22. Tentang Kita

31 6 7
                                    

April POV

Dia Bilang, Gak Bakal Putus Kontak.
Tapi Ini Udah 5 Tahun.
Kenapa Sampe Sekarang Gak Ada Kabar?

Huh, Gue Kangen..

Ravi Lo Kapan Balik?
Setidaknya Gue Mau Liat Muka Lo.
Lo Tau Gak?
Penyakit Gue Akhir Akhir Ini Kambuh..
Dokter Bilang Harus Cepet Cepet Transplantasi Hati.

Kalo Engga, Gue Gak Bakal Bisa Liat Lo Lagi.
5 Tahun Tanpa Lo Itu.. Kaya Ada Guex Tapi Jiwa Gue Dibawa Pergi Sama Lo Kesana.
Tapi Gue Bahagia. Lo milih Orang Yang Tepat Buat Gantiin Kehadiran Lo Disisi Gue.

Reza Selalu Ada Buat Gue, Dia Kasih Cintanya Kaya Cinta Lo Ke Gue Vi.
Tapi Kapan Lo Balik Kesini? Gue Pengen Ketemu Lo Sekaliii aja.

Gua Berharap, Ini Bukan Tentang Gue Yang Berakhir Naas. Meninggal Karena Penyakit.

Tapi Gue Mau, Ini jadi Akhir Tentang Kita. Gue, Lo Dan Reza.
Semua Orang Yang Gue Cintai, Tetap Hadir Didunia, Termasuk Gue.

Makanya, Di Ujian Kali Ini, Gue Mau Mempersembahkan Lagu Buat Lo Ravi.

I miss You.

April POV End.

Hari Itu, Adalah Hari Ujian Praktek Memainkan Alat Musik Di Kampusnya.
Semua Keluarganya Datang, Keluarga Reza, Reza, Chika, Dirga, Ara, Bintang, Nadine, Bahkan Kak Arjun Pun Datang, Bahkan Mama Ravi, Zee, Dan Papa Tiri Ravi—Teuk, Ikut Datang.

Namun Semuanya Terasa Kurang,Jika Tidak Ada Ravi Duduk Diantara Mereka.
April Menghembuskan Nafas, ia Tampil Dengan Nomor Urut 5, Alat Musik Yang Dipilih Adalah Piano.

Reza Dan April Menempuh Pendidikan Universitas Di Bidang Musik. Ini Adalah Salah Satu Wujud Ujian Prakteknya.

Sebenarnya Ada Yang Membuat April Gelisah, Dibagian Atas Dekat Lambungnya Sedikit Nyeri, Untuk Meredakannya, Ia Meminum Obat Yang Diberikan Dokter Sebelum Tampil.

"Kamu gakpapa?"Reza Mengusap Lembut Surai April.

"Gakpapa Za.. Nanti Fotoin Aku Ya."Jawabnya Dengan Cengiran Lebar, Reza Mengangguk Mantap Lalu Memeluk April.

"Semoga Sukses Pril!"Reza Mengusap Usap Punggung April.

Ya, April Dan Reza Sudah Resmi Menjadi Suami Istri, Tepatnya 1 Tahun Yang Lalu.

"Kamu Cantik."Puji Reza, Memang, April Hari Ini Memakai Dress Berwarna Pink Tua, Tanpa Lengan, Dan Bagian Bawah Belakangnya Sedikit Memanjang Daripada Bagian Depan.

"Makasih."April Nyengir, Reza Ikut Senyum, Lalu Reza Mengusak Rambut April.

"Pril, Janji Satu Hal Sama Reza."Tiba Tiba Nada Bicaranya Berubah Serius. April Menatap Reza Bingung.

"Janji apa?"

"April Harus Sembuh." april Terenyak, Melihat Raut Wajah reza Yang sedih. April tersenyum.

"Janji."

Suara Guru Seni Yang Menjadi MC Di panggung Membuat April Tersentak.

"Penampilan Kelima, Irwanda April Alfaretta!"

April Menghembuskan nafas Pelan, Sebelum Berbalik Dan Berjalan Perlahan Kearah Panggung.

Ia sempat Menoleh Kebelakang, Melihat Reza Yang Mengacungkan Jempol Untuknya. April Nyengir Lebar, Lalu Melanjutkan Langkahnya Menuju Panggung.

Sebelum Memulai, Setiap Peserta Ujian Di Persilahkan Menyampaikan Sepatah Dua Kata.

April Menghela Nafas Panjang Sebelum Tersenyum.

Perhaps Love; Rhythm Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang