Part 11(Edit)

52 3 0
                                    

Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang
Maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan
Supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap kepada selain DIA
Maka Allah menghalangi mu dari perkara tersebut agar kau kembali berharap kepada-Nya.

Rasa kesal,kecewa dan malu bercampur jadi satu di relung hati Ralline. Ia tak habis pikir ada manusia tega setega Arsen, kalaupun Arsen memang tak menyukainya tidak perlu melakukan hal yang membuat Ralline malu kan.

"Non,non Ralline makan dulu ya dari pulang sekolah tadi non Ralline belum makan" ucap mbok Sarmi kepada Ralline yang sedang termenung di dalam kamarnya.

"Tarok aja mbok, nanti Ralline makan" mbok Sarmi menaruh makanan yang berisikan nasi dan lauk ke sukaan Ralline di meja lalu pergi keluar.

Ralline menatap makanannya lalu pelan-pelan mulai menyuapkan isi sendoknya ke mulutnya masih dengan pikiran yang sangat kacau tiba-tiba jatuh air mata di pipi Ralline.

"Ralline?" Althaf tiba-tiba masuk dan langsung melihat Reina menangis.

"Eh lo kenapa Ra?" Tanya Althaf sambil mengelap air mata sang adik.

"Ayam nya Pedes, Ralline gak kuat" ucap Ralline sambil menangis sesegukkan.

"Ya udah gak usah dimakan, kita makan di luar aja ya sekarang" ajak Althaf bukannya terhenti, justru tangis aja Ralline makin kencang.

"Abang.." Ralline memeluk pinggang Althaf begitu kencang.




"Kamu jangan latihan dulu ya Sen, tuh liat kaki kamu nambah bengkak" ucap Rina sambil membalut luka di kaki Arsen.

"Enggak bun, seminggu lagi bakal ada lomba kalau Arsen gak latihan itu ngacauin permainan bun"

"Kamu kalau diomongin keras kepala, emangnya kamu gak nge rasa sakit?"

"Enggak kok bun, nanti juga ilang. Arsen latihan ya bun"

"Terserah, tapi kalau kamu sakit jangan ngeluh ke bunda" Arsen mengangguk, sejujurnya Arsen merasakan sakit yang amat sakit di bagian kakinya, kakinya belum sembuh total pasca kecelakaan ditambah ia berlari tadi di sekolah. Arsen meringis ketika rasa denyut yang timbul di bagian betisnya, sakitnya seakan kulitnya tertarik,Arsen menghela nafasnya, ia tak bisa kalah dari rasa sakitnya, ia harus mampu untuk tetap kuat. Yang dipikirkan Arsen hanyalah satu, Apakah sesakit ini rasa sakit yang di ia tancapkan di hati perempuan itu.

Arsen terus mendribel bola yang ada di tangannya sambil sesekali menahan sakit di bagian kakinya, namun pada saat ia ingin mengeshoot bola ke ring tiba-tiba datang dari arah kanan Rangga yang menyikut tubuh Arsen lalu mengambil bola yang ada di tangganya hingga membuat tubuh Arsen jatuh ke tanah.

"Lo gpp sen?" Tanya Vigo melihat Arsen meringis kesakitan.

"Ya elah gitu doang sakit, bikin anak orang sakit hati lo biasa ajakan, masa cuman jatoh dikit lo sakit" ucap kembali Rangga dengan nada ketus.

"Ngga" peringat Avif

"Apa? emang benerkan dia kalau masalah bikin orang sakit hati mah jago, sok gak bersalah. Basa basi minta maaf juga gak ada kan, ngapain gue sok care sama orang kayak dia, laki tapi kayak bukan laki"

A Perfect Day (Asslamualaikum Cinta) RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang