Elra POV
Aku tengah menatap benda pipih berlayar datar yang sedang ku pegang, sudah tiga hari aku tidak membalas pesan singkat dari Zayn, dan pagi tadi adalah terakhir kali Zayn mengirimkan pesan singkat yang memang sangat singkat. Sungguh aku sangat membenci Zayn saat ini.
Jika kalian bertanya mengapa aku membenci Zayn itu karena aku melihat sesuatu didalam dompetnya, jangan berpikiran yang macam-macam dulu, aku tidak melihat isi dompetnya dengan sengaja, tapi aku melihat saat dia sedang mengeluarkan secarik kertas yang ia berikan kepada Liam, dan bukan hanya di dalam dompetnya saja, tapi di dalam laci mobilnya pun terdapat selembar foto yang didalamnya terpampang jelas wajah gadis yang ku lihat persis didalam dompet Zayn.
Didompetnya terpajang dengan jelas foto seorang gadis cantik berambut panjang dan memiliki hidung dan mata yang indah, sedangkan dilaci mobil Zayn terdapat foto Zayn dengan gadis itu yang terlihat begitu manis, di foto itu nampak Zayn tengah menatap intens wajah cantik gadis itu sedangkan gadis itu tersenyum manis melihat kearah camera.
Sudahlah cukup untuk membahas soal Zayn, untuk saat ini aku memutuskan untuk melupakan perasaan ku yang pernah menyukainya.
Aku meletakkan kembali ponsel ku di atas meja dan segera bersiap untuk ke party Jessy malam nanti, aku sudah menyiapkan kado untuk Jessy dan sekarang tinggal aku yang bersiap karena Niall akan menjemputku tepat pukul 7 malam.
"Elra, cepat bersiap Niall sudah menjemputmu." Niall memang gila, sekarang masih pukul 5 dan dia sudah ada dirumah ku.
Aku pun menuruni anak tanngga rumah ku dan menemui Niall. "Hei pirang, kau tau ini masih pukul 5 dan aku belum bersiap sama sekali."
Dia berdecak kesal mendengar aku memanggilnya dengan sebutan pirang. "Lihatlah rambutmu, kau sendiri pirang Elra, aku datang lebih cepat karena ingin mencoba cake buatan Mom mu, so tak usah memperdulikan aku disini dan cepat bersiap."
Aku memang meminta Mom ku untuk membuatkan cake tapi itu untuk aku bawa ke party Jessy. "Mom. Ayolah itu cake untuk Jessy, jauhkan cake itu sebelum musnah karena si pirang itu."
Mom terkekeh pelan mendengar ocehan ku sedangkan Niall hanya berdecak dan bertolak pinggang.
"Cepat bersiap Elra, kasihan Niall sudah menunggu mu dari tadi."
"No prob mom, aku tak masalah untuk menunggu berjam-jam jika ditemani makanan seperti ini."
SKIP---
(Dirumah Jessy)
Akhirnya aku dan Niall sampai di rumah Jessy sudah lengkap dengan kado ditangan ku. Niall membukakan pintu mobilnya untukku dan mengaitkan tanganku di lengannya. How sweet is he.
"Niall, kau bersikap seolah aku ini kekasihmu, kau tau."
"Seharusnya kau tersanjung jalan berdampingan ku Fustine." Bisiknya dengan percaya diri.
Aku menuju taman belakang dimana party Jessy dilaksanakan. Sudah banyak tamu undangan Jessy yang datang, terlihat banyak anak kampus yang datang ke party Jessy. Saat aku berjalan menuju Jessy berdiri dengan gaun indahnya banyak gadis-gadis yang berbisik iri membicarakan Niall. Dan kalian tau bagaimana ekspresi Niall? ekspresi Niall sungguh menyebalkan karena terus menerus melemparkan senyuman mautnya kepada para gadis yang menatap terpesona olehnya.
"Bisakah kau berhenti menunjukan ekspresi bodoh mu itu Nialler." Bentakku dengan setengah berbisik padanya.
"Happy birthday Jessy, you look so georgeus tonight." Ucap Niall dengan memberikan kotak kecil berpita kepada Jessy.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Must Be Love (Ziall Love Story)
RomanceDua orang yang dapat membuat kalian merasa sangat berarti selain orang tua, ialah sahabat dan seseorang yang kau cintai. Sangat menyenangkan bukan jika kalian memiliki seorang sahabat yang selalu ada untuk kalian? Sangat bahagia bukan memiliki seseo...