~Author POV
Setiap hari kamis ekstra kulikuler pilihan di laksanakan. Tata sudah memantapkan hatinya untuk mengikuti eskul paskibra saja.
"Perkenalkan nama kakak Arkan dan disini kakak menjabat sebagai ketua di ekskul paskibra."
"Sebelum kita mulai eskul biasanya harus melakukan pemanasan yaitu lari keliling lapangan tiga Kali, push up dan sit up 10 kali paham?"
"Paham!" jawab seluruh kelas 10.
"Sekarang mulai lari keliling lapangan."
Sumua barlari dengan sangat teratur dan rapi, karena peraturanya barisan pertama berlari duluan diikuti oleh barisan kedua, ketiga dan seterusnya.
Kurang satu putaran lagi mereka selesai berlari, tetapi tata saat itu tidak fokus, karena ia melihat seseorang sedang bermain basket, pandanganya terus tertuju padanya hingga Tata tidak mengetahui kalau putaran larinya sudah selesai.
Brukk
Tata menabrak seseorang hingga ia terduduk di bawah,
"Lo ngga papa?" tanyanya.
"Ngga papa kok," betapa kagetnya Tata yang ia tabrak adalah Arkan, ketua paskibra.
"Maaf kak."
"Iya sante aja," Arkan sambil berjalan meninggalkan Tata.
"Haha kalau lo tadi liat muka lo pasti ngakak deh haha," Anum tertawa mengejek Tata.
"Malu banget gue, mau taruh dimana nih muka."
"Haha emang lo tadi ngeliatin siapa si?" tanya Anum penasaran.
"Ngga ngliatin siapa-siapa lah."
"Haha gue tau lo tadi ngliatin kak Atha kan, hayo ngaku," goda Anum.
"Ketawa mulu lo, gue tambah malu tau ngga."
"Iya sory sory, ngaku dulu ya kalau lo lagi liatin kak Atha," Anum nebak.
"Iya gue ngaku, tapi lo jangan bilang siapa-siapa ya, awas aja kalau lo bilang sama Disa ataupun Pipit".
"Iya deh."
Eskul berakhir pukul 15.15 Tata dan teman-temanya tadi sudah berencana untuk pulang bersama dengan jemputan Pipit sekaligus mengerjakan tugas kelompok di rumah Pipit.
"Laper banget gue," ucap Disa.
"Ya makan lah," Anum.
"Yee kalau ada makanan si, apa kita turun dulu beli makan bentar?" Disa.
"Ngga ngga bunda gue pasti udah masak buat kita," Pipit.
"Tuh dengerin tahan bentar ya haha," Tata.
"Iya iya akoh sabar kok," Disa.
Beberapa menit kemudian mereka sudah sampai di rumah Pipit.
"Asalamualaikum bunda Pipit pulang."
"Waalaikumsalam hayu masuk dulu."
"Iya tante."
"Mau di kamar gue atau di ruang tamu aja?" tanya Pipit.
" Di kamar aja deh," Tata.
"Yaudah ayo naik."
🌈🌈🌈
~Tata POV
kita semua naik keatas dan disitu gue liat pintu berwarna pink dengan tulisan. "My bedroom princess Pipit ngga ada yang boleh masuk kecuali dapet izin".
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHATA ( On Going )
Ficção AdolescenteHidup itu perlu warna untuk memaknainya dan membuat hidup terasa lebih berkesan, gimana jika salah satu warna hilang? Apa itu akan terasa berbeda?. Kisah seorang gadis remaja yang membayangkan hidup penuh warna dimasa Putih Abu-Abunya. "Lo suka gue...