7.PDKT

148 56 22
                                    

Rasa suka gue ke dia cukup gue pendem sendiri, karena bagi gue rasa suka tidak harus di ungkapkan dengan kata-kata.

                            ~Atha

🌈🌈🌈

~Author POV

"Kita duduk situ aja kuy," Disa sambil menunjuk salah satu meja yang hanya berisi beberapa orang saja.

"Ok, makan bareng cogan dong," Pipit.

"Ngga-ngga gue ngga mau," Tata.

" Kenapa si?" Anum.

"Ngga papa si."

"Yaudah kalau ngga apapa, kita duduk disana aja," Disa sambil menarik tangan Tata.

Tata hanya bisa diam tanganya di tarik, dalam batinya merasa lega karena teman-temanya tidak menyinggung masalah kemarin, tetapi ia juga bingung harus bersikap gimana didepan Atha.

Ia takut jika Atha justru semakin tidak suka, atau berfikir jika Tata cewe yang tidak tau malu.

"Alien gue ikut gabung sini ya, mejanya ngga ada yang kosong udah penuh semuaa," Pipit.

"Duduk aja kali," Alan.

" Thanks dah, kita-kita ikut gabung ya kakak-kakak," Disa.

"Silahkan duduk my princess," Pian.

"Yang tiga mah bisa di sebut princess yang satu mah kagak," Alan.

"Haha siapa emang," Dika.

" Siapa lagi kalau bukan sepupu gue," Alan.

"Dasar alien sepupu kurang ajar, cantik-cantik gini udah kayak bidadari kali," Pipit.

"Iya iya cantik, tapi kalau lo lagi bareng sama alien-alien," Alan.

"Haha bro bro, lo ngga nyadar apa kalau disini yang di panggil alien itu lo," Pian.

"Cie cie pipit di belain," Disa.

Sementara itu Tata dan Atha sibuk dengan ponselnya masing-masing, Tata yang sedang membaca cerita dan Atha yang sedang bermain gamenya.

Mereka semua pun mengakhiri obrolan dan makan makanan yang tadi sudah di pesan.

"Toilet dulu," Atha dengan muka datarnya dan pergi.

"Kak Atha emang gitu ya?" Anum.

"Iya, dia itu kayak es batu," Dika.

"Harusnya tuh dia idup di kutub," Pian.

"Sembarangan," Alan.

Dilain tempat ada seseorang yang memamdang mereka iri.

Bagaimana bisa yang nota bandnya adik kalasnya itu begitu akrab dengan most wanted SMA Pelangi.

Sebuah ide muncul dipikiranya, senyumnya pun muncul dari bibirnya.

🌈🌈🌈

~Atha POV

Rasa bersalah terus saja mengganggu gue, gue ngga bermaksud buat ngomong kayak gitu ke dia.

Sebenarnya gue suka kepadanya, tapi gue takut jika nantinya gue bakalan nyakitin dia dengan sikap dingin gue.

Rasa suka gue ke dia cukup gue pendem sendiri karena bagi gue rasa suka tidak harus diungkapkan dengan kata-kata.

Saat ini gue dan temen- temen lagi ada di kantin, saat kita lagi makan tiba-tiba ada suara cewe ngomong.

Itu ternyata Pipit saudara Alan, meraka pun ngobrol atau becanda tapi disini gue terus memperhatikan Tata, tanpa dia ketahui tentunya.

Ia terus saja menatap layar ponselnya, sebenarnya apa yang di lakukan cewe itu? Dari pada bosan gue memilih untuk memainkan game.

Makanan udah gue abisin, gue pun pergi untuk ke rooftop tempat favorit gue di sekolah, gue terpaksa harus boong karena jika gue bilang mau pergi ke rooftop pasti temen-teman bakal ngikutin.

🌈🌈🌈

~Author POV

Sikapnya yang agak pendiam, rambut hitam yang panjang, hidung mancung, kulit Putih, bibir yang tipis dan mukanya yang terlihat sangat natural membuat salah satu most wanted SMA Pelangi menyukainya.

Bukan Atha yang di maksud disini tapi temanya.

Saat ini sudah waktunya pulang sekolah ia terburu-buru untuk mengambil motornya dan menunggu seseorang di gerbang.

"Hai Ta, mau pulang?"

"Iya kak."

"Ayo bareng gue aja."

"Ngga ah takut ngrepotin, gue naik bus aja."

"Ngga papa kok, ayo cepet naik."

"Yaudah iya."

Motornya pun melaju membelah jalanan kota jakarta, hanya butuh beberapa menit untuk sampai di rumah Tata.

"Makasih ka Dika."

Ya, dia adalah Dika dari awal pertemuan mereka dikantin sebenarnya dika sudah menaruh rasa kepada Tata.

"Iya sama-sama, gue boleh minta no wa lo boleh?"

"08..... "

"Ok, kalau gitu gue pulang dulu".

Siang berganti malam dan jam sudah menunjukan pukul sembilan lebih, tetapi Tata enggan menutup matanya. Bunyi notifikasi muncul dari ponselnya.

08...
Hai ta,udah tidur?

Dengan siapa ya?

Gue dika, save ya nomer gue

Oo, belum ngantuk gue
Ok gue save kok

Trus sekarang lagi ngapain?

Alhamdulillah lagi nafas kak.

Haha iya gue tau itu.

Hee biasa lagi tiduran, chating, sama baca novel.

Kamu suka baca ya ternyata, tapi gue liat kalau di kantin kok lo serius banget natap ponsel.

Oo, itu lagi baca cerita di WP
Gue udah ngantuk ka

Y

audah tidur gih
Good night
Mimpi idah ya.

Setelah pesan terakhir dari Dika Tata segera tidur.

Keesokan harinya tanpa Tata duga Dika menjemput tata untuk pergi sekolah bersama.

"Asalamualaikum."

"Wa'alaikum Salam."

"Pagi tante, Tatanya udah berangkat?"

"Belum, lagi sarapan dia."

"Aku minta izin ya tan buat berangkat bareng sama Tata."

"Kalau boleh tau kamu teman Tata?"

"Iya tante lebih tepatnya kakak kelasnya."

"Oo iya, tante izinin bentar ya tante pangil Tata."

Tata pun keluar rumah, dalam batin Tata dia ingin menolak ajakan Dika tetapi ia tak enak hati karena Dika udah jauh-jauh rela untuk menjemputnya.

Tak ada pilihan lain, sesampainya di sekolah banyak pasang mata yang melihat tata di bonceng Dika membuat tata merasa risih dan juga malu.

Ada satu tatapan yang sendu ketika melihat mereka berangkat bersama, dia cemburu? Ya tentu saja ketika melihat cewe yang ia sukai bersama cowo lain dan itu adalah temanya sendiri.

🌈🌈🌈

Oke jangan lupa vote dan komenya ya biar author semangat nulis hee😆😅

Maaf jika banyak typo bertebaran🙏










ATHATA ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang