"Take care Sya, chat gue kalau udah sampe oke" ucap Ralline sambil memeluk Syakira"Iya Ra pasti"
"Inget hati-hati, disana jaga kesehatan jangan lupa sholat, jangan telat makan" timpal Fiya
"Iya yaampun lo udah kayak mak gue"
"Lo itu ceroboh sama kayak Ralline" ucap Fiya
"Tapi masih ceroboh Ralline daripada gue" bela Syakira
"Udah buruan sana, nanti lo ketinggalan pesawat" ucap Rangga
"Bye mantan" Dev melambaikan tangannya ke arah Syakira
"Eh siapa mantan lo, najis gue punya mantan kayak lo"
"Lah awas ya kalau gue entar jadi cowok tampan, jangan minta balikan"
"Tampan apaan ngimpi mulu kerjaannya heran gue"
"Sya buruan tuh pesawat lo bentar lagi berangkat" ucap Ralline menengahi.
"Yaudah deh gue berangkat ya guys, Thanks udah nganterin gue"
"Sama-sama, bismillah Sya" Salsa menepuk pundak Syakira
"Siap. Gue jalan ya" Syakira melambaikan tangannya pada teman-temannya sesaat sebelum ia jalan menuju pesawatnya.
•
•"Ra diem aja, kesambet lo?" Tegur Rangga saat melihat Ralline yang sedang melamun sesaat setelah mereka sampai di tempat Caffe
"Eh enggak lah gue tuh cuman bingung aja" jawab Ralline sambil meminum es jeruknya.
"Bingung soal yang diomongin Syakira tadi di mobil?" Tanya Rangga yang di anggukan oleh Ralline.
Memang pada saat mengantarkan Syakira untuk pulang ke Paris. Syakira sempat berbicara mengenai Arsen kepada Ralline.
"Jujur Ra gue seneng kok, lo akhirnya bisa sedikit akrab sama Arsen ya walaupun butuh waktu lama, tapi masa lo gak ngerasa aneh sih sama sikap nya dia?"
"Maksudnya?" Tanya Ralline.
"Gini loh, dulu pas di SMA seantero sekolah juga tau lo suka sama Arsen dan buat Arsen nengok lo aja susahnya minta ampun mana pakek drama surat itu lagi, nah pas sekarang see dia kayak seolah-olah gak ada apa-apa. Lo ngertikan maksud gue" jelas Syakira, Ralline diam tampak berfikir dan sedikit membenarkan perkataan dari Syakira.
"Gue gak pengen ya lo di jadiin dia permainan dia atau apapun itu yang bisa ngerugiin dan nyakitin diri lo sendiri, kalau nyampek beneran dia cuman maenin lo doang, cuti gue satu semester buat gebukin dia" ucap Syakira.
"Wajar kali Sya dulu kan Arsen masih kecil, sekarang kan beda. Gue juga yakin kok perasaan Ralline ke Arsen dulu sekedar cinta monyet doang gak serius" timpal Fiya. Ralline hanya menatap Salsa yang tersenyum kepadanya.
"Woy Ra! Ralline!" Panggil Rangga
"Apaan sih Ga" jawab Ralline yang tersadar dari lamunannya.
"Lo bengong lagi. Tenang aja Ra Arsen nyakitin lo pipi kirinya gue bogem langsung" ucap Rangga
"Loh kok kiri?" Tanya Ralline.
"Soalnya yang kanan udah bang Althaf deluan"
"Yeee si pinter, dah yuk ajak yang laen balik gue masih ada tugas kampus nih belum selesai"
"Santai Na, tugas mah gak usah di pikirin. Tinggal liat, gak ngerti lalu abaikan" ucap Rangga.
"Emang nya gue lo yang mau jadi mahasiswa abadi"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Perfect Day (Asslamualaikum Cinta) Revisi
Novela JuvenilBoleh aku bertanya? Apakah kamu sudah menitipkan nama seseorang di dalam do'a mu? Jika belum,bolehkah ku titipkan namaku di dalam do'a mu? Atau cukup pinjamkan namamu untuk ku langitkan di sepertiga malamku. -A- . . . . Peranan rasa ini begitu besa...