Kesurupan Massal

880 42 4
                                    

Aku mulai duduk di kelas 9. Kisahku mulai berbeda di kelas 9 ini. Semakin aku bertambah umur. Maka semakin bertambah kemampuan yang aku dapat.

Di pagi yang cerah. Aku berangkat ke sekolah. Kegiatan di pagi hari di sekolah adalah sholat dhuha,dzikir,dan pembahasan.

Sekolah keseringan kehilangan uang. Dan mulai ada pembahasan sampai sumpahan "JIKA YANG MENGAMBIL UANG SEMOGA DIA GILAAA!!!"

Aku mencari siapakah yang mengambil uang untuk membayar study tour. Dan akhirnya aku mendapati informasi siapa yang mengambil uang itu.

Orang itu tidak mau ke sekolah. Dia malu. Dia memilih diam di asrama. Dia perempuan yang tinggal di asrama.

Temanku anak asrama. Temanku menceritakanku kepada orang itu. Dan orang itu ingin bertemu denganku untuk berbagi cerita.

Aku bersedia menolongnya. Saat pulang sekolah aku pergi ke asrama dan mencarinya.

Ketika aku mencarinya. Dia tidak ada di asrama sehabis di panggil ke kantor pembina.

Aku mendapati informasi "biasanya ***** ada di tempat jemuran kak. Tapi serem kak aku takut. Dia ada di lantai paling atas. Biasanya dia diem disitu melamun. Trus kayak mo bunuh diri gitu kak"

Asrama ini sangat gelap dan memang seram. Aku nekat mencarinya demi menolongnya. Aku pergi ke atas. Tetapi anak asrama menghalangiku.

"jangan kak...aku takut" ucap anak asrama

"yaudah...biar aku sendiri" ucap aku

"ah jangan kak...yaudah aku temenin...aku ikut..." ucap anak asrama

Mereka memelukku saat menaiki anak tangga. Aku tidak akan memberi tahu mereka apa yang aku lihat di atas. Aku tidak ingin membuat mereka takut.

Anak asrama itu menangis ketakutan. Aku melihat disana ada nenek-nenek,kuntilanak,anak kecil,dll. Banyak sekali.

Aku melihat tidak ada orang yang mengambil uang itu.

Anak asrama tetap memelukku dengan erat. Aku turun dari anak tangga. Dan pulang kembali kerumah. Keesokan harinya kuulangi mencari dia.

Akhirnya aku bertemu orang itu. Dan dia menjelaskan "aku lagi di kelas sendirian trus bengong. Pas aku ke kamar mandi. Tiba-tiba ada uang di kantong aku sebanyak itu. Aku gak nyadar. Aku bingung. Bahkan aku gak tau gimana gunain uang sebanyak itu. Akhirnya aku mau kembaliin uang itu tapi aku malu. Aku kembaliin uang itu ke guru. Aku takut. Aku malu kak. Pada sangka aku maling. Aku sekolah aja aku di katain "awas maling" "maling" "awas ntar ada yang ngambil uang" terus kata gendis aku dirasukin sama zahra aku udah gak sekolah dari beberapa hari. Aku udah bilang ke orang yang ngurusin aku dulu buat pindah sekolah. Tapi dia gak peduli sama aku. Aku gak punya orang tua. Gak ada yang peduli sama aku. Makanya aku ngerasa lebih baik mati trus bunuh diri dari pada aku ngerasain sakit kayak gini." dia menangis dan dia terbuka denganku.

Aku memeluknya dan mengusap air matanya dan aku menenangkannya "semua orang pasti punya masalah. Kamu harus bisa menghadapi masalah. Aku juga punya masalah kok. Malah masalah aku beraaattt banget. Aku sampe kena depresi. Aku juga kayak kamu ada rasa ingin bunuh diri. Aku coba overdosis tapi itu gagal cuma rasa sakit di perut gak bisa bangun,gak bisa jalan selama sebulan. Aku coba nyilet ketawan mama dan mama marahin aku. Aku kekurangan kasih sayang. Papa aku meninggal. Mama aku selalu marah-marah sama aku. Belom masalah sekolah,masalah temen, masalah itu semua gak dateng dari aku sendiri. Tapi dari orang lain. Aku gak kuat sebenernya." aku menangis. Dan saling berbagi cerita. Akhirnya dia tenang karena sudah terbuka dan mempunyai tempat curhat.

Aku mempunyai adik kelas yang juga memiliki kemampuan yang sama. Namanya gendis. Dia juga hina dengan temanku yang mengaku indigo.

Aku dan gendis 1 pemikiran. Dan aku merasa gendis benar-benar memiliki kemampuan itu.

Sehabis aku bertemu dengannya. Aku pulang ke rumah. Dan keesokan harinya aku bertemu dengan gendis.

Aku menyapa gendis "gendis..."

"apa kak?" tanya gendis

"kamu udah jelasin ke pak iswadi tentang zahra?" tanya aku

"iya udah..." ucap gendis

"pak iswadi percaya?" tanya aku

"iya percaya kak..." ucap gendis

"alhamdulillah..." ucap aku

Zahra adalah sosok anak kecil berumur 7 tahun. Dia menggunakan baju putih yang terdapat darah di bagian dadanya. Memegang boneka beruang yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Terdapat pita di bagian leher boneka itu. Dia anak yang nakal dan usil tetapi tidak ingin disebut anak nakal. saat ditanya "kenapa kamu ngerasukin dan mengambil uang itu? Kasian kan jadinya orang gak salah jadi salah." dia menjawab "pengen main aja" dia ngerasukin untuk mengajak bermain. Ibunya meninggal kecelakaan mobil tetapi sudah tenang. Sementara zahra masih di dunia karena dendam dan tidak tenang karena di tusuk oleh pisau dapur dengan bapaknya pada bagian dada. Dan bapaknya adalah pecandu alkohol. Bapaknya juga membunuh neneknya. Ketika ibunya meninggal. Zahra tinggal bersama neneknya. Namun nasib yang menimpanya membuat nenek dan zahra masih berada di dunia ini dan tidak bisa ke surga ataupun neraka ataupun alam mereka. Sebelum bapaknya menusuk nenek dan zahra. Bapaknya meninggalkannya lalu datang dengan melakukan hal yang keji seperti itu. Zahra sangat membutuhkan teman karena zahra merasa sangat kesepian.

Sehabis kejadian tuduhan maling yang menimpa orang yang tidak bersalah.

Terjadinya kesurupan berantai. Dikarenakan pada saat aku menjadi mediator. temanku tidak sengaja memberikan janji "kita janji setiap istirahat kita maen. Kita janji gak bikin zahra kesepian. Kita bakalan menjadi teman zahra" zahra pun marah karena kami tidak menepati janji.

Yang pertama kali kenal dengan zahra adalah gendis. Tetapi temanku yang mengaku indigo tiba-tiba berkata "aku deket dengan zahra...gausah ngada-ngada"

padahal temanku yang mengaku indigo baru tau nama zahra. Dan gendis yang lebih tau dan lebih dekat dengan zahra. Sebenarnya yang mengada-ngada aku dan gendis atau dia?

Kesurupan terjadi setiap istirahat. Dan bergantian. Selama 2 minggu aku mengurusi anak murid yang kesurupan.

Kalau memang temanku yang mengaku indigo itu jago. Yang mengaku dirinya jago dan tidak mau ada indigo selain dia. Kemana? Saat adanya kesurupan berantai? Apakah dia membantu?

Tetapi kesurupan ini tidak hanya dikarenakan zahra. Tetapi juga makhluk-makhluk lain.

Uks penuh dengan murid yang kesurupan. Aku selalu ada di setiap anak murid yang kesurupan.

Gendis di bawa ke kuburan oleh nenek-nenek berambut acak-acakan. Bermata besar. Tedapat darah di bagian dahi hingga turun ke pipi dan selalu menjilati darah tersebut.

Gendis berteriak "kuburan" dan menangis ketakutan. Dia menggenggam tanganku dengan erat.

Guruku berusaha melepaskan genggamannya dari tanganku tetapi sulit untuk melepaskan genggaman itu.

Gendis menggenggam tanganku karena membutuhkan pertolongan. Aku ingin ikut masuk untuk menolongnya tetapi aku ragu.

Setelah gendis sadar. Gendis menceritakan bahwa nenek itu ingin gendis mati dan pada saat di sana. Gendis dalam posisi di kuburkan.

Setelah itu terjadinya kesurupan yang memasuki tubuh desi dikarenakan zahra yang marah karena tidak menepati janji.

Zahra menangis dan tertawa saat memasuki tubuh desi. Suhu tangan desi berubah menjadi dingin.

Lalu terjadinya kesurupan yang memasuki tubuh anak kelas 7. Zahra memberontak,marah,dan menangis,berteriak panas ketika di keluarkan.

Lalu gangguan yang terjadi pada tubuh wael mual,pusing,dan tubuhnya yang sakit karena di tempel oleh laki-laki dewasa bernama hendra. Setiap ada siswa laki-laki yang mengganggu wael. Wael selalu kehilangan kendali dan mencekik yang mengganggunya.

Dan kejadian yang lainnya. Tubuhku menjadi lemas karena menolong mereka yang kesurupan. Aku terkena demam tinggi.

Saat aku menolong mereka semua. Guruku sudah tau kalau aku mempunyai kemampuan ini. Guruku menghalangiku karena takut aku terkena juga.

Akhirnya guru mempercayaiku dan membiarkanku menolong mereka selama 2 minggu setiap hari.

Aku selesai membantu mereka yang kesurupan selama 2 minggu. Sekolah menjadi damai dan tidak ada lagi kesurupan.


KELAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang