Zayn feelings

504 45 0
                                    

Author POV

Elra menemui Niall yang sudah menunggunya di parkiran kampus, Niall tampak kesal karena Elra tidak mengangkat telfon darinya dan tidak juga membalas pesan darinya.

"Kau ini kemana saja sih, aku hampir saja mati karena gadis-gadis disini kau tau." Niall mengendus kesal.

Elra menanggapinya dengan santai karena suasana hatinya sangatlah baik saat ini.

"Memangnya ada gadis yang mau mengganggumu, sudahlah ayo kita ke Nandos aku akan mentraktirmu." Elra masuk kedalam mobil Niall tanpa permisi.

Niall yang melihat tingkah Elra yang seolah tidak melakukan kesalahan apapun tidak dapat berbuat-apa, Niall ikut masuk ke dalam mobilnya dan melajukan mobilnya meninggalkan kampus.

~

Niall dan Elra sudah berada di Nandos untuk makan malam, dan kali ini Elra yang mentraktir Niall.

Pesanan mereka pun datang dan mereka segera memakannya.

"Kau kenapa hari ini? tumben sekali bersedia mentraktirku?" Elra bingung untuk menjawab pertanyaan Niall, haruskah ia bilang ini karena suasana hatinya yang sangat baik dan itu karena Zayn?

"Kau ini bukannya senang aku traktir malah banyak bertanya." Akhirnya Elra memutuskan untuk mengalihkan pembicaraan karena menurutnya waktu ini tidak pas.

"Oh ya kau darimana saja tadi? bukankah kau keluar dari siang?" Lagi-lagi Niall bertanya yang mengaruskan Elra untuk tidak jujur.

"Kau ini bawel sekali sih, habiskan saja makanmu tadi aku bersama Jessy." Jawab Elra tak sepenuhnya bohong karena memang tadi dirinya sempat bersama Jessy di kantin.

Niall hanya menganggukan kepalanya dan terus melanjutkan makannya.

Elra bersyukur karena Niall tidak bertanya macam-macam lagi padanya.

Setelah mereka menghabiskan makanan mereka, Niall segera mengantarkan Elra pulang karena ini sudah termasuk malam.

Selama di perjalanan Elra tak hentinya memikirkan kejadian yang ia alami bersama Zayn di ruang musik siang tadi.

Tak lama Elra sudah sampai di depan rumahnya. Elra pun turun dari mobil Niall tak lupa mengucapkan terima kasih.

"Mom Elra pulang." Elra menghampiri Momnya yang sedang membereskan meja makan.

"Kau sudah makan sayang?" Tanya Momnya.

Elra menganggukan kepalanya. "Sudah Mom sama Niall tadi, Mom aku ke kamar dulu ya." Mom menganggukan kepalanya dan memberikan kecupan singkat di puncak kepalanya. Dad Elra sedang berkunjung ke rumah rekan bisnisnya jadi Elra tak bertemu dengan Dadnya.

Elra merebahkan tubuhnya di tempat tidur berukuran king size. Ia merasa hari ini adalah hari yang sangat menyenangkan baginya.

Ia memutar kembali memorinya untuk mengingat moment sederhana tapi mampuh membuat hatinya berbunga-bunga beraama Zayn.

'Ternyata manusia es itu dapat tersenyum manis seperti itu dan ternyata manusia sedingin dia dapat bersikap manis seperti menyanyikan lagu yang sangat romantis.' Elra bergumam dan langsung menggelengkan kepalanya agar kembali ke dunia nyata.

****

Di tempat lain Zayn sedang menatap langit-langit kamarnya dengan senyuman yang menghiasi wajahnya. Liam yang menyadari tingkah sahabatnya langsung menghampiri Zayn. Yaa Liam sedang menginap di rumah Zayn malam ini.

"Hey mate, sepertinya kau sangat senang hari ini." Liam duduk di sebelah Zayn.

Zayn tetap memandangi langit-langit rumahnya tanpa melirik ke arah Liam.

"Entahlah Li, aku sedang bimbang." Seketika air wajah Zayn berubah, berubah menjadi khawatir.

"Ceritakan padaku mate, mungkin aku dapat membantu." Liam memang selalu menjadi tempat teman-temannya mengeluarkan keluh kesah mereka. Liam memang good listener and good adviser selain itu Liam juga dapat di percaya.

"Berjanjilah kau tak akan memberi tahu siapa pun."

Liam menganggukan kepalanya. "Jika itu membuatmu bercerita aku akan berjanji."

Zayn mendesah panjang sebelum ia menceritakan pada Liam.

"Kau tau Elra kan?" Tanya Zayn dan Liam mengangguk cepat.

"Apa aku salah Li sudah mencintainya?" Liam tampak terkejut atas pertanyaan Zayn.

"Awalnya aku selalu menolak dan menampik hatiku jika aku mencintainya tapi hati kecilku tak bisa berbohong Li, aku mencintainya." Zayn nampak menarik nafas sebelum melanjutkan ceritanya.

"Aku merasakan jatuh cinta lagi seteleh 4 tahun aku kehilangan Cecyl, bahkan rasa cintaku pada Elra lebih besar. Aku menyukai matanya dan semua yang ada pada dirinya Li. Setiap aku menghindar dari perasaanku, maka semakin sering wajahnya muncul di pikiranku." Zayn menatap Liam sebentar yang tengah mendengarkan cerita Zayn secara seksama dan melanjutkan lagi ceritanya.

"Aku tau aku salah Li karena mencintai gadis yang juga di cintai oleh sahabatku sendiri, tapi percayalah aku jatuh cinta pada Elra saat aku melihatnya di loker dan saat itu aku berpapasan dengannya dan dapat melihat warna matanya yang sangat indah, jadi aku tidak tahu kalau gadis yang di sukai Niall adalah Elra." Zayn mengakhiri ceritanya dan menangkupkan wajahnya dengan keduantangannya yang bertopang pada paha.

Liam yang tak tega melihat sahabatnya bercerita mengenai perasaannya bingung harus berbuat apa. Liam sangat tahu Zayn.

Menurut Liam, Zayn adalah pria yang sulit untuk jatuh cinta dan jika dia sudah jatuh cinta dia akan mencintai gadis tersebut dengan tulus dan ia akan berkorban apa pun demi gadis yang ia cintai bahagia meskipun membahayakan dirinya.

Liam sudah lama tak melihat Zayn merasakan jatuh cinta, tepatnya selama 4 tahun Zayn tidak pernah berminat untuk merasakan jatuh cinta lagi.

Dan saat ia merasakan jatuh cinta lagi, ia harus di posisikan dalam posisi yang sangat rumit. Apa Zayn akan merasakan sakit untuk yang kedua kalinya?

Liam sangat bingung harus berkata apa, Zayn merupakan sahabatnya dan begitupun dengan Niall. Ia tak mungkin membela salah satunya kerena itu akan tidak adil.

Niall juga merupakan pria yang baik dan tulus, yang Liam ketahui Niall sudah naksir dengan Elra sejak lama, tapi ia terlalu takut untuk mengungkapkannya kerena ia tak mau sampai persahabatannya hancur.

Liam menarik panjang nafasnya.

"Aku tau ini sangat berat untukmu Zayn, kau dan Niall tidak ada yang salah. Mencintai itu anugerah dari Tuhan Zayn jadi tak ada yang di salahkan dari perasaanmu yang mencintai Elra, jika kau memang mencintai Elra dan ingin memilikinya bersainglah secara sehat dengan Niall. Setelah itu tunggu saja kemana hati Elra akan berlabuh." Zayn tampak serius mendengaran nasehat dari Liam.

"Aku tak menyalahkanmu jika kau berusaha mendapatkan hati Elra dan aku juga tidak menyalahkan Niall jika melakukan hal yang sama sepertimu. Jadi bersainglah secara sehat dan jangan sampai rusak persahabatan kita." Lanjut Liam.

Zayn mencoba untuk mencerna apa yang di katakan Liam. Dan Liam benar jika aku memang mencintai Elra aku harus mencoba untuk mendapatkan hatinya tanpa harus merusak persahabatanku dengannya.

"Thank's Li, you are the best." Zayn tersenyum simpul pada Liam.

"Anything for my bestfriend." Liam membalas senyuman Zayn dengan menepuk pundak kekar Zayn.

****

Tunggu chapter selanjutnya yaaa.... Vomment please :) TYSM :*

This Must Be Love (Ziall Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang