It will be?

516 102 17
                                    

Jam Istirahat yang merupakan sang penyelamat terbesar bagi setiap siswa yang menyelamatkan mereka dari bosan dan jenuhnya setiap pelajaran. Termasuk menurut yang nulis.

Seperti biasa Sinb dan Ha Na tidak pergi ke kantin, mereka hanya membuka bekalnya dari rumah, daripada harus berdesak-desakan di kantin dan bergaduh-gaduh ria, mereka lebih memilih makan bersama didalam kelas dengan suasanan yang tenang sambil mengobrol.

"Sinb, kamu ko tiba-tiba pengen ikutan lomba bulutangkis ? Emang kamu bisa ? Atau punya latar belakang di kejuaraan olahraga itu ?" Tanya Ha Na sambil sibuk membuka kotak bekalnya.

Sinb memasukan sesendok nasi kedalam mulutnya, sepertinya gadis itu sedang menimang-nimang jawaban apa yang akan  diberikan kepada temannya itu, "Dulu sih aku sempet ikutan Les bulutangkis gitu sama Jeno. Tapi waktu SD."

Ha Na tertawa mendengar penuturan Sinb, bagaimana bisa ia masih lihai bermain sementara ia melakukannya waktu masih SD. "Sekarang kamu masih suka bulutangkis emang ?" Tanya Ha Na lagi.

"Engga, terakhir kali itu pas Ujian praktek olahraga waktu SMP itu juga aku dapet nilai yang jelek." Jawab Sinb dengan tenang. Namun Jawaban yang diberikan Sinb membuat Ha Na sedikit tersedak. "Terus kamu kenapa mau ikut ? Apa gara-gara Jungkook juga ikut ?"

Pertanyaan Ha Na membuat Sinb menghentikan kegiatan makannya. Bagaimana bisa Ha Na mengetahui hal itu. Tapi Sinb tak akan membiarkan Ha Na tahu, misi ini harus Sinb saja yang tahu.


Moving on

Jungkook, Mingyu dan Eunwoo sedang berada di kantin sekolah. Namun Eunwoo dan Mingyu terlihat tak bersemangat sama sekali.

"Kalian kenapa sih ? Masih takut buat tanding besok ?" Tanya Jungkook kepada dua makhluk berbatang itu.

"Aku sih gak takut. Cuma malu doang, masa iya muka ganteng tapi malu-maluin." Ujar Eunwoo.

"Syukurlah kalian sadar diri." Kata Jungkook refleks. Dan akhirnya Jungkook mendapatkan tatapan maut dari kedua temannya itu.

"Kamu kapan mau latihan Badminton ?" Tanya Mingyu pada Jungkook.

"Eh sama Sinb ya ?" Kini Eunwoo yang bertanya.

"Tuh cewek makin bikin aku penasaran aja. Aku mau mulai latihan besok. Tapi aku belum kabarin dia." Jawab Jungkook.

"Kabarin dong kabarin. Kabarin dedek dong bang." Ujar Mingyu dengan nada yang dibuat-buat seperti suara wanita.

Lalu Jungkook beranjak dari duduknya dan meninggalkan dua makhluk yang masih terlarut dalam pembicaraan mereka.

"Liat si abang mau nyusul dedek." Ujar Eunwoo pada Mingyu.

Jungkook berjalan kedalam kelas, dan benar saja Sinb masih duduk dibangkunya bersama Ha Na. Dan sepertinya mereka baru saja menyelesaikan makan siangnya.

"Ekhm." Dehem Jungkook ketika ia sudah berdiri disamping bangku Sinb dan HaNa.

Sinb dan Ha Na menoleh seketika, dan Ha Na tiba-tiba saja memberikan ruang untuk mereka dengan beralasan pergi ke toilet untuk mencuci tangan.

"Ada apa ?" Tanya Sinb pada Jungkook yang masih berdiri disampingnya.

"Kamu jadi ikutan Bulutangkis ?"

"Iya. Kenapa ?"

"Besok pulang sekolah kita langsung latihan, jangan lupa." Jawab Jungkook sambil kemudian duduk dikursi yang berada didepan bangku Sinb.

"Dimana ?"

"Di Gor deket perumahan aku aja. Disitu biasanya kosong. Kalo latihan disini pasti penuh pada dipake anak-anak yang lain juga buat latihan." Ujar Jungkook.

Sinb hanya mengangguk sebagai jawaban dan tanda bahwa ia mengerti dengan perkataan Jungkook.

"Lanjutin aja makannya, aku mau ketemu ketua osis dulu." Pamit Jungkook pada Sinb.

Lalu Jungkook beranjak dari duduknya dan berjalan menuju keluar kelas, namun ketika sudah sampai diambang pintu, ia berbalik lagi, "Jangan lupa makan yang banyak, biar kamu gak sakit. Kalo kamu sakit aku repot. Soalnya aku bakal kangen kamu." Ucapnya yang kemudian meninggalkan ruangan kelas dan ia menghilang dari pandangan Sinb.

Deg!

Entah kenapa Jantung Sinb tiba-tiba berdegup lebih cepat, tak seperti biasanya. Pipinya juga sedikit memanas, dan benar saja pipinya sudah merah merona. Ah tidak, Hwang Sinb tidak boleh seperti ini, hanya karena sebuah rayuan dari seorang Jungkook yang notabennya seorang player dan hanya sebagai seorang ketua kelas baginya Sinb tidak boleh membiarkan perasaannya tumbuh begitu saja.

"Engga,engga. Aku gak boleh kaya gini. Jeon Jungkook cuma seorang ketua kelas dan Hwang Sinb hanya sebagai anggota kelas yang baik dan tidak sombong tidak boleh terjadi apa-apa diantara kita." Gumamnya pada dirinya sendiri.





Bersambung

Maaf ya kalo gak bagus sama sekali
Aku cuma pengen nulis buat kalian meskipun ini alurnya gak jelas kemana bae :( bahkan kayanya gak ngefeel sama sekali.
Semoga tetep suka 💜
Besok kayanya gak up dulu ya soalnya besok kan malem minggu, takutnya readers pada sibuk malmingan keluar rumah atau telponan ama doi :) gak kaya aku, aku mah cuma nonton oppa-oppa doang :) huehehe
See youuuu

Moving Onㅡ SINKOOKWhere stories live. Discover now