19 days leftWaktu terus berlalu, dan sekarang sudah hari Sabtu. Hari yang dijanjikan oleh kak Alen untuk pergi bersama ke konser amal. Alih-alih merasa senang, aku cenderung gundah. Keberadaan Meira-lah yang mengundang perasaan itu. Walau gadis itu tidak tahu apa-apa tentang hubunganku dengan kak Alen dan yang mengajak kak Alen lebih dulu sebelum kami bertemu, tetap saja aku tidak nyaman.
Sialnya, walau sudah menolak, kak Alen bersikeras mengajakku pergi. Dengan embel-embel, ia juga akan mengajak kak Dafian, kakak tampan yang kukagumi setelah kak Alen. Entah apa yang ia pikirkan sampai mengajakku dan kak Dafian juga. Namun, seharusnya ia pergi berdua saja jika niatnya untuk yang terakhir kali bersama Meira.
Aku belum percaya itu yang terakhir kalinya, sih.
Berhubung bukan acara yang spesial, kencan maksudku, jadi aku tidak menyiapkan penampilan yang spesial juga. Cukup mengenakan rok panjang motif bunga-bunga dan kaos pendek berwarna biru tua. Tak lupa, membubuhkan riasan sederhana pada wajah. Untuk bagian rambut, aku hanya menyisirnya dan membiarkan terurai.
Tok tok tok
Suara ketukan di pintu kamar, mengalihkan perhatianku. Tak lama, daun pintunya terbuka. Terlihat adikku, Abi, muncul dari balik pintu. Malam ini, ia tampak menggemaskan. Tubuhnya yang cukup tinggi, terbalut satu set pakaian bergambar keropi. Sementara itu, poninya, dikuncir apel.
Daripada langsung bertanya, anak remaja itu malah berdiri di ambang pintu. Ia menyandar pada bingkai pintu dan bersedekap. Tatapannya seperti alat pemindai. Memindaiku dari atas sampai bawah.
"Teman kakak udah dateng," katanya kemudian. "omong-omong, kakak mau kemana?"
Aku berbalik, lalu menggerakkan tangan. Menguntai kata untuk menjawab pertanyaan kecil dari adikku yang menggemaskan ini.
"Mau nonton konser di alun-alun,"
Abi agak terkejut. "Eh? tumben kak Aiko mau pergi ke tempat ramai? sampai malam gak? apa sama kak Ayush juga?"
"Enggak. Mungkin jam sepuluh udah pulang. Jangan khawatir, aku sama kak Alen, kok,"
"Oh, sama kak Alen...tapi yang jemput kakak sekarang bukan kak Alen, tuh?"
Hm? bukan kak Alen?
Apakah kak Ian?
Bukankah kak Alen sendiri yang bilang akan menjemputku? kalau begitu, alih-alih menjemputku, ia malah datang ke Meira. Pembohong memang.
"Iya. Temannya kak Alen," balasku sedikit kecewa.
"Kok bisa, sih, temennya yang suruh jemput kakak?" oceh Abi.
KAMU SEDANG MEMBACA
11 : 11 pm ✖ Lee Felix
Hayran KurguApakah kamu tau, pada jam 11:11 malam aku berdoa. Aku berdoa pada Tuhan agar kamu mau menjadi belahan jiwaku. 11:11 new revision AU Semi Baku