14. Kesepakatan

23 8 11
                                    

Satu Minggu Kemudian..

Flatshoes nya Ia Ketuk Ketukan Dilantai Hingga Menimbulkan Suara Yang Nyaring.
Gadis Itu Melipat Kedua Tangannya Sambil Bersender Didepan Sebuah Toko Buku.

Matanya Terfokus Pada Sesuatu Yang ada Digenggaman nya.

Hingga Seorang Gadis Lainnya Berlari sambil Melambai Pada nya.
Saat sudah Dekat, Gadis yang tadi Menunggu Mendengus kesal.

"Lama!" Ara-Gadis Itu Mendumel Pada Nadine Yang Baru Datang.

"Ya Sorry, tadi Baru Bangun Terus Mama Ngomel Dulu Hehe."

"Dih, Itu Sih DL Ya! Lo janjian Nya Jam 9 udah disini, Tapi Liat dong sekarang jam Berapa? Setengah 10! Setengah jam gue nunggu Kaya bocah Bego Gak Masuk."

"Lah Siapa Suruh Nunggu Didepan?"

"Elu Kan."

"Eh iya Hehe."Nadine Menunjukkan Cengiran nya Lalu Mereka Berdua Masuk Kedalam Toko Buku.

Niatnya Kedua Remaja Itu Hanya Ingin Melihat Melihat, Tapi Karena Heboh Dengan Novel Terbitan Zattpad, Mereka Jadi Membeli Beberapa Buku disana.

Kedua gadis itu sengaja Meluangkan Waktu Berdua Karena Ingin Merasakan Udara Segar setelah Ujian Akhir Semester.

Mereka Juga Sengaja Untuk tidak Mengajak Chika, Karena Semenjak Kejadian Ia Dijemput Mama nya, Gadis itu Terlihat Lesu Dan Tidak Bersemangat.

Selanjutnya Mereka Berdua Pergi Ke Cafe.

"Din"Panggil ara Dan Dijawab Deheman Dari Nadine. "Menurut Lo Chika Kenapa? Ko aneh Gitu ya? Trus ka april juga ikut ikutan. Heran Gue." Komentar Ara Sambil Menyeruput Americano Yang Ia Pesan.

"Gatau, ada masalah kali."

"Yeh Gua Nanya Lu Jawab Singkat Banget."

"Yauda Si Maap."

Kedua nya Memilih Sibuk Dengan HP Sampai Kedua Gadis Itu Pulang Kerumah Masing Masing.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Rumah Itu Penuh Dengan Hiasan Berwarna Biru Muda Dan Putih, Bunga Bunga Yang Diletakkan Di Pillar Pillar Didalam Rumah.

Dirga Dan April Hanya Menyaksikan Dari atas Beberapa Pekerja Yang Mondar Mandir Memasang kan Hiasan Disekitar Rumah Mereka.

Tiba tiba tangan dirga bergerak Mengelus Surai Adiknya.

"Ini Lebih Baik, Kalo Perjodohan nya Gak Diundur Karena Ujian Akhir Semester, Lo Malah Gak Fokus, Kan Aneh Kalo Lagi Ulangan Tiba Tiba Lo nangis."Ledek Dirga Lalu Mencubit Pipi April.

"Lebih Bik Lagi Kalo Semuanya gak Terjadi Bang."Balas Gadis Itu Masih Menatap Lurus, Tangannya Ia Tumpu Pada Besi Yang Tersambung dari Pegangan Tangga.

"Jalanin aja, Ini Udah Takdir Lo Sama Gue, Gak Bisa Dirubah Lagi."Balas Dirga Lagi Berusaha Menenangkan Gadis Disampingnya.

"Ya tapi tetep aja, Kalo Ravi Tau Semuanya, Gue Harus Bilang apa? Udah Gitu Seharusnya Acara nya Mulai Kemarin. Hari Ini Ulang Tahun Ravi. Gue-

"Kenapa Lo Mikirin Ravi Mulu sih? Sepenting Apa Sih Dia? Sampe Lo Mikirin Sampe Bela Bela In Dia Juga?"Dirga Meninggikan Suara.

"Karena Gue Baru Sadar Kalo Dia Terlalu Berharga Buat Gue Miliki. seharusnya gue jaga dia, tapi malah dia yang jaga gue, bukannya Itu Gak adil?" Cicit April Pelan, Matanya Berkaca Kaca.

"Justru gue Berusaha Kasih Solusi Biar Lo Ngelepas Dia, Kalian Berdua Gak ada Pihak Yang Dirugikan Atau disakiti."Dirga Menarik Kepala April Kedalam Pelukannya, Lalu Mengusap Rambutnya Pelan.

Perhaps Love; Rhythm Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang