二 | Perbincangan di Tengah Hujan

12.8K 1.9K 481
                                    

Begitu kelas untuk mata kuliah hari ini berakhir, Aiko segera membereskan buku-bukunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Begitu kelas untuk mata kuliah hari ini berakhir, Aiko segera membereskan buku-bukunya. Ia berlari keluar kelas. Tujuannya saat ini ialah parkiran kampus. Aiko ingin segera pulang. Bukan pulang ke rumahnya, melainkan ke rumah sakit. Dirinya ingin memastikan perihal dokter yang ditemuinya saat mengantarkan Abi kemarin.

Dokter itu, dokter laki-laki yang menatapnya aneh kapan hari.

Bersama motornya, Aiko keluar dari kampus. Ia menyetir dengan kecepatan sedang untuk menuju ke rumah sakit tempat lelaki itu berada. Aiko memang tidak bisa menyetir dengan kecepatan tinggi. Selain karena belum terlalu mahir naik motor, dirinya tidak boleh mengebut di jalan karena kongenital yang dimilikinya.

Butuh sekitar setengah jam bagi Aiko untuk sampai di rumah sakit kemarin. Faktor jarak antara kampus dengan rumah sakit, dan kecepatan laju kendaraannya, membuatnya tiba agak lama. Aiko lantas memarkirkan motornya di parkiran khusus motor. Ia melepas helmnya dan menaruhnya di spion. Sebelum melangkah ke gedung rumah sakit, Aiko menarik napasnya dalam-dalam kemudian mengembuskannya bersamaan dengan angin yang menerpa wajahnya.

Kedua tungkai Aiko yang dibalut celana kulot, melangkah santai masuk ke gedung rumah sakit. Ia menyusuri setiap koridor untuk mencari keberadaan lelaki yang ia maksud. Lantaran tidak tahu namanya, Aiko memutuskan untuk mencari sendiri. Walaupun ini akan susah mengingat rumah sakitnya luas, gadis berusia dua puluh satu tahun itu akan menemukan lelakinya.

Aiko tersenyum tipis saat pikirannya menyebut dokter itu lelakinya.

Setiap koridor yang dilewati Aiko, terasa tidak ada tanda-tanda keberadaan dokter itu. Aiko sedikit sedih karena tidak tahu arah dan tidak tahu pada siapa dirinya bisa bertanya. Aiko memutuskan untuk duduk sejenak di depan ruang operasi. Ia mengeluarkan note kecil untuk menulis. Ia akan menulis pertanyaan untuk dokter itu jika bertemu dengannya nanti.

Sesaat sedang menulis, ponsel miliknya berbunyi. Aiko otomatis meletakkan notenya sejenak untuk mengambil ponselnya. Ternyata ada pesan dari salah satu temannya.

Manda FKM 18
|kemana?
|dicari Sinta
|katanya mau masuk UKM Jurnalis?

Aiko menepuk jidatnya karena lupa harus mendaftar UKM. Dirinya terburu mencari dokter itu makanya lupa dengan jadwal hari ini.

Aiko ini sebenarnya tipe anak kuliahan kupu-kupu makanya baru sekarang mengikuti UKM. Kalau bukan syarat untuk lulus nanti, Aiko enggan ikut UKM. Ini saja dirinya terpaksa.

Aiko
|di rumah sakit
|besok bisa gak ya?
|mau cari orang

Manda FKM 18
|ntar blg ke sinta ya

11 : 11 pm ✖ Lee Felix Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang