" Gudang Berhantu "
Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah kemarin melakukan pelatihan MOS yang amat meneganggkan. Asep dan Waluyo merupakan siswa jurusan IPS, hari pertama Asep dan Waluyo sangat akrab.
Asep menceritakan tentang mimpinya kemarin kepada Waluyo, bahwa sekolah kita akan aman karena telah memberikan sajen pada arwah yang merasuki temannya.
“ Yo, saya kemarin mimpi arwah yang serem dan dia minta tumbal “ (Asep)
“ Ah moso iyo si sep, jaman canggih gini minta tumbal. Harusnya itu setan pesen grab food aja toh biar cepet, hahaha “ (Waluyo)
“ Huss jangan sembarangan gitu yo, dia itu setan bukan orang. Terus aku minta bantuan bapak untuk ngasih sajen itu “ (Asep)
“ Bapak kamu tukang ojek onlen sep ?? Ko ngasih sajen..gak takut apa ya “ (Waluyo)
“ Enak aja kamu, bapak aku tuh Kades Yo terus ngerti sama hal yang begituan “ (Asep)
“ Ooooh, keren juga ya bapakmu..pasti seru tuh sep, kenapa kamu ndak ngajak aku toh “ (Waluyo)
“ Kaya gini dibilang seruuu, serem jeh Yo, kalau telat kasih sajen, bisa-bisa sekolah kita diteror terus “ (Asep)
“ Haha udah kaya di film aja toh diteror segala “ (Waluyo)
Bel istirahat bunyi, dengan semangat laparnya Waluyo pun mengajak Asep untuk pergi ke kantin.
“ Sep ke kantin kuy, aku laper nih “ (Waluyo)
“ Kedap (sebentar) Yo, kuy itu apa jeh??? “ (Asep)
“ Kuy itu kalau dibalik jadi yuk, artinya ayo.. hadeuhh 2019 masih gak tau bahasa gaul toh sep sep “ (Waluyo)
“ Ohh itu artinya, maklum Yo aku kan jadul, hp aja masih jadul nih, hehe “ (Asep)
Sampai di kantin pedagang mie ayam mengenali Asep, dan menegurnya dengan ramah.
“ Kamu Asep kan, anakna bapak Ujang tea, sudah besar toh kamu..salam buat bapakmu sep “ (pedagang mie ayam)
“ Muhun pak, abdi Asep anak bapak Ujang..hehe nya pak ngke tiasa Asep bejakeun “ (Asep)
“ Sep kamu terkenal juga toh..sampe pedagang mie ayam aja tahu wkwkwk “ (Waluyo)
Asep dan Waluyo memakan mie ayam yang kebetulan merupakan teman dari Bapaknya Asep. Dengan lahapnya Waluyo menikmati mie ayam tersebut.
“ Sep kamu bawa uang ndak, aku ketinggalan di tas hehe “ (Waluyo)
“ Halahh Yo, kamu yang ngajak masa ga bawa uang, paruguh..yasudah biar aku yang bayar “ (Asep)
“ Hehe hampura Sep namanya juga lupa..nuhun nya sep “ (Waluyo)
Akhirnya mereka kembali ke kelas. Jam pulang pun tiba menunjukan pukul 15.30 wib, namun Asep dan Waluyo kebetulan piket pada sore ini. Mereka pun piket dengan keadaan yang super lelah tentunya.Tiba-tiba Waluyo bercerita bahwa gudang di lantai 2 ada penunggunya, agar berhati-hati.
“ Yo kita harus kegudang secepatnya biar ngga terlalu sore “ (Asep)
“ Oke sep, tapi tempat itu angker lohh, emang kamu berani?? “ (Waluyo)
“ Aku beranilah Yo, akukan bisa melihat mereka..jadi buat apa takut “ (Asep)
Dan benar saja, sesampainya di depan gudang, Asep mendengar ada suara tangisan yang samar dan kurang jelas, dan memberitahu Waluyo agar jangan takut.
“ Yo, kamu denger ada yang nangis ngga???? “ (Asep)
“ Gak ada suara apa-apa sep. Hadeuhh kamu jangan halu sep, kebanyakan nonton heri muter nihh pasti “ (Waluyo)
“ Heri muter??? Heri poter kali, ah ngarang bae kamu Yo” (Asep)
Sesampainya di gudang suara tangisan itupun terhenti. Mereka pun segera mengambil alat kebersihan dan piket di kelas agar segera pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pribumi Pasundan
Fantasy(RELIGI - FANTASY - FRIENDSHIP - HOROR - COMEDY) Masa putih abu-abu Asep seorang pribumi dengan kemampuan indigo dari bumi pasundan. Ia dikenal sosok yang begitu cinta akan kebudayaan dan terlihat bebeda dengan pemuda kebanyakan karena dinilai misti...