Recommended song : Davichi-It's okay that's love
~Story Begin~
"Tapi kini perasaan itu membuatku takut. Sebelum perasaan itu kian menjadi besar dan membuatku lelah, aku memilih melarikan diri agar tidak mendapati diriku menjadi satu-satunya yang terluka lebih dulu di bagian akhir"
Pemandangan luar jendela mobil selalu menjadi subjek menarik untuk gadis itu. Bukan. Itu bukan alasan sebenarnya, ia hanya tidak ingin atau justru tidak tahu harus melakukan apa selain mengalihkan pandangan melalui jendela mobil pada saat hanya ada dirinya dan pria itu dalam kendaraan itu, yang sialnya hari ini ia terjebak lagi dengan pria itu.
"Jika kau keberatan, kau bisa mempertimbangkannya kembali" Masih fokus dengan jalanan di depannya, Chanyeol berujar memecahkan keheningan
Suzy menoleh "Tentang?"
Chanyeol ikut menoleh sekilas "Cucu nenek Kim"
Dahinya mengerut "Kenapa harus keberatan? Tidak masalah" sahutnya santai "Itu justru bagus, setidaknya rumah itu tidak akan sedingin biasanya" lanjutnya dalam hati
Chanyeol melirik sekilas lagi "Baguslah" lalu mereka terdiam lagi beberapa saat
"Aku hanya tidak mengerti, siapa itu nenek Kim? Kupikir aku belum mengenalnya" tanyanya akhirnya setelah memendam dalam-dalam rasa penasarannya sejak kemarin
Chanyeol berdeham pelan, ia mengerti jika Suzy memang bingung. Karena gadis itu secara resmi belum sempat mengenal keluarganya secara menyeluruh
"Kau memang belum mengenalnya. Aku dan cucu nenek Kim adalah sepupu jauh" Chanyeol menjelaskan dengan jawaban yang benar-benar singkat dan jelas. Sangat-Park-Chanyeol-sekali.
***
Suasana di bandara terlihat sangat ramai dan sibuk, seperti biasanya. Berbagai macam kegiatan, beberapa orang sedang menunggu penerbangan yang akan membawa mereka pergi dari tempat ini. Beberapa orang juga sedang menunggu penerbangan yang membawa sanak saudara mereka mendarat dari tempat lain.
Berbagai ekspresi juga tergambar dari wajah mereka. Ada tawa kebahagiaan dan pelukan kasih sayang saat menyambut orang terkasih mereka dari pintu kedatangan, namun ada juga tangis kesedihan dan pelukan perpisahan.
Seperti itulah kehidupan, seperti sebuah terminal di dalam bandara. Ada kalanya orang-orang datang, tinggal sejenak dan berbagi kisah yang akan membuat hidup dan sebuah penantian menjadi berarti, dan kemudian pergi sehingga perpisahaan tercipta adanya dengan meninggalkan berbagai kenangan. Dan pada akhirnya ada yang memutuskan untuk menunggu dan ada pula yang tidak.
Chanyeol melirik jam dipergelangan tangannya sebentar lalu memasukkannya kembali kedalam saku celananya "Dia akan tiba sebentar lagi" ujarnya
Suzy yang berdiri disampingnya menoleh dan mengangguk kecil lalu melemparkan pandangan kearah pintu kedatangan untuk mencari wajah gadis yang sedang mereka tunggu dengan bermodalkan selembar foto yang kemarin sempat diberikan oleh ibu mertuanya.
"Chanyeol-ssi aku akan ke toilet sebentar" pamit Suzy, dan Chanyeol mengangguk sebagai jawaban
Seorang pria tampan baru saja mendarat di dalam bandara. Tubuh yang tinggi semampai, bahunya yang bidang dan kulit pucat dibalik setelan kasual blazer navy dan T-shirt abu-abu bagian dalamnya yang dipadukan dengan celana jeans berwarna senada. Rambutnya yang berwarna gelap kecoklatan bergelombang di tata sedemikian rupa sehingga menimbulkan kesan rupawan dari garis wajahnya yang tegas terlihat dengan jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Million Of Memories
RastgeleTidak ada yang akan bisa mengerti bagaimana perjalanan jutaan hari yang telah dilewatinya, bagaimana takdir membawanya pindah ke bawah langit kota Seoul. Bagaimana keadaan yang mengubahnya tumbuh menjadi gadis pendendam saat merasakan sendiri kisah...