Yifan terkejut, benar-benar terkejut meski tak tampak di wajahnya. Zitao tergabung dengan grup chat semacam ini?
Dan mereka sedang membicarakan dirinya. Paman Wu itu dirinya, 'kan?
Oh sial,
Suara yang berasal dari dalam kamar mandi menyadarkan Yifan dari beberapa hal yang berkecamuk di dalam kepalanya. Ia meletakkan ponsel itu kembali ke posisi semula dan tampilan awal, kemudian mengambil seribu langkah keluar dari kamar Zitao.
Yifan berjalan menjauh dengan satu tangan menutupi mulutnya. Pria berusia 41 tahun itu terkejut dan tidak menyangka jika Zitao, pemuda manis yang menarik perhatiannya itu ternyata menyukai hal-hal seperti itu.
Zitao memiliki ketertarikan pada pria-pria matang seperti dirinya. Pada pria yang jauh lebih tua. Dan kini senyum Yifan mengembang dengan sejuta makna di dalamnya.
Semua ini di luar dugaan seorang Wu Yi Fan.
Si manis Huang itu ternyata juga tertarik pada dirinya.
Kali ini Yifan tidak bisa menghentikan otaknya yang mulai memikirkan banyak hal. Menciptakan imajinasi liar yang selama ini berusaha ia tekan.
Zitao yang manis lebih menyukai pria yang lebih tua.
Yifan jadi bersemangat untuk melanjutkan misinya.
"Tidak kusangka akan semudah ini"
.
.
A. Z. E 2
.
.
Mesin mobil di matikan setelah mobil mahal berpintu 2 itu terpakir sempurna di lobi kediaman Wu yang mewah. Pukul 10 lebih 15 menit, Yifan melihat jam tangan BVLGARI terbaru miliknya, kemudian menghela nafas pendek.
Tangan besarnya begerak meraih kacamata hitam yang sejak tadi ia kenakan berkendara, meletakkannya di atas dashboard, kemudian menyisir rambut hitamnya yang masih klimis. Perhatiannya tertuju pada kesekitar lobi yang hari ini cukup ramai dengan beberapa mobil dan motor yang terparkir rapih di sana, tidak biasanya karena hari ini pesta ulang tahun Jackson diadakan.
Yifan tidak mungkin melupakan hari ini, karena itulah ia pulang lebih awal dari kegiatan golfnya bersama beberapa rekan bisnis yang biasa mereka lakukan setiap beberapa minggu sekali. Meraih kaca spion di bagian tengah mobil, Yifan mengarahkan kaca itu tepat ke arahnya untuk memudahkan dirinya bercermin.
Karena dia tidak memiliki waktu lagi untuk berbenah atau berganti pakaian jika ingin menyapa teman-teman putranya yang saat ini berkumpul di kolam renang rumahnya.
Memastikan wajahnya bebas dari keringat dan rambutnya tidak berantakan. Yifan mengerutkan dahi ketika menemukan beberapa helai rambutnya yang entah sejak kapan menjadi putih, seingatnya dirinya sudah mengecat rambut 1 bulan yang lalu. Kini pria yang menyandang gelar duda itu cukup kesal karena mempercayai si pegawai salon yang merekomendasikan cat rambut dari merek terbaru saat itu. Jika tahu begini Yifan tidak akan bersedia mencobanya.
Belum lagi garis halus di sekitar matanya yang mulai kentara. Apa Yifan harus mulai memikirkan berkunjung ke klinik kecantikan dalam waktu dekat?

KAMU SEDANG MEMBACA
A. Z. E (End)
Hayran KurguSemuanya terasa salah saat seseorang jatuh cinta lagi ketika usianya sudah tidak muda. Dan segala alasan akan terdengar terlalu dipaksakan saat sahabat dekatmu mengetahui jika kau memiliki kink yang aneh. [KrisTao]