Kamu adalah pilihanku, dan pilihanku adalah kamu.
Atha
.....
Tata yang sudah terlihat rapih mengenakan seragam putih abu-abunya dengan tas yang sudah berada di punggungnya, sebuah semangat baru dimana di hari senin ini Tata sudah resmi duduk di bangku kelas sebelas.
Tata sendiri masih bertahan di kelas unggulan sebelas IPA 1, begitupun dengan Anum dan Pipit, tetapi tidak dengan Disa yang berpisah dengan ketiga temanya itu. Sedih pastinya, tapi beruntung hanya beda kelas bukan beda planet, karena kelas mereka bersebelahan dengan Disa yang berada di sebelas IPA 2.
Tepat saat Tata akan masuk ke kelas, terdengar suara yang memanggilnya.
"Tata!"
Setelah teriakan itu, suasana koridor benar-benar riuh. Ulah ke empat cowo yang katanya most wanted sekolah ini. Seperti kebanyakan most wanted di sekolah lain, seorang most wanted memiliki wajah dengan ketampanan di atas rata-rata. Wk lo, berempat jan geer dulu. Dan itu kata mereka yang mengidolakan ke empat cowo itu.
"Hmm, hai kak, kenapa?" tanya Tata.
"Ngga papa," jawab Atha singkat, padat, dan jelas.
"Kadatangan kami kesini itu untuk.. LAPOR! Bahwasanya kami berempat berada di kelas duabelas IPA 1, jadi kalau kalian kangen atau mencari para pangeran bisa langsung datang kesana, sekian LAPORAN! Selesai," sergah Pian dengan posisi hormat.
"Kalau mau ketawa jangan di tahan kali," ucap Dika karena melihat Tata yang seperti menahan tawa.
"ALIEN!!" teriak Anum dari kejauhan.
"Hai SAYANG!" ucap Alan sambil melambaikan tanganya.
"What! Lo panggil gue sayang? Tumben," pikir Anum.
Alan pun berjalan ke arah Pipit, tanganya yang direntangkan, membuat Pipit berfikir bahwa sepupunya itu kangen dan akan memeluk dirinya, hingga tangan Pipit pun direntangkan.
Betapa malunya Pipit, Alan melewati dirinya. Dan ternyata, oh ternyata Alan menghampiri Anum, pacarnya.
HAHAHAHA
Semua tertawa melihat raut wajah Pipit, sedangakan Pipit sendiri merasa malu bukan main dan sebel dengan si Alian itu."Makanya jadi orang jan kegeeran," ledek Alan.
"Lagian lo ngga nyebutin namanya, gue kan salah tankep," cengir Anum.
"Udah-udah, adek Pipit mau ya di panggil sayang? Biar abang deh yang panggilnya sayang," ujar Pian serius.
"Idih najis," jawab Pipit cuek.
"Jangan gitu Pit, awas aja nanti kalau lo malah jatuh cinta, kan lo ngga bakal tau," sambung Tata.
"Nah bener tuh kata Tata, katanya kan kalau benci berubah jadi cinta," ucap Anum.
Tett tett
Bel masuk berbunyi."Karna udah bel jadi kita ke kelas dulu," ucap Dika.
"Dah my princess." Pian sambil melambaikan tanganya.
Deg
Saat Atha melewati Tata, tiba-tiba saja dia berhenti dan membalikan badanya berjalan ke hadapan Tata. Tata pun bingung, karena beberapa detik Atha cuma diam berdiri saja. Hingga pada saat tangan Atha memgelus rambut Tata, detik itu juga rasanya Tata ingin terbang.
"Belajar yang rajin," hanya itulah yang diucapkan Atha sebelum ia kembali berjalan meninggalkan Tata yang mematung di tempat.
🌈🌈🌈
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHATA ( On Going )
Teen FictionHidup itu perlu warna untuk memaknainya dan membuat hidup terasa lebih berkesan, gimana jika salah satu warna hilang? Apa itu akan terasa berbeda?. Kisah seorang gadis remaja yang membayangkan hidup penuh warna dimasa Putih Abu-Abunya. "Lo suka gue...