Ra ampun beribu ampun gue sama lo. Gue lupa Ra kucing tetangga gue ada yang lahiran gak enak kalau gue gak dateng. Lo pulang naek taxi aja ya muahhh 😘Begitulah pesan yang baru saja di kirim Rangga kepada Ralline. Ingin sekali Ralline mengutuk sahabatnya satu ini, setelah acara 'reunian' kelas mereka selesai Rangga izin untuk mengantarkan Dev pulang deluan namun nyatanya Rangga malah meninggalkan Ralline sendiri.
"Yah gak diangkat lagi. Oh coba gue telepon bang Althaf. Lah sibuk malah" Ralline mematikan sambungan teleponnya lalu bergegas menuju minimarket yang terletak di depan restoran.
•
Setelah mengambil cukup banyak Mie instan Arsen langsung menuju kasir untuk membayar. Namun langkahnya terhenti ketika melihat sesosok wanita yang dia kenal
"Ralline?" Tegur Arsen
"Loh Arsen, lo ngapain disini masih pakek seragam sekolah lagi ? Tanya Ralline.
"Gue baru pulang, dari ada urusan terus gue beli mie, lo sendiri?" Tanya Arsen heran sambil melihat Penampilan Ralline yang menggunakan gaun pink nya.
"Oh gue dari kumpul-kumpul sama temen-temen SMA gue dulu. Btw serius lo makan mie instan sebanyak itu?" Tanya Ralline sambil menunjuk ke keranjang makanan Arsen.
"Ya gak malem ini juga gue habis in semua, seenggak nya kalau gue lagi laper" jawab Arsen
Ralline mengangguk lalu menemukan sebuah ide "coba sini gih keranjang lo, gue ubah sedikit isinya" Ralline langsung menuju tempat makanan untuk menukar belanjaan Arsen.
Ralline hanya mengambil lima buah bungkus mie instan saja lalu Ralline mengambil saos cabai, buah apel dan pir serta susu. Tanpa disadari Ralline, Arsen menatapnya dengan senyuman yang mengembang.
Ralline memegang dua buah daging sapi giling yang berbeda bungkus, yang satu berbungkus kaleng dan satu yang berbungkus plastik segi empat. Ralline tampak bingung memilih antar keduanya.
"Yang ini aja deh" Ralline memutuskan memilih daging sapi yang berbungkus plastik segi empat.
"Kenapa gak yang kaleng ini aja, ini lebih banyak dari pada yang itu?" Tanya Arsen.
"Yang ini lebih murah dari pada yang di kaleng. Emangnya uang lo cukup?" Tanya Ralline polos membuat Arsen tertawa.
"Ra, gue mana mungkin kesini gak bawa uang yang cukup"
"Ya kan siapa tau aja lo cuman di kasih duit sama nyokap lo sedikit" ucap Ralline. Arsen terkekeh lalu menukar daging sapi yang di ambil Ralline tadi dengan yang berada di kaleng. Dalam hati Arsen berfikir entah Ralline yang memang polos atau sedikit bodoh hingga melupakan sesuatu.
"Sen, emang nyokap lo gak masak dirumah" tanya Ralline pada saat mereka di depan Kasir
"Hmmm, gue gak mau ngerepotin kasian nyokap gue jauh-jauh nanti nganterin"
"Lo masih makan dikamar, Astaga Arsen lo tuh udah gedek masih aja makan di kamar" ucap Ralline membuat Arsen kembali terkekeh dan menggelengkan kepalanya.
•
"Lo pulang sama siapa Ra?" Tanya Arsen pada saat mereka sudah di parkiran.
"Tadinya sih gue bareng Rangga, cuman gue di tinggal sendiri alesennya gak masuk akal lagi, masa karena kucing. Jadinya gue kayaknya naek taxi aja" jelas Ralline.
"Gue anter aja" ucap Arsen membuat Ralline terkejut.
"Ha?! Lo gak salah?"
"Gak, Ayok naek" ucap Arsen yang sudah menduduki motor sport nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Perfect Day (Asslamualaikum Cinta) Revisi
Teen FictionBoleh aku bertanya? Apakah kamu sudah menitipkan nama seseorang di dalam do'a mu? Jika belum,bolehkah ku titipkan namaku di dalam do'a mu? Atau cukup pinjamkan namamu untuk ku langitkan di sepertiga malamku. -A- . . . . Peranan rasa ini begitu besa...