BRIDE FOR MR.OH [HUNSOO GS] [COMPLETE]

8

Mengiris bawang merah bukan pekerjaan favorit kyungsoo. Matanya tak henti mengucurkan air mata ketika ia sudah selesai. Meski ia sudah mencuci tangan dan mata, aroma tajam bawang merah masih mengganggunya ketika ia membawa piring bawang keluar ke tempat barbecue, dimana teman Seohyun, Choi Siwon, sedang memanggang sosis.

Mata kyungsoo yang berair membuatnya tidak waspada. Ia bahkan tidak menatap tamu yang sedang menunggu dilayani. Pikirannya hanya terpusat pada menyerahkan piring bawang ke Siwon secepat mungkin.

"Ini dia!" kata Siwon ceria, menuang isi piring kewajan. "Masaknya cepat kok."

"Tidak usah buru-buru," terdengar jawaban bernada santai.

Kepala kyungsoo langsung terangkat ke arah tamu itu. Ia tidak mungkin salah mengenali suara itu. Mendengarnya dengan begitu tiba-tiba hampir membuatnya kena serangan jantung.

Oh Sehun menyeringai ke arahnya. "Hai! Hari yang indah, ya?"

"Kau datang!" Kata-kata itu terlontar sebelum Kyungsoo sempat menelannya, memperlihatkan ia sejak tadi mencari-cari laki-laki itu, merindukannya, menyerah takkan bertemu dengannya; dan, sekarang setelah Sehun datang, seharusnya ia tidak datang karena Kyungsoo sudah memutuskan dalam hati bahwa ia takkan datang.

"Tempat piknik dan berkemah yang bagus," komentar sehun bersemangat, mengabaikan nada menuduh dalam suara kyungsoo. "Pepohonan yang indah. Banyak tempat berteduh. Rerumputan yang hijau subur dan danau yang menyejukkan. Aku bawa alas duduk. Aku ingin santai dan sedikit menikmati pemandangan yang luar biasa ini."

"Mana...?" Kyungsoo menunduk dan melihat si anjing kecil di bawah meja berisi roti dan berbagai pelengkapnya, sedang mengunyah sosis matang, tidak menyadari apa pun selain makanan.

"Dia tidak mau menunggu bawangnya," kata Sehun sambil lalu. "Juga tidak mau mustar atau saus tomat. Vivi suka daging polos."

Kyungsoo menarik napas dalam-dalam dan berjalan ke belakang meja, mengedip-ngedipkan mata untuk menyingkirkan cairan perih di matanya. Oh Sehun membawa anjing itu. Ia tidak mungkin menyudutkan Kyungsoo di sana. Tidak secara sungguh-sungguh. Terlalu banyak gangguan orang. Jadi, ia tidak perlu cemas.

Satu-satunya masalah adalah melawan daya tariknya.

"Kau mau makan apa?" tanya Kyungsoo, mencoba tidak memperhatikan kekokohan tubuh laki-laki itu di balik kaos biru yg dipadukan dengan jaket bermotif dan blue jeans-nya.