Lagi dan lagi aku pindah.
Aku pindah ke petakan yang juga jauh lebih kecil dari rumah yang sebelumnya.
Tanpa kamar,hanya 1 kamar mandi,bentuknya yang kecil. Justru aku lebih nyaman di tempat yang kecil seperti ini.
Sebenarnya mamaku sudah tau kalau aku bisa melihat mereka. Jadi mamaku selalu menanyakan kalau ada apa-apa.
Dan aku selalu terbuka dengan mama mengenai hal-hal seperti ini. Aku dekat dengan mama ketika aku SMP.
Mama sudah tidak berkerja di perusahaan asuransi. Kini mama berkerja di travel umrah dan haji.
Mama sudah tidak sesibuk dulu.
Mamaku tidak pernah melihat mereka. Terakhir melihat mereka saat mamaku masih kecil dan saat itu tidak bisa di lupakan.
Mamaku menceritakan kejadian itu "nenek sama kakek dulu koleksi barang-barang antik kayak guci pokoknya barang-barang antik deh. Barang antiknya itu disimpennya di kamar. Ada yang di bawah kasur. Ada banyak di dalem kamar. Trus pas mama bangun tidur. Didepan mama itu ada guci gede banget. Tiba-tiba ada anak kecil laki-laki keluar dari guci itu. Kayak tuyul gitu deh. Tapi dia kayak kesusahan gitu keluar dari gucinya. Mama malah ketawa soalnya lucu. Dan mama dulu ngiranya temen. Ya namanya dulu masih suci masih bisa ngeliat kayak gitu. Tapi mama beneran gak bisa ngelupain itu. Udah pas itu doang mama ngeliat. Udahannya mah mama gak bisa ngeliat lagi."
Sebelum pindah ke petakan ini mama bertanya terlebih dahulu. "rumahnya enak gak?...baru di bangun kok..."
Aku hanya menjawab "enak" sebelum di bangunnya petakan ini. Sebelumnya adalah lahan kosong alias kebon.
Itu tidak masalah bagiku. Aku hanya menjalankan apa adanya.
Petakan ini jauh dari rumah yang sebelumnya. Jauh dari perkomplekan yang dulunya adalah pegunungan.
Aku keluar dan bebas dari lingkungan gunung tersebut.
Petakan ini bukan lingkungan perkomplekan lagi. Melainkan perkampungan. Tetapi ini bukan perkampungan yang ramai.
Ini perkampungan yang sepi dan sunyi.
Aku dan keluargaku sedang pindahan. Aku membantu keluargaku menata barang-barang yang super banyak.
Barangku sangat banyak karena barang dari rumah yang luas ke rumah yang kecil. Itu sungguh melelahkan.
Mamaku pintar menata barang. Aku hanya membantu apa yang mama suruh.
Rumah pun sudah rapih.
Aku tinggal ber 3 dengan mama dan kakakku. Kakakku yang satu lagi sudah pindah kebali untuk berkerja.
Aku tinggal ber 3 di rumah yang sekecil ini. Aku merasakan jauh lebih nyaman dari rumah yang sebelumnya.
Sehabis membantu mamaku menata barang. Aku lelah dan bergegas untuk tidur.
Tidurku nyenyak. Dan tidak ada apapun.
Keesokan harinya. Aku ditinggal sendirian lagi dan mama kembali berkerja.
Aku menonton tv. Ketika aku menonton tv. Ada suara panci yang sedang di mainkan.
Aku kebelakang dapur dan melihat ada perempuan setengah belanda berambut keriting pendek berbentuk bob berwarna cokelat tua. Bermata cokelat tua.
Mengenakan kaos putih dengan baju overall bersambung rok merah diluarnya dengan bunga matahari di tengah bajunya.
Mengenakan kaos kaki belang-belang hitam putih dan mengenakan sepatu flatshoes.
Terdapat bekas tali di lehernya. Bekas tersebut berwarna merah.
Aku bertanya kepada perempuan itu "siapa lu?"
Perempuan itu bertanya kembali "kamu bisa melihat aku?"
Aku menjawab "bisalah kan gua punya mata."
Perempuan itu memulai perkenalan dan bertanya "hmmm...nama kamu siapa?"
Aku menjawab "najwa"
Perempuan itu memperkenalkan dirinya "nama aku maria vandenberg larasati..kenapa kamu tidak takut melihatku? Aku kan sudah mati"
Sebenarnya berat untuk mempertanyakan ini. Saya takut dia memperlihatkan wujud aslinya.
Karena penasaran. akhirnya aku bertanya "mati kenapa?"
"aku adalah anak manja. Mama dan papa sangat memanjakanku padahal aku sudah berumur 16 tahun. Aku tidak boleh berpacaran,pergi keluar rumah. Teman-teman ku bahkan mengolok-olokku anak manja. Aku selalu diperlakukan tidak pantas oleh teman sekolahku. Mereka mendorongku sampai terjatuh,mereka selalu usil membuatku terjatuh dan mereka selalu menertawaiku. Aku tidak mempunyai teman di sekolah. Mereka tidak suka bermain dengan anak manja yang kekanak-kanakan. Mereka lebih suka mengikuti orang dewasa yang mabuk,merokok dan seks bebas. Aku selalu sakit hati dengan perkataan mereka. Tepat di ulang tahunku yang ke 16 tahun. Lalu aku memutuskan untuk menggantung diriku di pohon besar menggunakan tali berwarna merah. Dan kursi kayu. Aku merasakan sakit sekujur tubuhku. Aku tidak bisa bernafas. Aku menggoyangkan tubuhku karena aku tidak kuat merasakan sakit itu. Tubuhku mulai membiru dan lidahku menjulur miring keluar. Aku tidak bisa merasakan apa-apa pada saat itu. Ketika aku membuka mata. Aku pikir aku sudah di surga. Tetapi kenapa aku muncul di tempat yang berbeda?. Tiba-tiba aku muncul di tempat ini. Dan anehnya aku memanggil semua orang mereka tidak melihatku. Dan aku bisa berpindah-pindah tempat."
Aku juga menceritakan bagaimana kehidupanku. Kami saling berbagi cerita. Semakin lama aku semakin dekat dengannya.
Aku bersahabat dengannya sudah 2 tahun. Dan dia menjagaku kemanapun aku pergi bahkan aku sekolahpun dia mengikutiku.
Dia sudah menyatu denganku. Dan dia juga menjagaku apabila ada sosok menyeramkan yang mengganggu atau sosok yang ingin memasuki tubuhku.
Sebab itu aku jarang kesurupan. Kecuali aku yang mengundang mereka untuk berkomunikasi (mediator).
Aku berkomunikasi jika ada seseorang yang membutuhkan pertolongan.
Pertolongan tersebut untuk berkomunikasi secara langsung dan ingin mempertanyakan sesuatu.
Resikonya lemas dan seluruh tubuh terasa sakit.
Tetapi terkadang aku suka kelepasan apabila aku sedang menstruasi.
Aku bisa mengontrol diri apabila aku ingin kesurupan.
Maria akan masuk ketubuhku apabila ada seseorang yang berani macam-macam kepadaku.
Maria memiliki sifat overprotektif seperti ibunya. Bahkan aku tidak diperbolehkan pacaran. Aku sulit mempunyai pacar karena dia.
Padahal dulu dia juga ingin berpacaran. Setiap aku suka dengan seseorang. Maria selalu berkata "jangan...dia mempunyai hasrat bersetubuh" "jangan...dia hanya bisa menyakiti hati kamu" "jangan...dia penuh nafsu" banyak sekali larangan yang beraneka ragam.
Kalau manusia tidak mempunyai nafsu. Itu artinya tidak normal. Semua manusia pasti mempunyai nafsu.
Maria juga cemburu apabila aku mempunyai teman baru makhluk lain.
Aku memiliki banyak teman makhluk lain dan maria menghilang lalu muncul dengan amarah "AKU MENGHILANG KARNA KAMU. KAMU SUDAH PUNYA BANYAK TEMAN!!!"
Aku bertengkar dengannya. Pada akhirnya kami saling bermaafan.
Ayahnya adalah seorang militer asal netherlands bernama hank
ibunya adalah seorang sinden tetapi sudah berhenti dari sinden dan memilih menjadi ibu rumah tangga bernama laras asal jawa barat
Aku sangat merasa aman apabila ada maria.
KAMU SEDANG MEMBACA
KELAM
HorrorCerita ini diangkat dari kisah nyata. Saya menceritakan bukan untuk mempamerkan kemampuan saya. Melainkan untuk berbagi kisah pengalaman hidup saya berinteraksi dengan MEREKA. Saya tidak ingin disebut sebagai ANAK INDIGO karena melihat MEREKA bukan...