Cacapthree-*

40 1 0
                                    


"kak jangan anter sampe depan rumah ya? "pinta Nayla mendekatkan wajahnya Ketelinga Brayn yang sedang ditutup oleh helm miliknya.

" emang kenapa? "tanya Brayn tidak menoleh kearah Nayla tapi lurus kedepan jalan.

" gak papa"

"serah gue lah! Yang nganter gue jadi gak masalah"sergah Brayn melirik nayla dispion yang sedang memutar bola matanya.

"aku gak minta kakak buat nganter. Kakak yang maksa kan? "

"yaudah. Gue turunin loh disini" ucap Brayn memperlambat laju motornya membuat nayla melebarkan matanya. Brayn malah ingin menurunkannya ditempat sepi seperti ini? Nayla tidak habis pikir dengan jalan pikiran laki laki ini.

"eh-kak? "protes Nayla menatap Brayn yang membuka helmnya sembari menatap Nayla yang sedang mengerutkan dahinya.

" mau loh kan? "

Nayla menggelengkan kepalanya tanpa melihat orang didepannya tengah tersenyum.tersenyum miring tepatnya

" gak usa banyak komen kalo lagi bareng gue. Gue gak bakal lakuin apa yang loh minta, terkecuali orang yang gue suka"jelas Brayn sempat membuat Nayla kembali menoleh tapi hanya sebentar lalu kembali menunduk.

"Naik!gue gak mau lama lama sama loh"ujar Brayn kembali naik kemotornya.

"iya"

Sepanjang perjalanan nayla hanya diam sembari melihat sekeliling jalannya yang terlihat sepi sekali. Jarang seperti ini biasanya tapi sekarang? Kenapa nayla mempermasalahkan hal sepele seperti itu. Ah.. Sudahlah.

"nayla"panggil brayn

Nayla yang mendengar Brayn memanggilnya langsung mendekatkan telinganya kearah depan. Brayn yang terlalu deras melaju membuat nayla sulit mendengar suaranya.

"rumah loh dimana? "

" belok kiri abis itu ada gang. Em-m terus... Biar sampe situ aja kak"jawab nayla dan tidak ada lagi suara Brayn membuatnya menghela nafas.

"makasi kak"ucap nayla sembari menggaruk kepalanya pasalnya tiba tiba kepalanya bergetar entah kenapa?.

Brayn tidak menjawab hanya menggerakkan alisnya keatas lalu berbalik memakai helmnya dan pergi meninggalkan nayla yang sedang menatap kepergian Brayn dengan senyum tipis yang tercetak dibibirnya.

"nay! Nay! Nay!. Dari mana loh? "suara yang membuat gendang telinga nayla hampir pecah karena tingkah laku abangnya yang menurutnya kurang waras.

" sekolah odeng! "sergah nayla cepat dan berlalu meninggalkan abangnya yang termangu mendengar jawaban nayla. Kenapa dia?" batin bisma bingung dan berniat menghampiri adiknya dikamar.

Nayla menutup pintu kamarnya sembari berdecak pelan dan menghempaskan tubuhnya dikasur miliknya yang bertema flowercard.

"Gue gak bakal lakuin apa yang loh minta, terkecuali orang yang gue suka"ucapan Brayn masih terngiang dibenak nayla membuat perempuan itu memejamkan matanya sejenak dan mengatur nafasnya dan kembali membuka matanya.

"ALLAHHUAKBAR!! "teriak nayla langsung duduk melihat abangnya sedang berdiri tepat didepan wajah nayla.

" Lagi banyak utang? Atau diPHPin cowok? "tanya bisma menaik turunkan alisnya sembari tersenyum melihat nayla membuang muka kearah lain dan berjalan kekamar mandi.

" mau mandi. Keluar sana! "Pinta nayla melihat bisma yang malah tidur dikasur miliknya sembari memeluk guling seolah olah ini kamarnya.

" gak! Gue mau temenin adek gue yang lagi galau"jelasnya tidak berpindah tempat membuat nayla berdecak kesal.

YEN-NAY✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang