Belum di revisi jadi maaf jika banyak sekali kesalahan dalam penulisan.
Happy Reading 😀
...
Dag dig dug.
Jantung gue degdegan ketika melihat nama sekolah terpampang dengan jelasnya didepan gue.
SMA PELANGI itu namanya, hari ini hari pertama gue ke sekolah, selama ini gue cuma bisa bayangin betapa senangnya kalau gue bisa merasakan memakai seragam Putih Abu-Abu saat gue masih dibangku SMP, nginep di rumah temen, jalan-jalan ke mall bareng mereka, ke salon, belajar bareng dan lain-lain.
Kata orang saat masa seperti ini cinta pertama datang, merasakan jantung yang berdebar saat bersama orang itu atau hanya melihatnya dari kejauhan, sering galau dan saat seperti ini juga bisa merasakan apa itu yang namanya sakit hati, ralat dan gue ngga mau merasakan apa itu yang namanya sakit hati.
Kaki gue melangkah kedalam sekolah dengan senyum yang terus merekah dibibir gue, dalam hati gue berdoa semoga masa Putih Abu-Abu ini bisa menimbulkan kesan yang ngga akan terlupakan. Dan menjadi bewarna seperti halnya dengan pelangi yang memiliki warna yang menurut gue itu indah.
"Ta! TATA," gue denger nama gue di panggil oleh seseorang dari belakang.
Alistha Zita, itu nama panjang gue dan selama ini orang-orang manggil gue dengan Tata. Gue anak pertama dari dua bersaudara, nama adik gue Afinda Zifa panggilannya Fafa, mama gue namanya Sisil dan ayah gue namanya Hermansyah, tunggu gue baru inget kalau tadi ada yang manggil gue, refleks gue noleh kebelakang.
"Gue panggil juga dari tadi," kata dia.
"Ya maaf, tadi ngga denger Num, " balas gue.
Anum Melia, dia sahabat gue dari kecil, rumah kita pun berhadap-hadapan hingga anum udah hafal dengan sifat gue salah satunya pelupa, contohnya hari ini gue lupa buat ngajak anum berangkat bareng, soalnya gue udah terlanjur pengin cepat sampai ke sekolah.
"Kok lo ninggalin gue si?" ucap Anum.
"Sorry, sangking semangatnya."
"Lo ngrasain ada yang ketinggalan ngga?" tanyanya.
"Ngga ada deh kayaknya buku, tempat pensil, udah gue bawa. "
"Yakin?" ucap Anum sambil maju mendekat ke gue, dan ternyata tanda pengenal gue ketinggalan dan dia ngalungin itu.
"Thanks ya."
"Iya, lo si pelupa banget."
"Ya udah sekarang kita masuk, bentar lagi acara pengenalan lingkungan sekolah di mulai," ucap gue.
Saat ini gue dan Anum sudah di aula sekolah, para OSIS sudah berdiri rapi didepan dengan ciri khas jas merah yang melekat di badannya.
"Pagi semua," ucap ketua OSIS di depan.
"Paaggii," jawab kita dengan kompak.
"Sebelumnya, perkenalkan nama saya Bayu Abraham, panggil aja kak Bayu, agenda kita hari ini akan disampaikan oleh kak Vena," ucapnya sambil memberikan microphone ke kakak yang tadi disebut.
"Oke baiklah, seperti yang tadi kak Bayu sampaikan kalau nama saya kak Vena, agenda kalian hari ini yaitu mencari pita Merah yang ada di area sekolah dan jangan ada yang berani keluar dari area sekolah, mengerti?" ucapnya dengan tegas.
"MENGERTI!" Jawab kita dengan kompak untuk kedua kalinya.
"Waktu kalian di mulai dari sekarang sampai kalian mendengar bunyi pemberitahuan dari arah aula, sekarang berdiri dan mulai mencari," ucap ketua OSIS kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHATA ( On Going )
Teen FictionHidup itu perlu warna untuk memaknainya dan membuat hidup terasa lebih berkesan, gimana jika salah satu warna hilang? Apa itu akan terasa berbeda?. Kisah seorang gadis remaja yang membayangkan hidup penuh warna dimasa Putih Abu-Abunya. "Lo suka gue...