Ada sebuah cerita, tentang kita.
Melukiskan asmara yang tlah jelas takkan bisa.Ku taruh harapan, kau genggam perlahan.
Kita tahu, ini tak akan berjalan.Kau berjuang susah payah.
Namun ku tolak mentah-mentah.
Kau berfikir aku lemah.
kau bilang aku payah.
Kau langit, aku tanah.
Aku menyerah, karena kau terlihat sudah lelah.kita sama-sama mencoba.
Tapi mereka tahu kisah ini tak ada gunanya.Pernah ku berharap setinggi bukit,
Namun cinta kita ibarat jungkat-jungkit.
Kau turun, aku naik.
Kita tak akan pernah bisa mengait.Kau fikir itu semua omong kosong.
Lalu, setiap tetes air mata kau bilang bohong?Bagai punuk merindukan bulan.
Bagaimana bisa berjalan bersamaan?Aku memikirkan segala cara.
Bagaimana kita bisa menjalankan ini semua.
Dari senyum mu, aku tak akan kuat menahan rindu.
Dari hangat mata mu mana bisa ku berpaling darimu?Waktu terus berjalan,
Orang-orang tua makin kuat tahan prinsip.
Lalu sampai kapan ku menahan nasib?
Susah dapat restu, itu kata ku.Aku juga sempat bertanya, apa ini sebatas cinta remaja?
Aku juga sempat bertanya, apa semua materi ini basi?
Aku juga sempat bertanya, apakah kamu jawaban yang pasti?
Seandainya 7 tahun yang akan datang menjadi mimpi yang ku inginkan, ku pastikan itu sebuah keajaiban.
Suara ini akan kutulis, tiap ku merasakan hal itu kembali. Lagi.