2❤

3.3K 540 35
                                    

Hari ini, Lisa tidak pulang ke dorm.  Melainkan menginap di apartement milik Jaewon.  Dan sedang menyiapkan sarapan pagi untuk Ahjussi yang masih terlelap di atas sofa.

Tidak ada yang bertanya untuk apa,  dan tidak ada yang melarang mereka.  Dan jika ada yang melarang, kemungkinan besar mereka akan menghabiskan malam di tenda penjaja kue beras dan soju di pinggir sungai han sampai pagi hari, dan akan berakhir diruangan sang CEO karena menghebohkan staff.

Entah apa yang mereka obrolkan, tapi seakan satu malam pun tak akan cukup.  Seperti hari malam kemarin yang membuat mereka tertidur di sofa dengan sampah bungkus cemilan dan kaleng soda yang berserakan diatas meja dan lantai.

"Ahjussi banguuun. Sudah siang" teriak Lisa

"Lima menit lagi Ahjumma, ini masih pagi" keluhnya

"Ahjussi,  buka matamu dan lihat jam berapa sekarang?"

"ini masih pagi,  bahkan ayam tuan Lee saja belum terdengar suaranya"

Dasar bodoh, masih sempatnya merancau dengan ayam tuan Lee.  Padahal itukan pembicaraan absurd Lisa dan Jaewon semalam.  Aduh,  Ahjussi ini.

"Kau lupa?  Kau ada jadwal membaca script untuk room no.9" jelasnya

"Aiih,  jam berapa memangnya sekarang?"

Lisa menunjuk jam dinding dengan dagunya.

Satu..

Dua..

Tiga..

"Astagaa Lalisa kenapa tidak membangunkan ku?  Argghh" teriak Jaewon sambil berlari kearah kamarnya

Lisa hanya bisa menggeleng kepalanya maklum.  Dasar pria tua yang aneh,  pikirnya. 

...

Berkat insinden tadi pagi yang membuat Jaewon panik.  Jaewon tergesa gesa hingga menggunakan pakaian seadanya.  Celana jeans berwarna hitam dan sweater rajut berwarna abu abu yang membalut kemeja putih di dalamnya. 

"Kenapa tidak membangunkan ku?"

Pertanyaan itu adalah pertanyaan konyol yang mampu membuat Lisa memutar bola matanya malas.

"Telinga mu tuli?  Atau otak mu tidak waras?" dengus Lisa

Debatan kecil ditengah tengah sarapan pagi ini sudag terpalang maklum.  Jika bertemu seperti tom dan jerry tapi jika berjauhan saling rindu,  dasar manusia. 

"Arra,  arra.  Kau mau ikut aku ke lokasi?" tanya nya

Lisa menggeleng lalu menyuap satu sendok nasi goreng ke dalam mulutnya. 

"Ani,  aku akan bertemu dengan thai line siang ini"

"Lagi?  Ayolaaah Lisa"

Lisa memilih sibuk dengan memakan sarapan nya dari pada mendengarkan ocehan Ahjussi

"Lisa? Lusa kau sudah harus berangkat lagi ke New york.  Dan sekarang disaat kau libur kenapa harus bertemu dengan thai line?  Bagaimana setelah jadwal ku kita menonton film?"

Jaewon ini ahjussi yang posesif,  dia memang lebih tua daripada Lisa. Tapi kalau sedang berdua manja nya itu lebih lebih dari Lisa.

"Ahjussi,  hari ini ulang tahun Ten oppa.  Dan dia mengundang semua thai line untuk datang, kebetulan aku libur. Kenapa harus aku tak datang?"

Jaewon meletakan kan sendok nya kasar "Arra,  pergilah dan lakukan lah sesukamu"

Setelah itu menaruh piring dan peralatan makan yang dia gunakan nya ditempat cucian piring di dapur.

"Tak perlu membersihkan semuanya.  Aku akan menyuruh Kim Ahjumma kesini"

BLAM

Lisa menghela nafasnya panjang, selalu saja seperti ini jika Lisa yang libur.  Jadi setiap Lisa libur dirinya akan bilang kalau hari itu adalah hari istimewa baginya,  karena jadwal Lisa yang sibuk akhir akhir ini. 

...

Tepat pukul tujuh malam,  Jaewon sudah menyelesaikan jadwalnya.  Dan karena tak enak pada senior senior nya akhirnya Jaewon ikut bergabung makan malam di salah satu restoran shabu shabu di daerah Gangnam.

Jaewon hanya sesekali mengangguk atau tersenyum dan menimpali setiap obrolan mereka. 

Lisa,  setiap tentang dirinya begitu menganggu pikiran nya saat ini.  Pertama, karena insiden keegoisan Jaewon yang berakibat mereka bertengkar.  Kedua,  Jaewon takut Lisa menunggu di apartementnya. Lisa itu sama seperti dirinya,  susah ditebak.

Dan acara makan malam itu selesai tepat pukul sebelas malam.  Tadinya,  Jaewon ingin pulang lebih dulu.  Tapi karena merasa tidak sopan akhirnya dia ikut hingga akhir acara.

Sebelum pulang,  Jaewon menyempatkan mampir ke salah satu minimarket di dekat komplek apartement. Membeli dua coklat bar,  dua cup ice cream besar dan beberapa cemilan manis lain nya.  Firasatnya mengatakan kalau Lisa kembali pulang ke apartement nya bukan ke dorm Blackpink. 

Klik!

Jaewon tersenyum sendu,  dalam ruangan minim cahaya di Apartement miliknya masih terlihat jelas sosok wanita yang tertidur beralaskan karpet dilantai dan kepalanya masih berada diatas meja.

Jemarinya menyentuh tombol lampu yang berada di dekat kanan pintu.  Setelah itu mengganti sepatu dengan sandal rumahnya.  Perlahan berjalan mendekati Lisa di dekat dofa ruang tengah, dua plastik penuh makanan di letakkan nya dengan penuh hati hati saat dia berjongkok.

"Aigooo,  leher mu bisa sakit jika tidur seperti ini" ucapnya sambil jemarinya membenarkan letak helaian rambut yang menutupi wajah Lisa

Seakan terusik akan tangan tangan jail di wajahnya, mata Lisa terbuka perlahan lalu tersenyum hangat "Eoh?  Ahjussi? Sudah pulang?" tanya nya sambil mengerjap lucu

Jaewon mengangguk lalu tersenyum hangat "Kau sudah lama menunggu?"

Dia mengangguk "Heem,  aku meminta izin pulang lebih dulu saat acara pada thai line.  Karena tadi pagi ada yang marah padaku" bibirnya merucut lucu

Chuuuppp~

"Maafkan aku" ucap Jaewon sambil mencuri kecupan singkat di bibir Lisa saking gemas nya saat melihat bibir Lisa yang merucut.

Jaewon terkikik saat melihat wajah Lisa yang merah merona.

Tangan nya reflek mengusap kepala Lisa "Aigoooo untungnya aku membawa ice cream dingin untuk meredakan wajahmu yang memanas seperti kepiting rebus" ledeknya sambil mencubit pipi Lisa dan mengeluarkan dua cup ice cream keatas meja

"Yak!  Ahjussi! Jangan meledek ku!" teriak Lisa kesal sambil memukul lengan Jaewon

Tawa Jaewon membesar terdengar bahagia mengisi setiap inci ruangan di ruang tengah saat ini.

Jika Jaewon egois, Lisa akan mengalah.  Jika Lisa membutuhkan,  maka Jaewon akan selalu berada dibaris terdepan untuknya. Hubungan macam apa yang dijalani?  Hanya mereka yang tahu. 




Tbc
22.11.2018

Mian mian mian........

The one and her brightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang