“ Liotin ajaib “
Saat di China Chen tinggal dilingkungan yang penduduknya acuh tak acuh terhadap agama yang dianutnya. Kisah ini bermula saat Chen bertemu dengan seorang gelandangan yang sudah lansia.
Melihat gelandangan itu akhirnya Chen menghampiri dan memberi sedikit makanan yang tak seberapa, ia sedih dan terharu.
Mengapa seorang yang sudah lanjut usia terlantar di jalanan begitu saja, lalu Chen bertanya kepada lansia itu.
“Permisi ne, nene ko tiduran dijalanan.. memang rumah nenek dimana?” (Chen)
“Rumah nene jauh dari sini na, nene tidak tau harus apalagi akhirnya nene lebih memilih menjadi gelandangan disini” (Nene)
“Loh, ko bisa begitu ne? Memangnya keluarga nene ngga mencari nene” (Chen)
“Jadi nene mempunyai dua orang anak yaitu Liyu dan Yuri, namun Yuri meninggal dunia karena terkena sihir yang terus menyiksanya. Akhirnya nene tinggal bersama Liyu, ia anak yang berbakti dan dermawan. Namun entah mengapa Liyu akhir-akhir ini berbeda sikapnya hingga sering menyalahkan nene akibat kematian Yuri. Lalu Liyu pun membawa nene ke suatu tempat hingga akhirnya ditinggalkan dan sekarang nene menjadi seorang gelandangan yang bisa mendapat belas kasihan dari warga disini” (Nene)
“Tega sekali Liyu meninggalkan nene disini menjadi seorang geladangan. Tapi mengapa Liyu menuduh nene sebagai penyebab kematian Yuri?” (Chen)
“Nene juga tidak tahu lebih jelasnya apakah ini hanya sihir yang tak sengaja mengincar nyawa Yuri atau bukan. Dulu memang keluarga nene seorang keturunan yang hebat dan paman nene memiliki ilmu sihir yang tinggi dan ilmu itu pun menurun.” (Nene)
“Oh pantas saja mungkin sihir yang mengenai Yuri itu musuh dari paman nene lalu Yuri yang menjadi korbannya.” (Chen)
“Iya benar oleh sebab itulah Yuri tersiksa hingga akhirnya meninggakan nene untuk selamanya” (Nene)
“Jadi nene sebatang kara?” (Chen)
“Ia Chen, karena Liyu pun sudah membuang nene disini. Lalu nene tidak tau harus pergi kemana selain menjadi gelandangan” (Nene)Mendengar cerita dari sang lansia itu Chen berniat ingin merawatnya, namun sang lansia menolak karena tidak mau merepotkan banyak orang lagi.
“Yasudah ne, bagaimana kalau nene tinggal dirumah saya saja biar keluargaku pun membantu merawat nene?” (Chen)
“Tidak perlu Chen nene lebih baik tinggal disini karena tidak mau lagi merepotkan semua orang” (Nene)
“Ayolah ne, tinggal dijalanan itu tidak baik buat kesehatan nene. Sebaiknya nene ikut Chen pulang hayu ne.” (Chen)
“Tidak perlu Chen, tidak perlu.” (Nene)
Chen pun bingung harus membawanya kemana. Warga setempat yang melihat pun merasa iba dan segara membawa sang lansia itu ke panti jompo agar pihak yayasan bisa merawatnya.
Sang Nene pun sangat berterima kasih kepada Chen karena sudah banyak membantu dan perduli terhadapnya. Sebagai ucapan terima kasih sang lansia itupun memberikan sebuah liontin yang mungkin harganya tak seberapa tetapi bisa membantunya kelak. Chen pun terheran apa yang dimaksud lansia itu.
“Chen nene hanya bisa memberikanmu sebuah liontin ini. Semoga bisa membantumu nanti saat keadaan yang mendesak” (Nene)
“Inii liontin apa ne, ko mirip kristal” (Chen)
“Iya ini liontin yang terbuat dari pecahan kristal shin gekudesh. Ini merupakan pemberian orangtua nene, lalu ingin dikasihkan kepada Yuri namun ia sudah tiada. Jadi nene memberikannya kepadamu Chen karena kamu sudah banyak mebantu nene” (Nene)
“Wahhh ttttaapii kenapa tidak nene simpain saja liontin ini. Lagi pula Chen ikhlas menolong nene” (Chen)
“Liontin ini hanya bisa dimiliki oleh seseorang yang memiliki hati mulia dan berniat baik untuk menolong, lebih baik nene berikan ini kepadamu. Liontin ini juga bisa menolongmu saat kamu sedang dalam keadaan mendesak. Saat itulah liontin ini mengeluarkan sinar keabadian yang mencerminan hati pemiliknya. Terimalah Chen” (Nene)
“Oh begitu, bbbaiklahh ne Chen terima liontin ini. Terima kasih banyak ne Chen senang bisa membantu nene. Kalau begitu Chen pamit pulang karena sudah larut malam” (Chen)
Chen pun pamit dengan segenggam liontin ajaib pemberian nene itu. Namun Chen tidak percaya dengan beda yang seperti itu, tetapi Chen akan menyimpannya dengan baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pribumi Pasundan
Fantasy(RELIGI - FANTASY - FRIENDSHIP - HOROR - COMEDY) Masa putih abu-abu Asep seorang pribumi dengan kemampuan indigo dari bumi pasundan. Ia dikenal sosok yang begitu cinta akan kebudayaan dan terlihat bebeda dengan pemuda kebanyakan karena dinilai misti...