" Bazar Makanan "
Berhubung hari ini libur dan melihat kemarin dagangan ibunya habis terjual Asep meminta agar ibunya membuat lebih banyak kue agar bisa dijual saat bazar.
“Bu bikin kue nya harus banyak, karena hari ni ada bazar makanan di alun-alun” (Asep)
“Oh gitu toh, yasudah ibu harus buat yang banyak ” (Lilis)
“Iya bu, nanti kan pendapatan kita banyak juga haha” (Asep)
Asep pun menelpon Chen, tentang bazar makanan itu. Lalu Chen pun mengajak Waluyo agar bisa membantu Asep disana.
“Bu Asep pergi ke bazar dulu ya, ibu disini istirahat saja. Nanti Asep kesana sama Chen dan Waluyo, yawis Asep pergi dulu ya bu. Assalamualaikum” (Asep)
“Iya sep hati-hati semoga kue nya habis hehe. Waalaikumsalam” (Lilis)
Mereka pun pergi ke bazar dengan naik mobil pribadi Chen. Sesampaiya dibazar mereka mulai membuka stand itu agar tidak kesiangan.
“Chen makasih banyak ya tumpangannya hehe” (Asep)
“Iya sama-sama sep ayo kita harus cepet buka stand nya biar ngga kedualan sama yang lain” (Chen)
“Yo yo Ayo.. yo ayo yo yo Ayo kita dagang, kita jual kita senang hehe” (Waluyo)
“Heh malah nyanyi, ayo toh Yo bantuin” (Asep)
“Haduhhh ini tuh yel-yel kita sep biar jualannya semangat wkwk” (Waluyo)
“Hmm bisa ae gagang sayur ahahaha” (Chen)
Stand kue tradisioanal Asep pun telah siap, saatnya berjualan dan semangat.
“Kue nya bu, pak.. murah meriahhh” (Asep)
“Ko sepi ya..apa kita kurang keras promisinya” (Chen)
“Gimana ga rame pake yel-yel yang tadi aku aja, pasti banyak yang beli” (Waluyo)
“Yaudah yo coba aja” (Chen)
“Yo yo Ayo.. yo ayo yo yo Ayo kita dagang, kita jual kita senang” (Waluyo)
Chen dan Waluyo pun bersi keras membantu dagangan Asep agar habis terjual. Dengan yel-yel Waluyo ternya banyak pembeli yang mulai berdatangan.
“Wihhh bener juga yo yel-yel kamu. Kenapa ga jadi cileders aja wkwk” (Asep)
“Hihh sembarangan ciliders” (Waluyo)
“Ada kue apa saja ini???” (Pembeli)
“Ada kue putu ayu, kue lapis, ketan kelapa keju, kue pancong, kue cucur dsb, mangga bu murah meriah ko hehe” (Asep)
“Hmm enak nih keliatannya, yaudah saya borong semua ya buat syukuran soalnya” (Pembeli)
“Alhamdulillah, semoga lancar bu syukurannya. Ini bonus 3 kuenya hehe” (Asep)
“Oh begitu, terimakasih ya de semoga jualannya berkah” (Pembeli)
“Amiin, makasih banyak bu” (Asep)
“Alhamdulillah sep daganganmu ada yang borong. Baru kita buka standnya 1 jam sudah ludes semua ehehhe” (Chen)
“Ini berkat bantuan kalian semua, kalau ga ada kalian saya bisa apa coba. Apalagi saya gaptek orangnya, terimakasih banyak ya. Sebagai bentuk terima kasih saya, kalian aku traktir mi ayam Pa Makmur hayoo” (Asep)
“Kuyylah, berang-berang bawa tongkat..Berangkaaattt” (Chen & Waluyo)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pribumi Pasundan
Fantasy(RELIGI - FANTASY - FRIENDSHIP - HOROR - COMEDY) Masa putih abu-abu Asep seorang pribumi dengan kemampuan indigo dari bumi pasundan. Ia dikenal sosok yang begitu cinta akan kebudayaan dan terlihat bebeda dengan pemuda kebanyakan karena dinilai misti...