Cacapeight-*

33 2 6
                                    

Tepat pada pukul 20.15 Nayla sudah memakai baju yang menurutnya cocok untuk jalan jalan bersama Brayn kepasar malam. Tempat dimana hal hal manis pasti ada disana termasuk gulali. Kesukaan Nayla. Dengan celana joger berwarna crem dan baju seweter berbahan fleece dengan warna putih senada dengan sepatu yang ia pakai.

"mau kemana loh? Udah baikan?"nayla menoleh kearah pintu yang terdapat bisma sedang berkaca pinggang menatap adiknya itu. Rapi sekali dia? Jarang jarang ia serapi itu dan jarang jarang ia pergi semalam ini.

"bang"panggil Nayla dan berjalan kearah bisma yang menaikkan alis pertanda bertanya kenapa.

"gue udah cantik belum? "nayla melontarkan pertanyaan itu pada bisma? Tidak takutkah bisma menertawakannya sampai ajal menjemput?

" wah wah! Loh sakit nay? Cantik sih lumayan tapi.. "Bisma memotong ucapannya lalu berjalan menjauh" lipstik loh belepotan! "teriak bisma membuat Nayla melebarkan matanya lalu menatap bisma dari jauh. Ingin sekali ia memukul kepala laki laki itu menggunakan tukul!.

" gue gak pakek lipstik yah cot!,gak mempan loh bohongi-"nayla tersenyum mendengar ketukan pintu dari luar. Dan segera ia berjalan kearah ruang tamu untuk membuka pintu. Sesekali melirik bisma yang tertawa pelan sembari menonton tv.

CKLEK

"kak Brayn.kak tunggu bentar aku mau ngambil tas slempang di kamar, masuk du-"

"gue kesini bukan mau jalan jalan sama loh " nayla menegang. Setidaknya hari ini ia tidak ingin menangis karena Brayn. Apa maksud dari perkataan laki laki itu.

"j-jadi mau apa kak?" nayla mencoba berfikir positif lalu tersenyum kearah Brayn yang nampak ingin cepat cepat pergi dari hadapannya.

"cuma mau bilang, gue ada urusan lain yang lebih penting dari jalan jalan sama loh " Nayla mencoba menetralkan air matanya. Sekarang wajahnya begitu sangat panas karena ingin menangis. Tapi ia sepintar kancil untuk menutupinya.

" kenapa kesini kak? Gak langsung pergi atau ngurusin urusan itu dulu" nayla kembali ke membuka suara tapi sedikit bergetar. Sedari tadi ia meremas ujung bajunya tanpa ampun.

"sekalian minta maaf" ucap Brayn.

Flesback

"mau kemana Brayn?! Malem malem. Mau balap kamu? "ardi menatap Brayn yang sedang memegang kunci motornya menggunakan jari telunjuk.

" enggak"

"trus?"

"nongkrong sama temen temen"bohong Brayn berjalan kearah pintu keluar. Ia ingin cepat selesai sekarang urusan dengan perempuan itu.

Brayn mengendarai motornya pelan sesekali ia menerompet orang yang salah mengesen. Dasar ibu ibu.

Drett!!

Brayn berhenti lalu mengambil handphone yang berada dikantong celananya dan melihat nama orang yang menelfonnya.

"nabila " gumam Brayn pelan. Kenapa perempuan ini? Baru kali ini ia menelfonnya.

" hallo? "

" Brayn! "Brayn terkejut mendengar suara nabila berteriak dan isakan seolah olah sedang terjadi sesuatu.

" den Brayn, nabila butuh Kamu " kali ini bukan nabila melainkan suara perempuan yang lebih tua bak nadin

"iya bak." Brayn memasukkan handphonenya lalu berniat untuk kerumah Nayla terlebih dahulu. Sepertinya ia belum bisa berpindah dari nabila saat ini. Buktinya ia memilih nabila dibanding Nayla.

YEN-NAY✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang