Jisung dan Jeno kini sedang berada diruangan Leandra. Sidang! Jaemin? Dia dibawa ke UKS sama Renjun.
"Han Jisung?"
Jisung mendongkakkan kepalanya.
"Iya miss, Jisung tau Jisung salah! Dan Jisung siap dihukum!"katanya pelan.
"Miss ga nanya itu kok, Miss cuma nanya alasan nya apa?"
"Jisung gabakalan ngomong Miss, tanya aja nih sama temennya!"
"Jeno? Kamu tahu?"kini Leandra berbalik ke arah Jeno.
"Euu.. Sa..ya gatau Miss! Saya..."
"Waahhh! Anjing emang lo ya, sama kaya temen lo!"Jisung menarik kerah seragam Jeno.
"HANS! STOP!" Bentak Leandra.
Han Jisung melepaskan cengkraman nya kasar.
Tok .. Tok..
Kenop pintu berputar. Changbin dan Hyunjin masuk.
"Miss! Kayanya saya tau apa alasan Jisung semarah itu. Apalagi saya kakak nya Cahaya. Jika saya yang mendengarnya saya akan melakukan hal yang lebih dari yang Jisung lakukan."
"Maksud kamu?"tanya Leandra.
Changbin menjelaskan apa yang ia dengar dari Maria. Dan juga tentang kejadian hari ini.
"...Tadinya saya mau menyelesaikannya secara baik - baik, tapi kayanya si kampret ini kebawa emosi Miss."toyor Changbin pada Jisung.
"Jeno! Kamu ada pembelaan untuk temen kamu? Bisa aja kan mereka hanya salah paham."ucap Leandra bijak.
Leandra tidak bisa memihak ke salah satu kubu. Changbin dan teman temannya muridnya, begitupun Jeno dan Jaemin. Dia berusaha mencari solusi terbaik untuk keduanya. Itulah guru BK.
BRAKK!
Kepala sekolah, bu Ikeu juga Pak Reval masuk ke dalam ruangan itu tergesa - gesa.
"SIAPA YANG BERANI - BERANI MUKULIN TUAN MUDA NA?"Tanya Pak Kepsek tegas.
"Sabar pak.. Sedang saya tangani!"kata Leandra menenangkan.
Leandra sudah menduga kasus kali ini fatal. Mengingat Na Jaemin adalah anak ketua komite Sekolah sekaligus pemegang salah satu donatur terbanyak. Mana sampai kepala sekolah turun.
"Alaahhh gini cara kamu nanganin murid - murid bandel kamu?"desis bu Ikeu.
"...Gini ni pa! Kinerja Leandra itu gabener. Buktinya semakin kesini malah semakin banyak kasus!"lanjutnya mengompori.
"Mana yang namanya Han Jisung? Kamu tuh bego atau gimana? Kamu bisa sekolah enak itu karenaTuan Na ( bapaknya Jaemin). Kamu! Saya skors "bentak kepala Sekolah sambil menjitak kepala Jisung kasar.
".." Jisung hanya bisa diam.
"pak, tapi saya ingin menyelesaikan masalah nya dulu sama anak - anak. Nanti urusan menghukum biar saya dengan walikelas, ini bukan masalah besar."ucap Leandra.
"Bukan masalah besar? Ya ampun Leandra kamu belain dia?? Mikir dong!Gimana kalau papanya Jaemin gamau berdonasi lagi buat sekolah kita?!"bu Ikeu tak mau kalah.
"Bu! Semua ini tentang uang? Kalian gamalu di depan anak anak ngomongin uang? Yang lebih penting itu moral anak anak."kata Leandra semakin tinggi.
"Heehhh berani beraninya ya kamu ngebentak saya! Inget saya itu lebih senior dari kamu!"bu Ikeu menoyor kepala Leandra kesal.
Kepala sekolah dan pak Reval kaget dengan perlakuan Bu Ikeu pada Leandra. Bu Ikeu terus menunjuk nunjuk kepala Leandra sambil ngoceh kesana kemari.
Sampai sebuah tangan menjauhkan telunjuk bu Ikeu dari hadapan Leandra.
Hyunjin menepis tangan Bu Ikeu kasar. Kemudian dia mendekatkan HPnya ke telinga kirinya.
"Halo! Pa! Tolong dong, kalo nyumbang ke sekolah itu lebih banyak dari Na corporation. Hyunjin malu nih, masa orang hebat seperti anda kalah sama saing sama direktur perusahaan anak cabang kaya Na Corp? Oke aku tunggu! Hari ini!"
Hyunjin menutup sambungan teleponnya.
"KAMU GASOPAN! BERANI BERANINYA..."Bu Ikeu kalap, dia hampir memukul Hyunjin namun Bu Diani keburu dateng.
"Pak kepala, saya mau bicarakan sesuatu, mari bicarakan di Kantor."ucap bu Diani lembut.
"Ekhem.. Baik!"pa Kepala sekolah pun pergi dari ruangan Leandra.
"Bu Lean tolong diurus dulu yaa!"pinta Bu Diani.
"Iya bu!" Leandra menyetujui.
Bu Ikeu lagsung pergi juga mengikuti bu Diani dan pak Reval.
"Huufhh!" Leandra termenung. Dia membuang nafas berat.
"Yasudah kalian boleh masuk kelas terlebih dahulu, Jisung nanti pulang sekolah kesini lagi yaa, "Ucap Leandra. Mereka berempat pamit.
Leandra terduduk lemas di bangku taman belakang. Setelah memastikn tidak siapa siapa disana. Leandra menangis sekencang kencang.
"Hiks..." sedang asyik menangis.
"Disini toh, gua nyariin kesanaa kemari juga!"kata seseorang.
Leandra buru - buru menghapus air matanya. Hyunjin duduk di pinggir Leandra. Bangkunya panjang muat untuk 2 orang.
"Gapapa lanjutin aja nangisnya!"ucap Hyunjin lembut.
"Ngapain kamu kesini?"tanya Leandra jutek
"Buseet jutek bener! Nihh cuma mau ngasihin es jeruk, siapa tau bisa dinginin hati nya Miss Lean." hyunjin menyodorkan segelas es jeruk kepada Leandra.
Leandra menatap Hyunjin skeptis.
"Kamu gak jailin saya kan? Ini es jeruk gapake bubuk sianida?"
"Hahaha gila yaa? Gua ga seberani itu jahatin Miss!"
"Yakin? Buktinya kamu kempesin ban motor saya!"
"Ohh yang itu cuma sebuah kesalahan. Miss salah paham, gua gatau itu motornya Miss" kata Hyunjin bohong.
"Cihh!" Leandra tersenyum kecil.
"Ini di terima dulu es jeruknya, dingin niihh!"
Leandra akhirnya menerima es jeruk pemberian Hyunjin.
"Dihabisin yaaa! Biar peletnya bereaksi!hehe " Hyunjin melemparkan senyum termanis yang iya punya. Anggep aja kaya gini. Lalu pamit undur diri dari hadapan Leandra
Leandra sesak nafas."Bocah jaman sekarang menyeramkan!"
Tbc
Update lagiiiiii 😁 yaa meskipun tidak semenarik cerita cerita lain tapi mohon votementnya yaaa 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Kualat!!!! (Hwang Hyunjin) Completed √
Fanfiction"Jangan gitu! ntar lu kualat sama Miss Lean, baru tau rasa!" Hanya tentang kehidupan sekolah Hyunjin dan teman temannya, juga guru BK nya :)