Setelah lima hari melewati Ujian Nasional, Ralline akhirnya bisa bernafas lega, ujian yang membuatnya tidak bisa tidur dengan nyenyak sudah terlalui. Saat ini Ralline sedang berada di bangku taman depan sekolahnya."Akhirnya gue bisa tidur dengan nyenyak" ucap Ralline sambil meregangkan tangannya.
"Assalamualaikum?" Salam seseorang
"Wa'alaikumsalam" ucap Ralline.
"Lo gak ke Kantin Ra, tadi gue liat Fiya sama Syakira doang"
"Enggak Vif, gue lagi menikmati angin yang sungguh gue rindukan saat ini" Avif terkekeh lalu ikut bergabung duduk bersama Ralline.
"Btw lo kapan jalan ke Kairo?" Tanya Ralline.
"Yang pasti gak sekarang, UN aja kita baru selesai, kayaknya pas selesai perpisahan lah" jawab Avif
"Oh gitu Vif, kok lo gak nanya gue di terima UI atau enggak?"
"Ralline gue tau lo, lo mana mungkin secerah ini kalau lo gak ke terima SNMPTN di UI" Ralline menyengir lalu menggaruk kepalanya yang tidak gatal, membuat Avif tersenyum melihat tingkah Ralline yang satu ini.
🍃🍃🍃
Hari ini adalah hari pengumuman kelulusan di SMA Bahkti. Ralline berjalan menuju kelasnya, jam masih menunjukkan pukul 07.00 . Sampai di tengah jalan Ralline bertemu Sania yang menatapnya sekilas lalu berteriak kepada salah satu yang Ralline tau itu teman sekelas Arsen.
"Vig! Arsen udah dateng belum?" Tanya Sania
"Belum mbak, tapi kayak nya dia gak sekolah mager katanya, kan hari ini cuman kelulusan anak kelas dua belas aja" jelas Vigo
"Ohh, oke deh Thanks ya" jawab Sania lalu pergi entah kemana.
Ralline menghela nafas sampai dikelas "lo kenapa sih Ra, pagi-pagi udah asem aja muka" tanya Syakira
"Gpp, mood gue ancur seketika"
"Lah kenapa, kita hari ini mau pengumuman kelulusan loh, Harus Happy dong"
"Emang nya lo lulus" sela Rangga
"Eh yang mesti ditanya tuh lo, bukan gue" jawab Syakira.
"Yaelah lo bedua kalau ketemu debat mulu, mendingan buruan kelapangan baris, nanti keburu bu Ina dateng kena semprot lo semua sama dia" jelas Nanda.
"Tauk tuh kutu monyet, udah yuk Ra kita kelapangan nyusul yang lain, kalau disini lama-lama keburu gila gue" ucap Syakira sambil menarik Ralline menuju lapangan.
~
"Nih kumis lama amat dah pidatonya, lemes gue" ucap Rangga
"Kalau dia kagak pidato kagak lulus kita" jawab Dev
"Emang ada hubungannya?" Tanya Rangga
"Kagak, sama kayak lo dengan Salsa, kagak ada hubungannya" cengir Dev, membuat Rangga ingin menampolnya. Sejujurnya Ralline juga lelah mendengar pidato pak Bambang yang sering di panggil Rangga dengan sebutan si kumis, hampir satu jam mereka semua mendengar pidato panjang lebar dari pak Bambang sampai akhirnya pak Bambang mengakhiri pidatonya dengan berkata.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Perfect Day (Asslamualaikum Cinta) Revisi
Teen FictionBoleh aku bertanya? Apakah kamu sudah menitipkan nama seseorang di dalam do'a mu? Jika belum,bolehkah ku titipkan namaku di dalam do'a mu? Atau cukup pinjamkan namamu untuk ku langitkan di sepertiga malamku. -A- . . . . Peranan rasa ini begitu besa...