(2)

479 55 25
                                    

" Bermimpi Arwah Jahat "

Tak kenal maka tak sayang, yapp !! Nama saya Asep Sundara yang dalam bahasa Sunda artinya tampan. Asep merupakan orang pribumi asli dari Sunda yang masih percaya akan mitos kebudayaan dan spiritual.

Asep pun memiliki indera keenam/indigo yang bisa melihat hal mistis, tentunya hal ini merupakan turunan dari kakek buyutnya yang juga bisa melihat hal yang tak kasat mata, orang tua Asep pun asli dari Sunda.

Bapak Asep dikenal sebagai kepala desa setempat bahkan sebagai sosok yang berpengaruh ketika hasil pertanian melimpah karena melakukan tradisi leluhur memberikan sesajen dan melautkannya sebagai ungkapan rasa syukur.

Begitu kentalnya budaya dan adat istiadat leluhur yang masih dijaga sampai saat ini. Tak hanya sebagai kepala desa setempat, bapak Asep pun dikenal sebagai pawang tari sintren yang bertugas memanggil arwah roh makhluk halus agar bisa merasuki penari tersebut.

Sementara ibu Asep bekerja sebagai pengrajin batik dan penjual kue tradisional di desa setempat.
Asep dikenal sebagai anak yang penurut, ramah, rajin dan deso. Saat ini Asep akan masuk sekolah menengah atas di daerahnya.

Asep mengikuti masa orientasi siswa selama tiga hari dan menjalani pelatihan didaerah tertentu, banyak warga setempat yang mempercayai itu sebagai tempat yang angker. Saat itu Asep bertemu dengan Waluyo sebagai teman kelompoknya. Waluyo merupakan siswa asli yang berasal dari Semarang kemudian bersekolah dan menjadi teman akrab Asep.

Waluyo dikenal sebagai sosok yang humoris dan menyukai hal yang mistis , kekinian terkadang pd nya tingkat dewa. Malam pun tiba seluruh siswa baru melakukan jurit malam dengan teman sekelompoknya. Memang benar apa yang dikatakan warga setempat bahwa kawasan ini memang angker.

Asep merasakan ada hal negatif dari tempat itu dan memberitahukan kepada teman-temannya termasuk Waluyo. Namun sebagian temannya ada saja yang menganggap bahwa Asep halu. Asep pun berpesan kepada teman kelompoknya.

“ Teman-teman, jangan lupa berdoa dan jaga perkataan kalian (sopan) agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan. “ (Asep)

“ Oke sep, itu bisa diatur “ (Waluyo)

“ Berdoa juga udah cukup sep, kita bisa jaga diri ko dan kita gak percaya hal yang begituan “ (teman kelompok)

“ Yasudahlah, yang penting saya sudah mengingatkan “ (Asep)

Perjalanan jurit malam dimulai pukul 24.00 wib dan dipandu oleh kaka osis yang super jutek. Jurit malam dilakukan sampai pukul 03.00 dini hari, satu jam berlalu kondisi semuanya masih aman.

Namun saat pukul 02.00 dini hari, kondisi mulai tak beraturan. Beberapa siswa kelompok lain dirasuki makhluk halus kemudian kerasukan itupun menyebar ke teman kelompoknya Asep.

Benar saja firasat Asep pun terjadi malam ini, kemudian Asep mencoba berkomunikasi dengan sosok yang merasuki teman kelompoknya. Dari hasil komunikasi tadi ternyata agar kita semua segera bergegas dari tempat ini dan berlakulah sopan serta jangan lupa erdoa meminta perlidungan Tuhan.

Itulah yang disampaikan sosok penunggu tadi yang merasuki temannya. Keesokan harinya semua kegiatan dihentikan dan pihak sekolah sepakat agar pelatihan ini dibubarkan demi tidak terjadi lagi hal yang tak diinginkan.

Asep bermimpi bahwa sosok yang merasuki temannya merupakan arwah jahat yang meminta tumbal setiap ada yang berkunjung ke tempat itu. Asep pun menghiraukan mimpinya, namun dihari berikutnya ia bermimpi hal yang sama. Akhirnya Asep menceritakan hal mistis ini kepada bapaknya yang paham akan spiritual.

“ Pak, Asep mimpi arwah jahat yang merasuki teman Asep meminta tumbal dan segera dilaksanakan, kalau tidak, ada hal yang membahayakan disekitar sekolah. Asep harus bagaimana pak? ” (Asep)

“ Waduh itu hal yang bahaya sep, kita harus memberikan sajen sebagai gantinya “ (Ujang)

“ Tapi itu dosa besar pak “ (Asep)

“ Itu jalan penyelamat agar tidak adalagi bahaya yang mengincar sep, kamu mau tidakk “ (Ujang)

“ Tttaaapii, Asep takut pak “ (Asep)

“ Gak perlu takut toh, besok bapak akan mengantarkanmu untuk menaruh sesajen itu “ (Ujang)

“ Muhun pak, Asep manut wae lah “ (Asep)

Akhirnya Asep melakukan permintaan dari arwah jahat itu untuk memberikan sajen sebagai pengganti tumbal.

Pribumi PasundanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang