Ambil yang kau inginkan, dan jangan berani menyakiti.
...
Seminggu berlalu setelah Shinhye pulang dari rumah sakit, kini dia lebih menjaga jarak dari Hyunbin, semenjak perkataan pria itu dirumah sakit. Entah apa yang membuat pria itu, tiba-tiba menjadi terlihat brengsek dimatanya.
Shinhye tidak mengetahuinya, selama seminggu ini, mereka hanya berbicara seadanya.
Ny. Nami tidak menyadari perubahan itu, keduanya sangat baik sekali memerankan perannya masing-masing dihadapan wanita paruh baya itu.
Hyunbin baru pulang dari kantornya, dan dia merasa menyesal, karena telah menjadi pria brengsek dihadapan Shinhye, isterinya. Tetapi, semua tindakan yang diambil oleh Hyunbin, memiliki alasan.
Pria itu, tidak ingin Shinhye jatuh cinta padanya.
"Selamat malam, Hyunbin-ah" Shinhye baru saja mandi dan mengganti pakaiannya, dia berjalan melewati Hyunbin dengan memakai baju tidur satin berwarna hitam.
Hyunbin selalu melihat wanita itu pergi tidur lebih dulu, makan lebih dulu, dan bekerja lebih dulu darinya. Tentang keinginan Shinhye untuk pergi ke Maldives. Hyunbin masih memikirkannya, dia tidak bisa menyetujuinya begitu saja.
Tanpa Hyunbin sadari, besok Shinhye akan pergi ke Jepang untuk menyendiri, seperti kebiasan wanita itu sebelum menikah.
...
Keesokan paginya, Shinhye sudah bersiap-siap untuk pergi, dia sudah mengemasi barang-barangnya semenjak subuh tadi. Dia melihat suaminya masih tertidur, entah apa yang pria itu lakukan selama seminggu terakhir ini.
Hingga terus-terusan lembur.
Apa yang membuatnya, menghindariku?
Tak mau menunggu, hingga suaminya terbangun. Shinhye memilih pergi diam-diam menarik koper kecilnya.
Ny. Nami sedang pergi untuk melakukan perjalanan bisnisnya ke Jerman. Sehingga membuat Shinhye leluasa untuk pergi selama beberapa hari ke Jepang.
Mobil van-nya sudah menunggu, bahkan Jihon telah membukakan pintu untuknya.
Selama dalam perjalanan menuju bandara, Shinhye hanya memandangi suasana pemandangan diluar. Jihon yang tahu jika Shinhye sedang memiliki masalah, mulai bertanya pada wanita itu.
"Ada apa sebenarnya dengan kalian? hubungan kalian menjadi aneh setelah kau keluar dari rumah sakit"
"..."
"Shinhye-ah, kau tidak bisa lari dari masalahmu seperti ini"
"Seperti apa Oppa? seperti apa?" Tanya Shinhye dengan nada kesedihan, yang juga tersirat diwajahnya.
"Apa yang terjadi?" Shinhye memalingkan wajahnya lagi ke arah luar jendela mobil, dia menarik nafasnya untuk meredakan sakit hatinya, karena ucapan Hyunbin tempo hari.
"Aku tidak tahu, tapi yang jelas, aku begitu bodoh memilih untuk terus tinggal disisinya" Jelas Shinhye.
...
Hyunbin terbangun, setengah jam setelah kepergian Shinhye. Matanya mencoba menyesuaikan cahaya matahari, yang masuk kedalam kamarnya. Hyunbin meraba tempat tidur disisinya, dan dia tidak menemukan Shinhye disisinya.
Hyunbin bangun, dan merasakan kehadiran wanita itu, tapi nihil. Pria itu tidak merasakan keberadaan isterinya dikamar, penasaran dengan kemana perginya Shinhye.
KAMU SEDANG MEMBACA
Husband and Wife
Fiksi PenggemarHusband & Wife © 2018, Nura Ihsan Taufiko (Nuraihsant). All rights Reserved. _______________ Niat Shinhye pergi California, hanya sekedar untuk berlibur, bukan mendapatkan lamaran pernikahan, yang mendadak menjadi skandal yang tersebar dengan cepat...