Sinb dan Jungkook kini sedang duduk diatas bangku yang terletak di dekat wahana bianglala.
Sinb sedang menikmati es krim vanilanya, sedangkan Jungkook sedang memegang satu cup es krim cokelat yang sedari tadi masih ia tatap.
"Kenapa ga dimakan ?" Tanya Sinb.
"Ini baru mau.." Jawab Jungkook kemudian mulai memakan es krimnya layaknya itu adalah favoritnya.
"Yang vanilla enak ?" Tanya Jungkook pada Sinb.
"Emang belum pernah nyobain ?" Tanya Sinb balik.
"Belum." Jawab Jungkook.
"Mau nyobain ?"
"Boleh.. bekas kamu juga gapapa. Katanya biar makin akrab gitu hehe." Jawab Jungkook
"Aku ga nyuruh nyobain punya aku. Kalo mau nyobain beli aja. Tadi masih banyak ko." Jelas Sinb pada Jungkook.
"Oh iya. Lagian aku ga mau ko akrab sama kamu. Jadi mending beli aja ya kalo mau nyobain." Lanjut Sinb.
Sumpah. Ini part terpanjang perkataan Sinb. Heol, tapi kata-kata yang meluncur dari mulutnya merupakan hal yang tidak Jungkook inginkan.
"Oh ya.. tadi kamu yang tulis di papan daftar harga itu ?" Tanya Jungkook.
"Udah tau kan tadi. Kenapa nanya lagi ?"
"Ya maksudnya.. aku pengen tau alasannya."
"Kalo itu bisa cepet. Kenapa engga ?"
Jungkook hanya menganggukan kepalanya sambil terkekeh.
"Pokonya thanks ya.. gara-gara kamu bazar kita sukses besar hari ini." Kata Jungkook.
Sinb hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban.
Hampir setengah jam mereka duduk disana. Menikmati sore yang cerah. Ditambah lagi ini malam minggu, membuat suasana disana sangat ramai.
"Makasih es krimnya." Kata Sinb sambil berdiri dan membereskan tasnya, berniat untuk segera pulang.
"Mau pulang ?" Tanya Jungkook.
"Hmm."
"Aku antar." Tawar Jungkook.
"Engga. Aku udah dijemput Jeno."
"Jeno ? Siapa ?"
"Ya kalo ga kenal ga usah nanya. Ga bakalan tau juga." Ucap Sinb yang kemudian langsung meninggalkan Jungkook.
Seakan rasa penasarannya tak pernah hilang, Jungkook lalu mengikuti Sinb untuk mengetahui siapa Jeno yang Sinb maksud.
Berhasil menangkap sosok Sinb yang menghampiri seseorang disana, tepatnya motor besar yang pengemudinya sudah menyambut kedatangan Sinb disana.
Sekarang bukan Sinb lagi yang menjadi fokusnya, melainkan sosok dibalik helm yang sedang mencoba membuka helmnya.
Terlihat sosok Jeno yang Sinb maksud menampakkan wajahnya, Jungkook tertawa remeh.
"Masih ganteng aku." katanya sambil pergi meninggalkan pemandangan tadi yang ia lihat.
➡Moving on⬅
"Kamu udah darimana Jen ?" Tanya Sinb pada Jeno.
"Biasalah, pacaran dulu sama Siyeon." Kata Jeno sambil terkikik.
Lalu Sinb dan Jeno memasuki rumahnya. Terlihat Ibu dan Ayahnya sedang menikmati acara Indonesian Idol Junior yang sesekali dipindahkan ketika Cinta Suci sudah tayang dari Iklannya.
"Sinb, Jeno udah pulang. Makan malam yu ?" Ajak Jessica pada suami dan kedua anaknya yang baru datang.
Makan malam yang tercipta seperti biasa. Jeno yang sesekali yang sempat membuat lelucon atau menceritakan hal lucu membuat ayah dan ibunya sesekali tertawa dan menegur anaknya itu. Tapi bagi Sinb lelucon Jeno tak ada lucunya sama sekali. Malah ia ingin melempar pria yang matanya tertutup ketika tersenyum itu ia ingin sekali menjadikannya wejangan bagi piranha.
"Mah, pah. Jeno tuh pacaran mulu sama Xiyeon. Nikahin aja lah." Kata Sinb.
"Boleh tuh. Biar ga ada perusuh di rumah ini."
"Jangan dulu lah, Jeno kan mau jadi orang sukses bahagian mama papa dulu." Kata Jeno.
"Kakak engga ?" Tanya Sinb.
"Ya kalo inget aja sih."
Sinb sedang berusaha seolah-olah akan melemparkan sendoknya kearah Jeno. Adiknya itu tak pernah berhenti membuatnya kesal.
"Mending nikahin ka Sinb dulu Ma, pa." Kata Jeno.
"Sama siapa ?" Tanya Ayahnya.
"Itu loh bang Agus, tukang benerin mesin cuci, tv sama kulkas di rumah."
"JENOO BIN DONGHAE!!!" Kesal Sinb.
➡Moving on⬅
"Jungkook kamu habis ngapain ? Kenapa bersin-bersin terus sih ?" Tanya ibu Jungkook ketika melihat Jungkook terus bersin dari tadi.
"Makan eskrim."
"Ih kamu.. gak ada kerjaan."
"Buat doi, apa yang engga sih bun."
"Siapa ? Rose lagi ?"
BERSAMBUNG
HaHahAhahaahHa bingung nulis apa :)