Konon katanya, bila seseorang terjebak dalam kubangan lumpur bernama persahabatan berangka tiga anggota, salah satu di antara mereka harus rela menjadi penonton drama yang akan tercipta. Jimin sempat percaya akan kalimat tersebut, tetapi tak berlangsung lama karena sikap Taehyung yang tampak enggan sekali menaruh rasa eksesif pada Rosé, dia mulai sedikit merasa hubungan ini jadi istimewa. Jimin setengah yakin kalau persahabatan yang sedang dia jalin sekarang akan berbeda dengan kisah-kisah persahabatan lainnya. Jimin akan tendang gejolak rasa yang ada agar hubungan ini tetap istimewa.
Jimin itu anak baik-baik yang kenal definisi baik dari cinta saja melalui internet. Artikel yang sempat menyinggung ikatan batin atau perasaan dengan lawan jenis pada saat itu membuatnya jadi tahu bahwa di dunia ini yang namanya cinta itu ada. Jimin hanya bisa curi secuil contoh dari kedekatan antara dia dan sang ibu, katanya itu juga dinamakan cinta.
Kalau sudah begini, bukankah Jimin akan jadi manusia normal? Manusia yang tahu arti cinta dan contohnya itu disebut manusia awam. Kendati Jimin tak pernah membuktikan bahwa dia betul-betul tahu makna cinta dari sebuah hubungan. Toh, menjalin ikatan rumit dan sukar dipahami seperti itu dapat membuat konsentrasi serta motivasi untuk mencapai masa depan Jimin jadi berbelok arah. Tentu bukan itu yang Jimin harapkan setelah lama mendedikasikan banyak waktu untuk belajar, memahami, dan mengembangkan kemampuan diri. Jimin lebih suka bermain lari-lari di zona aman yang sudah terverifikasi daripada berenang di tengah laut walau sudah dijamin akan diawasi. Sampai sini paham, 'kan, kalau Jimin itu adalah anak yang istimewa?
Jika Jimin disebut anak istimewa, maka Taehyung disebut sebagai anak tidak tahu malu yang punya perut semacam karet; dapat bengkar dan elastis.
"Tae, kau sudah makan tiga porsi sundubu jjigae. Apa perutmu itu tidak kelebihan muatan?" tanya Jimin. Mangkuk Jimin bahkan belum tandas saat Taehyung sudah ingin meminta porsi tambahan pada sang ibu. Kadang dia meragukan apakah Taehyung itu punya perut manusia normal atau memang terbuat dari semacam karet.
Heo Young mengukir senyum manis menatap kedua pria yang lahap menyantap masakannya. Tak ada yang lebih membahagiakan selain mendapat pujian dari hasil jerih payah seorang ibu sekaligus tulang punggung keluarga yang menyempatkan diri untuk memasak. "Tidak masalah. Habiskan saja. Ibu senang kalian bisa lahap begini saat memakan masakan Ibu. Itu penghargaan, lho, bagi Ibu."
Taehyung menyesap kaldu sup sampai menimbulkan bunyi. Ia tidak terlalu peduli dengan gerutuan Jimin yang berkata sangat jelas kalau perilakunya ini menjijikkan. Hei, tapi siapa pula yang peduli saat sudah dihadapkan dengan makanan enak? Apalagi Taehyung, ia seolah menjadi ikan yang lupa lautan dan enggan untuk beranjak dari daratan.
Jimin menghela napas. "Cobaan hidupku itu adalah mendapatkan Taehyung sebagai teman, tahu. Aku selesai, makanan buatan Ibu selalu enak. Aku ke kamar, ya." Jimin mendorong kursi ke belakang. Mengeluarkan ponsel dari dalam kantung celana, lalu beranjak pergi ke kamar meninggalkan Taehyung bersama sang ibu di meja makan.
Rumah Jimin memang tidak seluas rumah Rosé, tidak setinggi rumah Taehyung yang punya tiga lantai. Namun Jimin terus bersyukur tiap kali mengingat bahwa rumah sederhana dengan dua lantai yang memiliki luas seperempat dari taman belakang Rosé ini punya kehangatan yang membuat kedua temannya rela ingin dilahirkan kembali untuk merebut tempat di sisi sang ibu. Mereka berkenan untuk menukar kehidupan layak untuk menjadi Jimin hanya karena ingin sekali mendapatkan kasih sayang melimpah dari sang ibu. Sampai saat ini, Jimin tetap kehilangan alasan untuk berhenti bersyukur atas hidupnya.
Jemari Jimin berdansa di atas ponsel yang layarnya sudah retak akibat terjatuh setelah tak sengaja dia senggol dari nakas tatkala hendak mengangkat panggilan telepon dari Taehyung. Sekarang dia hendak menghubungi Rosé, ingin mengajak perempuan itu tandang sebentar ke rumah agar dapat berkumpul setelah tiga hari ia hengkang dari perkumpulan.

KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] BREATH
Mystery / ThrillerTERBIT Baru-baru ini Jimin selalu mendapati kejanggalan ketika setiap kali lampu rumah mengalami korsleting. Mulai dari ditemukannya surat kaleng dengan tulisan acak-acakan sampai tergeletaknya sebuah kotak aneh berisi bunga baby breath. Jimin yang...