Little regret

627 110 8
                                    

Sesampai di rumahnya, Sinb langsung memasuki kamarnya. Menaruh tas diatas meja belajarnya, kemudian mendudukkan dirinya pada kursi yang menjadi tempat ia biasanya belajar.

Entah kenapa hatinya merasa bersalah pada Jungkook setelah kejadian tadi, sehingga otaknya terus memproduksi kepingan demi kepingan kejadian tadi sepulang sekolah.

Ia terus bertanya pada dirinya sendiri.

Bukankah itu hal wajar jika ia memang tidak suka pada Jungkook yang selalu mengikutinya dan apa salah jika ia berterus terang pada Jungkook ?

Ah sudahlah, bermellow-mellow seperti ini bukanlah gayanya, Sinb lebih memilih menarik salah satu buku yang tersusun dengan rapi di rak bukunya yang sudah penuh.

Ia membuka lembaran demi lembaran kertas dari buku yang berjudul "Time For Us" tersebut, pasalnya pembatas kertasnya hilang untuk menandai halaman dari buku tersebut.

Sinb memang malas untuk membaca buku tersebut, pasalnya novel itu sangatlah tebal, bahkan Sinb baru membaca satu perempat dari bagian bukunya.



Moving on

Sore ini, Jungkook memilih menghabiskan waktunya didepan televisi. Menonton acara kesukaannya yaitu Ben10. Padahal besok ada ulangan harian Bahasa Indonesia, dan Jungkook tidak mempermasalahkannya, toh otaknya selalu bisa mengatasi semuanya dengan baik. Oke kali ini Jungkook sudah menyombongkan dirinya.

"Kook.. beliin bunda kecap sama blue band dong, udah abis nih.. nanti besok bunda mau masak ayam kecap buat bekal kamu." Kata Ji Eun yang baru keluar dari kamarnya.

"Apa sih yang engga buat bunda cantik." Jawab Jungkook.

Lalu Jungkook berjalan ke supermarket. Jaraknya memang tak terlalu jauh memang, sehingga Jungkook memilih berjalan kaki karena menurutnya sore ini memang lebih baik dinikmati dengan sedikit berjalan-jalan, mungkin.

Sesampainya di Supermarket, Jungkook mulai mencari barang yang disuruh Ji Eun. Tak lama bagi Jungkook untuk mencari bahan masakan, karena ia memang sudah hafal, bahkan Jungkook chef terbaik di rumahnya setelah ibunya.

Berniat untuk membayar dikasir, tak sengaja Jungkook menyerahkan barang dengan seseorang disampingnya.

"Siapa dulu ?" Tanya kasir tersebut.

"Dia saja dulu." Kata Jungkook yang sudah melirik dan mengetahui siapa orang tersebut.

Seseorang didepannya tak menjawab apapun. Tetapi bola matanya bergerak kesana kemari, mencari sesuatu kebenaran, entah apa.

Selesai membayar dikasir, Sinb berjalan keluar Supermarket, ingin rasanya menoleh kearah Jungkook, tapi langkah kakinya terus menuntunnya bergerak cepat keluar ruangan.

Gadis itu, kini berdiri disamping sepedanya, setelah selesai memasukan plastik belanjaannya kedalam keranjang sepedanya, ia malah diam berdiri disana. Entah kenapa hatinya tak ingin beranjak, sebelum melihat sosok yang tadi siang yang menjadi penyelamatnya.

Baru saja ia berperang dengan batinnya, tiba-tiba lonceng pintu supermarket berbunyi menandakan seseorang baru saja membukakan pintu.

Dan benar saja. Itu Jungkook dengan hoodie abu-abunya baru saja keluar dari dalam supermarket.

Mata mereka bertemu, saling menatap sebentar. Hingga akhirnya Jungkook lalu berpaling.

Tapi Sinb ingin memastikan sesuatu, bahu Jungkook. Yang sempat tadi siang ia melihat seragam sekolahnya robek. Dan alhasil Sinb tak melihat apapun karena tertutup oleh hoodie abu-abu yang Jungkook kenakan.

Satu langkah, dua langkah dan hampir langkah ketiga ketika Sinb ingin menghampiri Jungkook, lelaki itu sudah melangkah menjauh, hingga akhirnya Sinb menghentikan langkahnya dan kembali berbalik menuji sepedanya.

Lalu ia bergumam, "ini terlalu sulit."


Moving on

Sinb menghempaskan tubuhnya diatas kasur, ia masih mengingat kejadian tadi. Sebenarnya ada rasa khawatir dan bersalah kepada Jungkook. Bahkan ia belum sempat berterimakasih. Tapi Sinb masih ingat dengan apa yang terakhir Jungkook katakan bahwa ia peduli padanya hanya sebagai seorang ketua kelas terhadap murid baru dikelasnya. Tidak lebih.

Lalu Sinb bergegas menuju meja belajarnya, matanya bergerak kesana kemari mencari sesuatu dan akhirnya ia menemukan apa yang dicarinya, dan malam ini Hwang Sinb sedang terlarut dengan apa yang dikerjakannya sekarang.







Moving on


Seperti biasa, pagi yang sangat buruk bagi siswa kelas IPA I tersebut, pasalnya hari ini ulangan harian Bahasa Indonesia yang paling mereka hindari. Karena mereka tahu bahwa mata pelajaran seorang Kim Sojung ketika ulangan harian, soalnya adalah bagaimana mereka menulis karangan indah yang minimal harus diisi satu lembar folio, dan menulis panjang bukanlah style dari seorang anak IPA.

Ha Na sudah duduk di bangkunya dan menyambut kedatangan Sinb dengan waja sumringah seperti biasanya.

"Sinb..kamu udah belajar ?" Tanya Ha Na.

Sedangkan Sinb hanya menggelengkan kepalanya.

"Bagus deh. Bu Sojung cuma menanyakan bagaimana pengalamanmu dalan seminggu ke belakang dan membuat puisi yang bukan style ku sama sekali." Kata Ha Na.

"Bagus dong." Jawab Sinb enteng.

"Ko bagus ? Kamu suka bikin puisi ya atau suka nulis ?" Tanya Ha Na.

"Engga dua-duanya tuh." Jawab Sinb lagi.

Ha Na hanya menghela nafasnya. Baik, ini kebiasaan barunya ketika bersama dengan Sinb, rajin-rajinlah membuang nafas sambil berkata "sabar."

Sementara itu Jungkook dan kedua orang komplotannya baru saja memasuki kelas. Ia berniat membawa buku tulis yang berada dibawah mejanya. Namun ada sebuah sticky notes berwarna kuning disana.

Kamu baik-baik aja ?
Makasih buat kemaren.
Dibelakang sticky notes ini ada voucher susu pisang. Ambil sebelum masa berlakunya habis.

dari tulisannya saja Jungkook sudah tahu siapa pengirim notes tersebut. Sebuah seringaian kecil terlihat diwajahnya, entah menggambarkan ekspresi apa.

"Kenapa dia bisa tau gue suka susu pisang ?"





Bersambung


Oke gue lagi bahagia Junghwan, Junkyu, haruto sama yedam debut huaaaaa
Tapi gue lagi sebel sama babeh YG. Oke sekian.

Lagi jalan-jalan janganlah diganggu
Kalau diganggu rusaklah sudah
Malam ini adalah malam minggu
Cuma mengingatkan 😊

Wkwkwkwk

Seeee youuuuu💜





Moving Onㅡ SINKOOKWhere stories live. Discover now