三 | Detak Jantung Yang Seirama

9.9K 1.7K 284
                                    

"Alen!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Alen!"

Alen langsung menolehkan kepala begitu keluar dari ruangan dokter konsultan di siang hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alen langsung menolehkan kepala begitu keluar dari ruangan dokter konsultan di siang hari. Ia mendapati sosok Dafian sedang berjalan ke arahnya. Alen mengernyit heran saat tatapan Dafian terlihat tidak bersahabat. Ia membuka maskernya selagi Dafian berjalan.

"Kenapa?" tanya Alen setibanya Dafian di hadapannya.

"Aku mau ngomong sama kamu. Sini!" Dafian menarik Alen ke salah satu bangku panjang di gedung poli.

"Ngomong apa? Emang kamu gak ada kesibukan apa?" tanya Felix keheranan.

Biasanya saat ini banyak dokter koas yang sedang melaksanakan koasnya. Ada sebagian jaga di gedung IGD, sebagian lagi ada aktivitas sesuai dengan stase yang diambil. Khusus Alen tadinya dia sedang menemui dokter konsultan dari stase yang dijalaninya. Sementara Dafian, tampaknya lelaki itu sedang lenggang sehingga dapat menemuinya.

"Nih, baca!" Dafian menyodorkan ponselnya kepada teman sejawatnya itu.

Alen langsung menerima ponsel di tangan Dafian. Ponsel temannya itu hidup, dan tengah menampilkan sebuah room chat antara Dafian dengan seseorang. Alen membaca isi pesan tersebut dari atas sampai bawah. Sebuah seringai terbit di bibirnya tatkala sebuah nama muncul di otaknya. Aiko. Gadis itu yang berada di roomchat Dafian.

"Kamu kalau kasih nomor jangan sembarangan, dong! Gak kasihan apa?" Dafian mencibir ketika melihat seringai di bibir Alen.

"Biar aja, sih. Biar kamu ada kenalan cewek baru," seloroh Alen.

Pemuda itu lantas mengembalikan ponsel Dafian kepada pemiliknya. Dafian menyambutnya dengan sedikit sentakan. Dirinya masih kesal kepada Alen yang memberikan nomor ponselnya ke seorang gadis bernama Aiko. Memang Aiko sopan ketika mengiriminya pesan, bahkan gadis itu punya banyak topik pembicaraan. Namun, yang membuatnya kesal adalah Alen memberikan nomornya sembarangan dan membuat Aiko salah paham.

11 : 11 pm ✖ Lee Felix Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang