18. Calon Mantu

93 19 4
                                    

Happy Reading

.....

Sampai dibawah justru Tata terlihat seperti orang yang tersesat, bingung harus bagaimana. Pasalnya ia belum pernah bertemu dengan kakek nenek pacar barunya.

Ngomong-ngomong dengan pacar barunya, dimana dia sekarang? Seharusnya ia menyusul kebawah dan  memperkenalkan Tata kepada kakek neneknya.

Banyak orang yang berlalu lalang disini. Kali ini kostum yang mendominasi acara malam ini adalah jas dan gaun, terlihat sangat formal. Banyak pasang mata yang melihat Tata dengan tatapan yang aneh, membuat Tata berfikir apa yang salah pada tubuhnya.

"OMG! Kenapa si gue baru nyadar ternyata gue masih pakai baju sekolah, pantes aja mereka pada liatin gue," ucap Tata dengan volume suara dikecilkan dan merutuki dirinya sendiri.

"Maaf cari siapa dek?" tanya seseorang ketika melihat Tata seperti orang bingung.

"Tidak Bu, aku sedang menunggu temanku," jawab Tata sopan.

"Baikalah, saya tinggal dulu," ucapnya kembali.

Dari pada disini, Tata lebih memilih untuk kembali ke rooftop dan meminta Atha menemaninya untuk mengucapkan selamat kepada kakek neneknya.

"Jahat banget si," ucap Tata sambil menghentakkan kakinya.

"Kenapa?" tanya Atha bingung.

"Dasar ngga peka!" Melihat Tata yang sepertinya ngambek Atha bangkit dari duduknya dan mengacak rambut Tata.

Tata sendiri masih enggan bicara. Justru malah memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Iya iya maaf, tadi itu aku liat itu," tunjuk Atha keatas.

"Wahh, bagus banget kenapa lo ngga bilang," ucap Tata kagum melihat bintang di langit.

"Kamu Ta!" tegur Atha.

"Eh iya, maaf lupa."

"Nikmatin status baru aja disini sambil ngeliatin bintang," jelas Atha.

"Emang apa statusnya?" tanya Tata yang pura-pura lupa.

"Pacar Tata!" ucap Atha singkat padat dan jelas.

"Hm, tau kok tadi Tata cerita ke aku kalau baru aja ditembak sama cowo dingin yang dinginya ngalahin es batu," sindir Tata.

"Oooohhhh."

"Dasar nyebelin iihh, ngga mau ah ngomong sama kamu!" ucap Tata lalu berbalik memunggungi Atha.

"Tata cerita ke aku kalau dia itu bahagia banget bisa jadi ceweknya kak Atha, mm kak Atha pernah cerita ngga ke kamu kalau dia bahagia bisa miliki Tata yang super duper cantik?" lanjut Tata sambil memandang bintang-bintang.

Hening, tidak ada jawaban dari belakang. Mungkin Atha sedang menyusun kata-kata untuk menjawab. Tetapi, sudah satu menit lebih Atha tidak merespon membuat Tata menoleh ke belakang.

Kosong.

"Tunggu!" Tata berlari menyusul Atha yang berjalan lebih dulu tanpa mengajaknya.

Sesampainya dibawah, Tata terus saja mengekor langkah kaki Atha.

"Kamu ngapain si dibelakang aku?" sebenarnya itu adalah sindiran bagi Atha agar Tata tidak diposisi itu.

"Kan aku ngikutin kamu," jawab Tata polos.

"Sini." Atha menarik tangan Tata agar posisi mereka bersebelahan.

ATHATA ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang