5

2.6K 383 84
                                    

Sehun kembali ke ruang sepatu, membawa kursi bar yang ditumpuki selimut. Ia menyeringai kepada kyungsoo. "Kalau ini berhasil, besok aku akan pesan bingkai kandang."

Seringainya menggoyahkan tekad Kyungsoo. Rasa hangat yang nikmat memancar dari laki-laki itu, membuat kulit kyungsoo menggelenyar dan jari kakinya menekuk. Ia baru sadar tangannya masih dengan kencang memegang gelas anggurnya. Sehun sudah meletakkan gelasnya di suatu tempat.

Sehun meletakkan kursi bar di sudut yang ditunjuk kyungsoo. "Akan kuambil yang lain," katanya kepada kyungsoo lalu kembali berjalan pergi menuju dapur, meninggalkannya menenangkan diri.

Laki-laki itu sungguh luar biasa, khususnya ketika ia bersikap mempesona. Kyungsoo meneguk sebagian anggurnya untuk menenangkan diri. Dekat pintu dapur ada meja kecil yang menempel di dinding. Di tembok di atasnya tergantung sebuah cermin. Kyungsoo menaruh gelasnya di meja itu dan memeriksa diri di cermin.

Pipinya nyaris se-pink lipstiknya dan matanya bersinar-sinar, semakin memancarkan warna di bola matanya. Rambutnya agak berantakan karena berbaring di kursi malas tadi, dan ia cepat-cepat merapikannya. Hal itu membuatnya merasa agak lebih terkendali, alih-alih terancam bakal lepas kendali.

Ketika sehun membawa ketiga kursi yang lain, vivi mondar-mandir mengikutinya, penasaran melihat kegiatan aneh itu. Kyungsoo berusaha tidak menghalangi gerakan sehun, sambil membentangkan selimut dan mencari cara terbaik untuk membuat gua bagi anjing merepotkan itu.

Begitu sehun menyelesaikan tugasnya, ia kembali berada di dekat kyungsoo. Membantunya membentangkan selimut. Mati-matian ingin menghindari sentuhan tak sengaja dengannya, yang dikhawatirkan kyungsoo akan berkembang jadi sentuhan yang disengaja, kyungsoo meyuruhnya pergi melakukan satu misi lagi.

"Kita perlu radio."

Sehun menatapnya tak mengerti. "Untuk apa?"

"Teman untuk vivi."

"Teman?"

"Dia tidak akan merasa sendirian kalau ada radio yang menyala. Kau bisa meletakannya di meja itu. Aku lihat ada stop kontak disebelahnya."

"Aku harus membiarkan radio ini menyala semalaman?" tanya sehun.

"Kalau volumenya dikecilkan, kau takkan mendengarnya dari kamar tidur."

Sehun pergi sambil bergeleng dan bergumam, "Aku tidak percaya harus melakukan ini untuk seekor anjing."

Kyungsoo tersenyum dan ketegangannya sedikit mengendur. Gua sementara itu sudah selesai dibuatnya seaman mungkin ketika sehun kembali membawa radio yang terlihat sangat mahal. Dengan tajam pria itu menatap anjing di kakinya saat ia meletakkan radio itu di meja. "Kuharap kau menghargai aku mengorbankan radio ini untukmu."

Vivi menyalak menyatakan penghargaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vivi menyalak menyatakan penghargaannya.

"Sebaiknya disetel sekarang supaya nanti kau tinggal menyalakannya," saran kyungsoo. "Cari yang menyiarkan musik klasik."

BRIDE FOR MR.OH [HUNSOO GS] [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang