Kata orang, cinta itu buta, bahkan permen asam pun terasa manis. Cinta itu butuh pengorbanan. Dan Jaewon memilih semua opsi atas nama cinta yang telah di bilang banyak orang.
Merelakan diri saat menjadi korban ekperimen make up yang baru Lisa beli, merelakan waktunya bergelung dengan rindu yang terlalu sering karena kesibukan masing masing. Dan sekarang, Jaewon rela membatalkan jadwalnya di Korea untuk menemani sang Kiddo di Jepang beberapa hari.
Ini sudah dua hari terhitung setelah kemarin dirinya memberikan kejutan akan kedatangannya di Jepang.
"Kau mau makan apa?" tanya Jaewon
Dirinya sudah memegang gagang telepon dan akan menghubungi room service untuk memesan makanan. Namun Lisa menggeleng "Aku tidak mau memakan makanan hotel, aku ingin street food" cetusnya
Keinginan yang sudah sering teramat konyol bagi Jaewon hingga akhirnya dia memilih meletakkan kembali gagang telepon dan menghela nafaanya pasrah.
"Ingin ku belikan apa?" tanya Jaewon
Dan lagi gelengan Lisa membuat Jaewon mengernyitkan dahinya "Jangan membuat ku pusing untuk berpikir lebih keras Kiddo, tadi kau bilang ingin makan street food dan sekarang menggeleng. Sebenarnya mau mu apa?"
Lisa menunduk, merasa tak enak mendengar nada bicara Jaewon yang terdengar santai namun terselip rasa lelah disana.
"Maaf" ucapnya memainkan jemarinya "aku hanya ingin memakan jajanan Jepang tapi aku belum tahu ingin makan apa, kalau saja kaki ku tidak terluka mungkin aku akan pergi wisata kuliner sendiri sekarang" sambungnya
Baiklah, katakan Lisa yang sedang tidak baik akan perasaan nya hari ini. Semua rencana liburan setelah konsernya hancur karena luka yang di dapat pada kakinya.
"Arraseo, maafkan aku. aku hanya bingung tadi dan seharusnya tidak berbicara yang dapat menyinggungmu seperti itu. Maafkan aku"
"Tak apa Ahjussi, mungkin aku hanya terbawa suasana hatiku yang sedang tidak baik"
Jaewon paham akan keadaan Lisa, dan sangat maklum jika Lisa seperti ini sekarang. Hinga terbelesit ide di dalam pikiran nya, Jaewon berjalan ke arah Lemari dan mengambil coat dan juga beanie milik Lisa. Dan di atas ranjang Lisa hanya mampu melihat pergerakan Jaewon yang terus saja sibuk bergerak.
"Ahjussi kau sedang apa?"
"Bersiap"
Lisa memandang heran pada Jaewon yang kini berjalan kearahnya, lalu membantu Lisa memakai coat dan juga beanie pada kepalanya.
"Kemana? Keliling hotel lagi?" tanya Lisa memastikan
Jaewon sedang memakai coat miliknya dan topi serta memakai maskernya "tidak" tegasnya
"lalu kita mau kemana?"
Tangan Jaewon meraih satu masker lagi, dan menyelipkan tali masker pada kedua teliang Lisa bergantian "Kau bilang ingin menikmati jajanan khas Jepang kan?"
Lisa mengangguk "naiklah ke punggungku" kemudian Jaewon berjongkok
"Eh? Maksudnya? Kita akan keliling Jepang dengan cara menggendongku?" Tanya Lisa tak percaya
Jaewon terkikik geli "Terlalu percaya diri sekali kau Kiddo, Kau kira aku akan menggendong perempuan seberat dirimu keliling Jepang? Kau Gila haha" ledek Jaewon
"Yak Ahjussi! Kenapa kau mengejek ku? aku tidak berat" protesnya
"Arra, arra. Cepat naik, kau membuat kaki ku pegal"
Dengan masih betah misuh misuh, Lisa naik ke punggung Jaewon perlahan. Tanpa adanya bantahan lagi.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
The one and her bright
FanfictionCr. Cover by : DENZU_AR Only my brightest star - Jung Jaewon My private line - Lalisa Manoban