(6)

126 30 10
                                    

" Belajar Membatik "

Tepat dihari batik nasional, saya akan meminta membuat batik tradisional pada ibu saya. Walaupun baru pertama kali setidaknya, kita sudah mengenal dan mau belajar membuatnya.

Kali ini saya mengajak Waluyo untuk membuat batik bersama. Saya pun menelpon Waluyo supaya gak nyasar ke rumahku.

“Tlilittt, Tlilit ,tlilittt.. (Hp Waluyo berdering & mengangkatya)”

“Assalamualaikum Yo, katanya kamu mau belajar ngbatik di rumah aku, kamu udah sampe mana toh Yo” (Asep)

“Waalaikumsalam, ngebatikk?? Ohiyaaa isun lali toh Sep. Aku baru bangun tidur iki” (Waluyo)

“Ya allah ya robbi Waluyooo, jam segini baru bangun, manage ari sare tong peuting teuing hih budak teh (makanya kalau tidur jangan sampe larut malam)”  (Asep)

“iyoo sep, biasa kan hari libur ini jadi aku main game semaleman wkwkwk” (Waluyo)

“Yowis, aku tunggu Yo. GPL”  (Asep)

“Oke sep aku langsung otw beres-beres dulu”  (Waluyo)

“haaah otw?? Apalagi ituu Yo. Ngomong teh kajelas atuh”  (Asep)

“Haduhh pie ini generasi micin bo ndak tau otw. Anak teka aja tau loh sep sep”  (Waluyo)

“Yawis lah udah-udah nanti pulsaku habis. Oiya kamu tau alamat rumahku ngga?”  (Asep)

“iyaiyaiya taulah sep”  (Waluyo)

Dua jam telah berlalu, Asep menunggu Waluyo yang tak kunjung datang. Sepuluh menit kemudian Waluyo datang.

“Tingnong,tingnong....Assalamualaikum Aseeeeeppp, tingnong, tingnong” (Waluyo)

“Waalaikumsalam, ya allah gusti. Kamu teh lila pisan (kamu tuh lama banget), ini sampe saya ketiduran, gorengan saya juga sampe kedinginan tuh. Kamu jalan kaki toh?”  (Asep)

“Haduhhh sep aku minta minum dulu tohh,,aus iki jangan diajak ngomong dulu”  (Waluyo)

“Yawis, ayo masuk..ini minum dulu”  (Asep)

“Glekg,,gleuk...haduhh rumah kamu ko jauh banget toh sep melewati sawah, melewati samudra. Sampe muka ku yang tadinya ganteng ini jadii kaya srigala toh kucel”  (Waluyo)

“Hahaha gpp toh Yo nanti ganteng-ganteng srimulat wkwk, tadi kataya kamu tau toh rumahku, kenapa bisa nyasar. (Asep)

“Ko ganteng-ganteng srimulat toh sep, ya ganteng-ganteng srigala atuh kaya dipelem-pelem”  (Waluyo)

“Yo kamu kan dari Jawa toh, ya pantesnya Srimulat bukan srigala haha. Yowis Yo langsung aja toh kita bikin batik, ibu saya sudah nungguin”  (Asep)

Akhirnya Waluyo bertemu ibu Asep (Lilis).

“Assalamualaikum ibu, saya Waluyo temennya Asep di kelas yang paling ganteng.. banyak yang bilang si kaya Taehyung BTS hehehe”  (Waluyo)

“Waalaikumsalam, ohh ini toh yang namina (namanya) Waluyo tea.. ibu sama Asep sudah nunggu lama tadi”  (Lilis)

“Hehe iya hampura (maaf) bu, tadi Waluyo kesasar.. jadi agak lama” (Waluyo)

“Oh yasudah, ayo kita mulai membatiknya. Kebetulankan ini hari batik nasional, jadi kita mesti tau cara bikin batik itu kaya gimana.”  (Lilis)

Ternyata ini adalah hal pertama Asep dan Waluyo belajar membuat batik. Merekapun begitu gemetar saat memegang cantingnya.

“Sep, Yo.. ini bahan-bahan untuk membuat batik. Ada kain mori, canting,lilin malam, pewarna, wajan & kompor kecil dsb. Nah untuk membuatnya kalian buat motif/sketsanya dikain, terus kalian lukis pakai canting yg sudah disii lilin, kalau sudah semua tinggal dicelupkan kain tadi ke dalam air mendidih dipanci, yang terakhir cuci kain batik yang sudah direndam tadi lalu di jemur sampai kering, tapi tidak terkena langsung matahari. (Lilis)

“Oke bu, sebelumnya Waluyo udah liat tutorialnya di Yutup hehe”  (Waluyo)

Dua jam kemudian, proses pembuatan batik telah selesai dan Ibu Asep pun memberi batik hasilnya kepada Waluyo.

“Bu, Asep, Waluyo pamit pulang dulu ya sudah sore.. hatur nuhun ilmu sareng batikna hehe (Terima kasih atas ilmu dan batiknya).”  (Waluyo)

“Iya Yo sama-sama” (Asep & Ibu)

“Assalamualaikum”  (Waluyo)

“Waalaikumsalam, hati-hati dijalan Yo, awas nyasar lagi haha”  (Asep)

Pribumi PasundanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang