11.Seenggaknya aku sudah berjuang(a)

123 32 6
                                    

Happy reading 😀😀

...

~Author POV

Coklat dengan rasa green tea dengan ikatan pita diatasnya,kini sudah berada di meja atha.

Pada saat itu juga setelah menemukan coklat itu,ponselnya bergetar pertanda ada chat yang masuk.

From 08xxxxxxx
Coklat hijau untukmu yang selalu membuatku terpukau.
~A~

Atha berfikir jika yang memberi coklat itu ialah tata tapi bukankah jika benar pasti inisialnya T bukan A.

🌈🌈🌈

Beberapa hari ini ia selalu mendapatkan coklat dan pesan dari seseorang yang tidak dikenal.

Atha memutuskan untuk berangkat lebih pagi,ia sudah penasaran dengan si pengirim coklat itu.

Prokk prokk prokk

Tata yang baru saja keluar dari kelas atha kaget mendengar seseorang yang bertepuk tangan.

Deg

"Hebat" Atha dengan tatapan sinisnya.

"Ak.... "Tata gugup dengan terus memandang ke arah bawah.

"Apa? Ngga bisa jawab" Tata yang mendengarnya terus saja menunduk.

"IKUT GUE" Tata masih terpaku di tempatnya,ia takut jika harus melihat wajah atha yang mungkin saat ini sudah seperti hariamau yang meraung.

"TULI YA? IKUT GUE" Atha dengan suara yang ditinggikan.

Tata pun mengikuti kemana atha berjalan,kini mereka sudah sampai dan dimana lagi kalau bukan rooftop.

"Maaf" Hanya itu yang tata ucapkan ketika ia baru saja sampai.

"Basi,apa maksudnya lo ngirimin coklat warna-warni ditambah dengan chat yang ngga jelas hah?".

"Ak.. Aku" Tata terbata.

"Aku cuma mau kalau hari-hari kakak menjadi berwarna dengan coklat warna-warni yang aku kasih,bukan tanpa alasan aku lakuin itu,tapi Karena..... "

"Apa? Karena lo suka sama gue? "

"Iya,aku suka sama kakak"

"Tapi cara lo itu kampungan tau ngga"

"Bukankah kata orang cinta itu butuh perjuangan,jadi aku rela lakuin ini demi kakak"

Brakk

Tepat di depan tata,atha membanting semua coklat yang pernah ia kasih.

"Apa menurut lo dengan ini hari-hari gue jadi berwarna? Itu salah besar dengan lo yang muncul dihidup gue aja udah buat hidup gue jadi suram."

Atha yang terkenal dengan irit bicaranya kini bicara panjang lebar di depan tata.

"Maaf,tapi aku udah terlanjur sayang sama kakak"

"Apa omongan gue waktu itu kurang? Kalau gue minta lo buat ngilangin perasaan lo ke gue"

Air matanya terus saja mengalir,tapi apa boleh buat ia tak bisa menghilangkan perasaanya.

"Mmm... "

"Capek gue ngomong sama lo buang-buang waktu tau ngga" Atha yang langsung meninggalkan tata.

Ya,sudah dua kali tata mendapatkan perlakuan seperti ini,bukanya kapok tapi ia ingin berjuang.

"Hikss apa aku salah kalau berjuang? "

"Hiks hiks Aku ngga apapa jika kakak ngga bales perasaan ku cukup jadi temanya aku udah bahagia."

"Hiks seenggaknya aku udah berjuang".

🌈🌈🌈

Atha sebenarnya tak langsung turun kebawah,ia masih terpaku didepan pintu mendengarkan tata yang kini sedang menangis.

Sebenarnya ia tak tega melihat tata menangis,tapi egonya mengalahkan semua.

Ia malu jika ada seseorang yang tau perasaanya yang sebenarnya....

Tett tett tett

Bel masuk berbunyi atha segera menuju ke kelas.

"Woy dari mana aja lo? " Tanya alan ketika atha baru saja akan duduk.

"Kesiangan"

"Gue ngga percaya seorang atha yang paling pinter di kelas tiba-tiba kesiangan"-pian.

"Haha perlu di catat nih biar jadi sejarah dan di kenang seluruh dunia"-lanjut pian.

"Lebay lo" Atha.

Sedangkan di lain sisi tata terus saja diam ketika ia sampai di kelas.

"Lo kenapa si ta diem aja? " tanya anum.

"Hikss hikss"

"Kok jadi nangis si" Disa.

"Sini cerita," Pipit.

"Hiks.......... " Tata menceritakan semuanya.

"Ya ampun kok sigitunya si, gue ngga terima kalau lo diginiin," Pipit yang sudah tak tahan lagi dengan sikap kak atha.

"Eits,lo mau kemana? " Tanya Tata yang menahan tangan Pipit.

"Gue mau samperin tuh kak Atha," Pipit.

"Ngga usah pliss, gue ngga mau kak Atha tambah benci ke gue"

🌈🌈🌈

Maaf teman-teman part ini gaje banget.
Maaf banyak typo.
Maaf juga kalau ini terlalu pendek🙏🙏🙏

ATHATA ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang