Part 1 | Tidak bisa di percaya

573 46 7
                                    

"Aku pergi ya nek," ucap Evelyne sambil membuka pintu rumahnya.

Cuaca pagi di kota Los Angeles terlihat gelap, saat di tengah perjalanan Evelyne baru teringat bahwa dia tidak membawa payung atau pun jas hujan. Titik air mulai berjatuhan ke tanah, Evelyne mempercepat langkah kakinya.

Untung saja gerbang sekolah belum di tutup. Evelyne langsung berlari ke arah gerbang sekolah, kali ini rintikan air itu semakin banyak yang disertai angin kencang.

"Hufft untung saja," ucap Evelyne sambil mengusap bajunya yang sedikit basah karena terkena hujan yang mulai deras.

Tangan Evelyne mulai merinding, karena hujan yang disertai angin kencang mampu membuat suasana di sekolah seakan seperti musim salju. Sampai-sampai angin itu menghantam rambut Evelyne, sehingga rambutnya berantakan sampai menutupi wajahnya.

Evelyne mencoba menyisihkan rambut dari wajahnya. Dia melangkahkan kakinya untuk menuju ke kelas, langkahnya yang sedikit terseret membuat dia kesulitan saat berjalan.

Angin kali ini tidak seperti biasanya, angin ini benar-benar kencang. Sampai mampu membuat Eve hampir terseret saat berjalan. Dari kejauhan terlihat semua pintu kelas yang tiba-tiba menutup dengan rapat.

"Tunggu!" teriaknya sambil menyesuaikan diri agar tidak terjatuh. Mungkin karena suara angin yang bergemuruh dengan keras, sehingga membuat orang-orang tidak mendengar teriakannya.

Evelyne mencoba berlari sekuat tenaga, walaupun dia sangat kesulitan.

Dari sisi sebelah kirinya ada pohon yang terlihat seperti akan tumbang, Evelyne mencoba menghindarinya. Tapi sayang angin bertiup kencang ke arah Evelyn.

"Aaaa..." teriak Eve saat pohon itu akan terjatuh kearahnya.

Evelyne menutupi kepalanya dengan kedua tangan. Beberapa saat, tidak ada yang terjadi. Perlahan dia membuka mata dan melihat pohon itu miring menghadap ke arahnya. Dia terkejut, sedikit lagi pohon yang terlihat agak besar itu hampir menghantamnya. Tapi, pohon itu terhenti. Seperti ada sesuatu yang menahannya.

"Evelyne!" suara yang terdengar tidak asing itu berada tepat di belakangnya.

Evelyne menoleh kebelakang. Terlihat olehnya seorang Rosebell.

"Rose," ucap Evelyne panik.

"Ayo!" ajaknya.

Entah apa yang Evelyne lalui, namun tiba-tiba dia berada di sebuah ruangan. Terlihat ada beberapa orang disana.

Suara bantingan pintu mengagetkan Evelyne yang saat itu masih tidak mengerti dengan situasi. Dia menengok ke belakangnya, terlihat seorang laki-laki menutup pintu ruangan dengan keras. Mungkin karena angin diluar sangat kencang -pikir Evelyn.

Evelyne kembali menatap Rosebell yang ada di hadapannya.

"Kenapa kita..," ucapnya terhenti ketika dia melihat ke sekeliling dan dia melihat ada beberapa orang diruangan itu.

Rosebell hanya memberi tatapan kepada Evelyne tanpa mengatakan sepatah kata pun.

"Apa kau yakin orang itu adalah Evelyne, sahabatku?" pandangan Rosebell teralih kearah seorang laki-laki yang sedang terduduk dibelakangnya.

Laki laki itu sekilas menatap kearan Evelyne, terlihat memastikan.

"Iya." jawabnya.

Rosebell kembali menatap Evelyne sambil memegang tangannya.

Evelyne yang sedari tadi terdiam hanya menatap tidak mengerti.

"Evelyne, aku dan temanku akan membantu mu," ucap Rosebell dengan tatapan serius.

AIR BLAZE [Sudah Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang