Part 22 | mencoba kembali

104 23 0
                                    

"Ryan!!" Eve masih harus menelusuri hutan ini. Bagaimana pun juga, dia harus segera menemui Ryan. Karena hanya Ryan satu-satu nya yang bersama nya saat ini. Rose, Emelie dan Kevin entah dimana.

"Ryan..!!" teriakan nya semakin kencang. Namun bagaimana lagi, Ryan tidak mungkin bisa mendengarnya begitu saja. Tergantung. Kali ini Eve berada jauh dari posisi Ryan berada. Jalan yang dia lewati berbeda arah dengan jalan sebelum nya. Saat pergi nya laki-laki es itu, Eve hanya berjalan mengikutinya. Berharap bahwa dia akan keluar dari hutan ini, dan dengan begitu dia akan mencari bantuan untuk menyelamatkan Ryan nanti.

"Ryan!! Kau dimana?!"

Eve berhenti sejenak. Tangan nya memegang sebuah pohon besar yang berada di hadapan nya dan pandangan nya menuju ke bawah. Eve begitu kelelahan, padahal dia belum berjalan dengan cukup jauh.

Tiba-tiba tangan nya terasa dingin, seperti ada sesuatu yang menikam nya secara perlahan. Eve menengok ke depan, ke arah dimana dia merasakan bahwa tangan nya yang dia tempelkan ke batang pohon terasa begitu dingin. Langsung saja Eve melepaskan tangan nya. Tidak ada apapun yang terlihat, dia tidak melihat semut ataupun hewan lain nya. Hanya terlihat sedikit asap, namun Eve pikir itu adalah asap yang biasa di keluarkan oleh hutan seperti semestinya.

Eve kembali mendongak, pandangan nya kali ini akan lebih teliti. Eve sangat yakin jika sejak tadi ada seseorang yang mengawasinya, Eve sempat berpikir bahwa orang yang kini tengah mengawasinya adalah si laki-laki es. Entahlah, kepergian nya yang cepat begitu saja membuat Eve sedikit curiga tentang apa dia benar-benar pergi begitu saja?

Eve menoleh kebelakang dengan cepat. Tidak ada siapapun. Tangan nya yang tadi tidak sengaja menyentuh batang pohon itu lagi kian terasa semakin dingin.

"Jika itu kau, keluarlah!" pinta Eve yang mulai tidak tahan dengan permainan semacam ini.

"Apa yang kau inginkan?" dia menatap ke sekitar, mencoba mendekati beberapa pohon di depan nya, yang dia rasa mengeluarkan asap. "Jika kau tidak ingin membantu, sebaiknya jangan lakukan semua ini!" lanjut nya.

"Baiklah, aku akan menolong mu," suara itu berasal dari belakang. Langsung saja Eve menoleh. Dia mendapati sosok laki-laki itu.

Eve mengerutkan keningnya, sedikit heran saat laki-laki itu seperti benar-benar membeku. Terlihat dari tubuhnya yang menghasilkan asap. "Ada apa dengan tubuh mu?" tanya Eve tidak ingin berlama-lama.

"Tidak ada. Semuanya normal," jawab laki-laki itu dengan biasa saja. Namun tidak dengan Eve, tentu saja menurut Eve semua itu bukan lah hal normal. Mana mungkin ada manusia yang memiliki tubuh seakan seperti sebuah es, dan juga laki-laki itu sepertinya memang mempunyai kekuatan yang berhubungan dengan es.

Eve tertegun karena sempat tidak bisa mempercayainya. Bisa saja laki-laki di hadapan nya ini bukanlah manusia, melainkan sosok hantu yang mempunyai kekuatan hebat.

"Kenapa diam?" laki-laki itu menghancurkan lamunan Eve.

"Tidak. Maksudku.. Ya, kau bilang akan membantu ku bukan?"

"Tentu saja,"

Eve sempat heran, seseorang yang sejak awal bertingkah aneh dan kini hendak akan menolongnya. Takdir memang tidak bisa di prediksi.

"Kenapa?" tanya Eve karena sempat bingung dengan kebaikan nya yang begitu saja mudah di tawarkan.

Laki-laki itu heran. Tentu saja, baru kali ini ada manusia yang hendak dia tolong membantah ingin tau apa maksud dari pertolongan nya. Bukan kah itu sama saja dengan curiga dan tidak percaya akan kebaikan tulus nya.

"Begini, maksud ku.. Aku baru saja mengenal mu tadi da-"

"Aku belum mengenal mu." potong laki-laki itu saat Eve tengah menjelaskan. Sontak saja wajah Eve sedikit kesal namun dia tahan.

AIR BLAZE [Sudah Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang