epilog

236 13 1
                                    

5 Tahun Kemudian

Changbin sedang mengaitkan dasinya dan berkaca di cermin yang ada di meja rias istrinya. Ada sesuatu yang menarik – narik celananya. Tepatnya seorang balita perempuan dengan manjanya memainkan celana Changbin. Changbin segera meraih putrinya ke dalam pangkuannya.

"Aihhh anak papa, udah bangun?"Changbin mencium putrinya itu.

Changbin membawa gadis kecilnya itu keluar kamar. Istrinya baru keluar dari kamar mandi. Dengan balutan handuk saja ia dengan menghampiri suami dan anaknya yang sedang duduk di ruang TV.

"Bintang bangun ya a?"Tanya Maria.

Changbin mengangguk. "Buruan nanti telat deh ke kondangannya. Mana orang penting lagi yang nikahnya. Bisa – bisa aku dipecat dari perusahaan"

"Iya bawel! Oh iya mama bentar lagi dateng. Nanti titipin Bintang sama mama aja."

"Jangan lah. ntar mama kerepotan lagi jagain Bintang."

Seseorang pun mengetuk pintu membuat, Maria, yang mau pergi ke kamarnya malah mangkir ke pintu rumah buat bukain pintu. Setelah buka pintu ternyata itu mama Maria, which is mama mertuanya Changbin.

"Kamu ya Maria! Bukannya buruan dibaju, Gimana kalo yang datang itu laki – laki."omel mamanya.

"Maria abis mandi maa, mau ke kondangannya temen. Nih mama kalo ketemu aku ngomel mulu deh heran."

Mama dan Maria ke ruang TV. Changbin mencium tangan mama mertuanya.

"Aduuhhh mantu ganteng mama udah rapi. Eh tadi mama liat duren, buah kesukaan aa. Nanti dimakan ya."ucap mama mertuanya manis.

"Pasti dong maa hehe!"

Maria geleng – geleng lihat tingkah ibunya. "Sama aa aja manis, coba sama Maria? ckckck sebenernya yang anaknya itu siapa sih?"

"Buruan kamu dibaju, jangan bikin suami kamu nunggu!"teriak mamanya.

"Iya – iya"

Selama 2 tahun lebih menikah, memang mamanya terlihat lebih sayang pada Changbin ketimbang dia.

Maria duduk di meja riasnya. Dress warna hijau yang sudah melekat di tubuh mungilnya terlihat sangat cocok dengan wana kulitnya yang putih.

"Oke tinggal sentuhan terakhir"Ia memoleskan beberapa make up.

Maria mengetikan sebuah nama kontak yang bertuliskan 'Aya'. Telepon pun tersambung.

"Yaa??"panggil Maria ketika sambungan telepon terhubung.

"Iya teehh?" jawab Cahaya jauh disana.

"Kamu kamu kondangan jam berapa?"

"Emm kayanya nungguin mas pulang dari kantor deh. Tapi Aya mau dari akad dong!"

"Akad nya emang jam berapa?"

"Jam 1!"jawab Cahaya.

"Yaudah kamu mau bareng teteh?"

"Engga ah mau tunggu mas aja."

"Yaudah"

Bip. Sambungan terputus.

@Dreamies café

Cahaya menyimpan kembali HPnya di tasnya. Cahaya kembali menatap Anya yang sedang duduk dihadapannya.

"Siapa?"Tanya Anya.

"Kakak ipar."

"Ohh. Jadi gimana dong? Lo mau keukeuh sama mas lo aja. Gamau bareng sama Anya sama Felix?".

Kualat!!!! (Hwang Hyunjin) Completed √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang