Rec. Song : IU - Knee
When your calm eyes fall upon me
Will I can smile happily like before?
I think I'm tired, I've standed for long time
I wish there are a shortcut to get back to youSeulgi melirik jam dipergelangan tangannya dan itu sudah dilakukannya lima kali dalam 30 menit terakhir. Ia sangat membenci untuk menunggu namun entah hantu sejenis apa yang merasukinya sehingga bersedia menunggu Park Jimin di sungai Han meskipun ramalan cuaca sudah memperingatkan sejak kemarin akan turun salju lebat hari ini karena cuaca mencapai minus derajat dan demi apapun dia semakin kedinginan.
Seulgi menggeser pattern ponselnya yang bergetar menandakan pesan masuk
"Seulgi-ya maaf oppa baru mengabarimu sepertinya janji kita hari ini batal. Hari ini ada rapat dadakan dan akan lembur untuk proyek perusahaan. Sekali lagi maaf Seulgi-ya"
Seulgi menghembus nafas berat hingga menimbulkan gempulan uap dari mulutnya. Benar-benar menyebalkan seandainya kalau ia tidak mengingat bahwa Jimin adalah pria yang ditaksirnya saat SMA. Jimin adalah seniornya sewaktu SMA dan mereka kembali bertemu dua tahun lalu saat acara reuni. Mereka tidak menjalin hubungan kekasih sebenarnya, sampai belakangan ini mereka pada tahap pendekatan -setidaknya menurut Seulgi- karena Jimin baru saja berpisah dengan kekasihnya
Seulgi baru saja ingin menyimpan kembali ponselnya namun sebuah panggilan masuk dan nama Suzy tertera disana. Seulgi menarik nafas panjang sebelum mengangkat panggilan itu
"Halo? Seulgi-ya maaf menganggu kencanmu tapi baru saja aku melihat ramalan cuaca kalau malam ini akan turun salju lebat jadi aku hanya ingin mengingatkan agar kau tidak menyetir sendiri saat pulang, ya"
Wajah Seulgi seketika murung cenderung sendu dan ia berusaha menjawab dengan suara yang dibuatnya seceria mungkin "Benarkah? Pantas saja cuacanya semakin dingin. Tenang saja aku tidak akan menyetir sendiri, aku akan meminta Jimin oppa mengantar pulang, jangan khawatir" jawab Seulgi berbohong
"Baiklah. Kau memakai pakaian hangat kan?"
"Iya, tentu saja"
"Ya sudah kalau begitu sudah dulu ya, lanjutkan kencanmu"
Seulgi mendengar gurauan Suzy dan tertawa yang mungkin Suzy tidak tahu bahwa itu adalah tawa paling berat yang pernah dilakukannya "Eoh, sampai nanti" Seulgi memutuskan sambungan telepon
Seulgi menyimpan ponselnya kedalam saku dan meniup kedua tangannya setidaknya untuk menghangatkan, sekarang ia justru menyesal tidak memakai pakaian super tebal dan hanya memakai coat tipis, rok selutut, dan bahkan bukan stocking tebal yang akan menutupi hingga lututnya namun stocking tipis demi terlihat fashionable di kencan pertamanya bersama Jimin. Sebenarnya tidak bisa disebut kencan juga karena Jimin hanya mengajaknya menonton bersama sebagai ucapan terima kasih atas bantuan Seulgi tempo hari, Seulgi yang berasumsi sendiri
Sungguh hari yang sial, mungkin setelah ini Seulgi berencana untuk melakukan ritual pemilihan hari yang tepat berdasarkan ramalan apapun itu sebelum membuat janji kencan atau bahkan melakukan pawang salju.
***
Kim So Hyun memandang kosong kelantai marmer rumah sakit. Mulutnya terkatup rapat dan menggenggam erat kedua tangannya. Wajah datarnya menyimpan banyak pertanyaan
ia baik-baik saja namun sarat matanya justru menjelaskan lebih banyak dari itu.
Masih jelas dalam ingatannya akan kejadian yang terjadi empat jam lalu saat tiba di rumah sakit dan wajah khawatir ayahnya muncul bersama seorang wanita yang diam-diam ia ridukan meskipun wajah itu tidak tergambar dengan jelas lagi dalam ingatannya. Ia yakin itu ibunya, ibu yang tidak ditemuinya selama sepuluh tahun belakangan dan pada hari pertama pertemuan mereka kembali justru ekspresi yang dapat diartikan So Hyun adalah ekspresi benci.
KAMU SEDANG MEMBACA
Million Of Memories
AcakTidak ada yang akan bisa mengerti bagaimana perjalanan jutaan hari yang telah dilewatinya, bagaimana takdir membawanya pindah ke bawah langit kota Seoul. Bagaimana keadaan yang mengubahnya tumbuh menjadi gadis pendendam saat merasakan sendiri kisah...