"Boleh dimaklumi jika kau butuh waktu dalam kisah cintamu. Di dunia ini tidak ada cara instan yang baik, apalagi jika menyangkut jodoh."
-----------------
Entah mengapa sejak awal Kalea memasuki mobil milik Tante Alenka, ia sudah mulai merasakan adanya aura tidak sedap. Sesuatu yang mencurigakan.
"Untuk apa sih." Kalea sudah mulai kesal karena tantenya tidak jelas.
Kali ini senyum di bibir Tantenya terlihat malu-malu layaknya ABG yang sedang kasmaran.
Sembari membenarkan poni, Tante Alenka berujar seperti ini. "Kamu jadi model untuk pemotretan hari ini ya."
Pupil mata Kalea melebar.
"APAA?!"
Tante Alenka dan semua guyonan menyebalkan khasnya.
Tapi jika kali ini sungguhan, ia seribu kali lipat lebih menyebalkan.
"Gak mau!" tolak Kalea mentah-mentah. Keputusannya tidak bisa ditolerir lagi.
Tante Alenka menepikan mobilnya disudut jalan. Ia menghela napas panjang.
Adegan merayu dimulai dari...
3,2,1.
"Bukannya kamu mau jadi perancang busana?"
Tante Alenka salah seorang owner dalam clothing agency ternama yang dibangun bersama sahabatnya beberapa tahun silam. Pekerjaannya memang tidak jauh-jauh dari segala hal berbau fashion.
Kalea memutar matanya jengah. "Perancang busana bukan model."
"Begini deh, kalau kamu mau bantu tante pemotretan produk keluaran terbaru ini. Tante kasih kesempatan kamu merancang satu model pakaian untuk produksi selanjutnya." Tawar tante Alenka.
Sejujurnya negosiasi ini terdengar menggiurkan. Tetapi Kalea tidak menyukai kamera menyorot tubuhnya. Menurutnya kegiatan modelling sangat tidak cocok dengannya.
Kalea menggelengkan kepalanya kemudian mengalihkannya kearah luar jendela.
"Ayolah, keponakanku yang manis." Rayu tante Alenka.
Tentu saja bujuk rayu semacam itu tidak akan mempan.
Kalea melipat kedua lengan didepan dadanya. "Memangnya kemana model yang seharusnya melakukan pemotretan?"
Tante Alenka mendengus kasar. "Belum lama ini ia baru diberhentikan karena terlalu banyak terlibat skandal. Terlalu berbahaya jika tetap mempertahankannya."
Kalea mendengarkan dengan seksama. "Kenapa tidak mencari lagi model yang baru."
"Kami memang sedang mencari. Tapi masih belum menemukan yang cocok." Jelas tante Alenka.
"Memangnya agensi tante mencari model yang seperti apa?"
"Sebenarnya tidak ada ciri spesifik. Yang terpenting cocok bersanding dengan model prianya." Tutur tante Alenka.
Kalea melotot tajam. "Jadi ada model prianya?"
Tante alenka mengangguk dengan tatapan kosong. "Masalahnya model prianya ini keturunan yunani. Jadi susah mencari pasangan yang seimbang."
Astaga, Kalea mulai bosan mendengar kata Yunani. Sudah keberapa kali ia mendengar kata itu akhir-akhir ini. Apa memang lelaki berbangsa yunani sedang eksis di Indonesia ya?
"Sudah tahu susah. Kenapa memilih aku, tan. Ah menyebalkan." Gerutu Kalea kesal.
Tante Alenka gemas ingin mencubit pipi keponakannya yang satu ini. "Kamu itu tidak pernah bercemin apa ya. Darah belanda dari Kak Daven itu mengalir dalam tubuhmu. Makanya wajahmu sangat mirip dengan orang eropa. Kau cocok bersanding dengan model laki-laki kami."

KAMU SEDANG MEMBACA
Adamantine
Teen FictionKau percaya di dunia ini benar adanya cinta sejati? Kean. Keanu Mattheios Athena. Dia tidak percaya. Namun dari milyaran jumlah populasi manusia di bumi, entah mengapa alam semesta mengizinkan Mikalea mengenal sosok misterius satu ini. Ini bukan k...