Pukul 7.00ㅡ waktu yang sakral bagi seluruh siswa di Salah satu SMA yang bertaraf Internasional itu. Pasalnya semenit saja mereka belum duduk manis di bangkunya, tinta merah akan tergores di catatan poin mereka.
Salah satu guru piket memasuki kelas XII-IPA 1. Seperti biasa, kacamata bulat yang bertengger manis di hidung mancungnya, alas tulis dan kertas yang didekap didada, dan sebelah tangannya memegang stik panjang yang terbuat dari kayu yang sudah tak asing bagi siswa sekolah itu.
"Ada yang belum memasuki kelas ?" Tanyanya seperti biasa.
Setiap siswa melirik satu sama lain, mencoba mencari kejanggalan yang ada. Namun nihil, semua bangku sudah terisi.
"Sudah."
"Baguslah." Ucapnya sambil memperhatikan satu persatu siswa yang ada didalam kelas tersebut.
"kamu!" Tunjuknya menggunakan tongkat saktinya pada salah satu siswa yang duduk dipojok belakang.
"Saya ?" Tanyanya sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Tsk Jeon Jungkook... kolom pelanggaran kamu tidak memakai dasi sudah penuh terisi, saya sudah membuat kolom baru dan sekarang harus penuh lagi.."
"Hehe maaf bu.. saya lupa."
"Baik. Penambahan poin merah kamu sudah saya isi lagi."
"Terimakasih bu."
Mendengar perkataan Jungkook, membuat Guru Kim itu menggeleng-gelengkan kepalanya.
Tak!
"Kenapa sih gyu ?" Tanya Jungkook sambil memegang kepalanya yang Mingyu toyor menggunakan jangkanya.
"Dikasih penambahan poin merah kenapa bilang terimakasih ?" Protes Mingyu.
"Dia guru kita gyu. Ngucapin terimakasih itu wajib."
"Hhhh..." Mingyu menghela nafasnya mendengar jawaban Jungkook.
-MOVING ON-
Beberapa siswi perempuan sedang duduk dikursi panjang yang ada didepan kelasnya. Keempat siswi itu tengah berdiskusi dengan seriusnya, sementara ada satu siswi yang sedang duduk disana terlihat sedang memegang sebuah buku tebal sambil membolak-balikkan halaman demi halamannya dengan tak jelas.
"Ka Mark ? Ketua Osis yang baru ?"
"Iya. Aku melihatnya membantu anak kecil yang jatuh dari sepeda kemarin."
"Wahh.. kerennya."
"Bagaimana dengan Ka Jungkook ? Mantan ketua Osis ? Dia juga sangat tampan. Ah aku tak bisa membayangkan jika dia menatapku."
"Kalian sudah tahu ? Ka Jungkook, ka Mingyu dan Ka Eunwoo itu seperti anggota dari salah satu komunitas geng motor ?"
"Bukankah mereka berteman juga karna ketika pertama bertemu memiliki motor yang sama dan parkir bersampingan ?"
"Heol. Daebak."
"Tapi ka Jungkook memang orang baik. Aku pernah melihatnya menyebrangkan orang lansia dipinggir jalan."
"Superhero. Seperti pembela kebenaran."
Begitulah beberapa percakapan yang sempat Sinb dengar karena setelahnya ia langsung meninggalkan tempat tadiㅡberisik menurutnya.
Lalu ia berjalan kearah ruang Guru sambil menunggu bel masuk yang kedua.
"Kau Hwang Sinb ?"
"Iya."