" Pesen Greb Fut "
Pada jam pelajaran keempat yaitu PKN semua murid diminta untuk membentuk kelompok masing-masing 4 orang untuk membuat bagan sistem kabinet pemerintahan.
Waluyo lebih memilih sekelompok dengan Asep karena ia pintar dan bisa diandalkan. Bel pulang pun berbunyi, saatnya pulang. Akhirnya Asep, Waluyo dan 2 orang lainnya mengerjakan tugas kelompok di rumah Waluyo.
“Sep aku sekelompok sama kamu yoh, kamu kan pinter hehe” (Waluyo)
“Iya Yo, oiya temen-temen kita ngerjain tugas kelompok dimana ini?? “ (Asep)
“Dirumah aku aja Sep, rumahku terbuka lebar untuk belajar wkwkwk” (Waluyo)
“Oke, jadi kita ke rumah kamu Yo.. eh kata ibu PKN tadi kita kerjainnya dikertas asturo” (Asep)
“Iya sekalian aja sep, samping rumahku ada tukang fotokopian” (Waluyo)
Sesampainya dirumah Waluyo, ternyata tidak ada siapa-siapa. Keluarganya sedang jaga toko di mol.
“Assalamualaikum”
“Yo, ko rumahmu sepi, pada keluarga kamu?” (Asep)
“Kamu sep, priben toh.. aku tuh belum berkeluarga, ngarang wae” (Waluyo)
“Maksudku orangtua, sodaramu ko gak ada?” (Asep)
“Ohhh gitu toh, orangtua ku lagi jaga toko di emol hehe” (Waluyo)
“Oiya manteman aku lupa disini stok makanan abis hehe.. aku cemilin soalnya. Aku pesen greb fut aja yo, pada mau ndak nih. Biar nugasnya semangat haha.” (Waluyo)
“Boleh tuh, kebetulan kita lagi laper, tapi kamu yang bayarin Yo wkwk” (Rendi)
“Greb fut teh naon (apa) ?? saya baru denger hehe” (Asep)
“Ituloh sep yang kita pesen makanan lewat aplikasi onlen nanti yang nganterin mamang grabnya, terus kita tinggal bayar tunai. Udah deh gampang gak usah pergi kesana,ngantri. Pada mau pesen apa nih?” (Waluyo)
“Wiih canggih juga tuh, lebih praktis jadinya” (Asep)
“Yaiyalah 2019 gini masi aja kudet si Asep wkwk.” (Rendi)
“Kita pesen apa nih jadinya yaelahh” (Waluyo)
“Saya batagor bakar aja Yo” (Rendi)
“Haaah batagor bakar? Mana ada si Ren, dimana-mana batagor ya digoreng elahh ngaco bae kamu, hmmm” (Waluyo)
“Haha canda Yo, kali aja ada kan 2019 gkgkgk, yaudah aku samain sama kalian aja” (Rendi)
“Saya pepes bakar aja Yo, kenyang pake nasi nanti hehe” (Asep)
“Hareuhhh ini lagiii, pada kesambet apa toh.. bo yo pesen tuh yang keren, yang lagi hits. Yaudah aku pesen pizza aja, nanti bisa kita bagi-bagi” (Waluyo)
“Setujuuuu bae lah” (Asep & Rendi)
“Yowis dari pada debat aku langsung pesen” (Waluyo)
Waluyo pun pesan pizza pakai greb fut. Tiba-tiba Asep ingin pergi ke toilet, tetapi Asep merasakan ada hawa negatif di rumah Waluyo.
“Yo saya izin ke toilet, dimana tempatnya??” (Asep)
“Ohh, tinggal lurus belok kanan kiri Oke, nyampe deh” (Waluyo)
“Oke, ko perasaan saya rada beda yah, kaya ada hal yang aneh di rumah ini” (Asep)
Setelah dari toilet Asep menanyakan ada hal apa saja yang sering terjadi di rumah ini.
“Yo, tadi aku lewat dapur kamu ko hawanya beda ya” (Asep)
“Ah beda gimana, halu nih kamu sep.. mana ada setan siang-siang gini” (Waluyo)
“Jangan-jangannn rumah Waluyo ada setannya lagi.. hiiiih” (Rendi)
“Hussh rumah saya mana ada yang kek begituan” (Waluyo)
“Hmm iya mungkin Cuma perasaan saya saja, karena lagi laper” (Asep)
Akhirnya paket greb fut pun sampai.
“ Greb fuuut... greb fuuuttt” (mamang greb)
“Eh mamang greb tuh Yo, udah nyampe” (Rendi)
Waluyo pun keluar mengambil pesanan pizzanya.
“Grab food atas nama bapak Waluyo ya.. ini pizzanya” (mamang greb)
“Enak aja main panggil bapak, saya ini masih muda mang.. makasih” (Waluyo)
“sama-sama, Oh tak kirain bapak-bapak yang pesen, yawis saya pergi dulu. Bremmmm bremm” (mamang greb)
“Akhirnya nyampe juga nih pizza, serbuuuu mumpung dibayarin Waluyo wkkwkwk” (Asep & Rendi)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pribumi Pasundan
Fantasi(RELIGI - FANTASY - FRIENDSHIP - HOROR - COMEDY) Masa putih abu-abu Asep seorang pribumi dengan kemampuan indigo dari bumi pasundan. Ia dikenal sosok yang begitu cinta akan kebudayaan dan terlihat bebeda dengan pemuda kebanyakan karena dinilai misti...