CKLEK
Nuansa biru tua menghiasi kamar Brayn dengan ornamen ornamen sederhana. Ia tidak menyukai warna biru, tapi karena keinginan sahabatnya.
Flasback
"yeyen! "suara itu mampu membuat Brayn menoleh dan tersenyum
" apa? "Brayn meneliti kamarnya yang sudah usang dimankan usia. Ia ingin memberi warna yang menurutnya cocok dengan kepribadiannya.
" pakek warna apa? "tanya nabila yang sedang duduk dipinggir ranjang untuk membantu Brayn mengecat. Perempuan itu tidak sabar untuk memberi warna pada dinding kamar sahabatnya.
Brayn sempat berfikir lalu ia menoleh pada nabila yang sedang menunggu jawabannya." pink"ucap Brayn tanpa ragu.
"Brayn! Loh laki laki, masa warna Pink sih? Gak jentle tau! "Brayn menghela nafas lalu kembali membuka suara.
" loh nanya tapi loh yang komen. Gimana sih? "Brayn mendelik membuat perempuan itu memanyunkan bibirnya lalu kembali berbicara.
" kalo biru tua aja, gimana? "
Brayn tampak berfikir lagi dan akhirnya menggeleng.
" kenapa? "nabila bingung kenapa Brayn tidak menyukai warna kesukaannya.
" nanti rumah gue banjir lagi. Ada airnya"mendengar jawaban Brayn nabila sontak memukul kepala laki laki itu membuatnya meringis kesakitan.
"biru tua! Gak terima penolakan! "
Pasrah. Hanya itu yang ia lakukan.
Brayn tersenyum mengingat hal itu. Sudah hampir satu tahun ia tidak mengajak nabila kembali melihat kamarnya yang sudah menampakkan warna kesukaan perempuan itu.
***
Pagi ini Nayla tidak berniat untuk sekolah dikarenakan badannya sedikit panas dan hidung yang mulai memicu datangnya Ngus!."nay? Gak sekolah loh? Udah pagi nih"bisma terus memukul bokong Nayla dengan handuk yang ia pakai membuat perempuan itu menggeram kesal lalu menendang bisma tapi bisma lebih dulu menghindar dan akhirnya Nayla hanya menendang angin lalu.
"kebok loh! Bangu-"bisma berhenti mengoceh saat tangannya bersentuhan dengan kulit kepala adiknya itu. Panas
"Nay!loh sakit? Aduh nay! Ngapain loh sakit, gue gak ada waktu buat ngurusin loh sekarang! Gue ada tugas di kampus.panas banget lagi"ucapnya kembali memegang dahi adiknya.
nayla berdecak dibalik selimut. Kejam sekali abangnya ini padanya,bukannya menolongnya disaat saat seperti ini malah sibuk sendiri.
Nayla menyembulkan wajahnya sembari menatap bisma tajam. "pergi loh! Gak guna banget jadi abang!" nayla kembali menutup wajahnya dibalik selimut untuk meredam panas ditubuhnya.
Bisma keluar dari kamar Nayla untuk membuatkan anak itu bubur. Setidaknya ia makan walaupun hanya nasi dan bawang goreng. Walaupun sekarang ia telat 10 untuk mengerjakan tugas kampusnya. Demi Nayla adik tercinta ia akan melakukan apapun itu.
Tin tin!
Bisma mengernyit.ia tidak memesan taksi apapun gojek untuk menjemputnya tapi?
CKlEK
"ini bener rumah Nayla kan? "bisma menganguk lalu mempersilahkan laki laki yang tidak ia kenal. Semacam dejavu, masuk sembari menentang tas tas yang ia pegang.
" pacar Nayla? Dia dikamar, kayaknya gak sekolah badannya panas"penjelasam bisma sontak membuat laki laki itu. menaikkan alisnya sebelah. Nayla sakit karena kejadian kemarin? Nayla yang lemah atau Brayn yang gak peka.
KAMU SEDANG MEMBACA
YEN-NAY✔️
Teen FictionSaya gak punya uang kak, jadi apa yang bisa saya bantu biar bisa ganti rugi? "tanya Nayla melirik kearah Brayn lalu kembali menatap kedepan dimana dua laki laki yang tidak sama sekali Nayla kenal sedang berfikir lalu tersenyum penuh tanda tanya. "...