“Kyouka chan!”
Atsushi berteriak saat perempuan berkimono merah itu menahan serangan mendadak dari kemampuan iblis saljunya itu. Ia mengeluarkan katana pendeknya dan dengan sekali hunus, dua pedang yang berbeda bentuk itu saling bergesekkan.
Sementara Atsushi sibuk memerhatikan Kyouka, Akutagawa Ryunosuke malah diam dengan kedua tangan masuk ke saku celana dan memerhatikan gerak gerik dua musuhnya ini.
Ia bahkan malah tertarik dengan pertarungan cerminannya yang berada di full power yang tak sengaja bertabrakan dan berkelahi dengan cerminan saingan sejatinya; Nakajima Atsushi.
“Pergilah! Ada jalan rahasia di dekat salah satu cabang Port Mafia!” serunya pada dua lelaki di belakangnya sementara ia dengan kuat menahan serangan cerminannya sendiri.
Akutagawa tak menolak dan mengangguk, “Ayo.” Lalu ia berbalik, menyuruh si Jinko untuk ikut bersamanya jika mau hidup.
Atsushi kelihatan ragu untuk sesaat saat ia melihat si anjing Port Mafia yang telah lari duluan, dan Kyouka yang sibuk bertarung dengan Yasha Shirayuki.
“Pergi!” Atsushi terlonjak kala Kyouka menghindari serangan dan menghunuskan pedangnya lagi, “Aku janji aku akan menyusul.”
Tanpa ragu, Atsushi menangguk “Baiklah.” Dan pergi secepatnya mengikuti si hitam mumpung masih terlihat dalam pandangannya. Ia mengikuti Akutagawa dan keheranan saat ia mulai memasuki sebuah restoran mini dan masuk ke dapur mereka.
Saat pria hitam ini berhenti dan mengambil pisau lalu mengayunkannya, Atsushi terkejut dan seketika pikirannya di penuhi serangan mendadak Akutagawa. Tapi saat melihat ia memasukkan pisau tajam itu ke salah satu lobang tipis, sebuah pintu terbuka di depannya dan ia cepat cepat masuk.
Atsushi tidak menolak dan ikutan masuk. Saat ia mendengar suara suatu barang pecah dan Kyouka yang memanjat meja makan untuk bergabung dengan mereka, ia segera memanggil Kyouka dan perempuan ini masuk tepat dengan pintu tertutup menghadang si iblis salju yang tadi mengejarnya.
Saat pintu tertutup, keadaan di dalam gelap sejenak sebelum lampu kembali nyala dan sedetik kemudian sebuah suara muncul ke udara dengan riangnya.
“Are re~ Shushi, Kyouka chan dan Aku chan~ senangnya melihat kalian bertiga bisa dekat begini.”
Semua orang berbalik tubuh saat mendengar suara itu setelahnya, dan menemukan seorang wanita pink yang tersenyum ramah pada mereka. Karna perempuan ini sedang dalam posisi duduk menyandarkan kepala dan punggungnya di dinding lift, semuanya memandang ke bawah dengan ekspresi tidak percaya juga heran.
Perasaan Akutagawa hanya dia dan dua musuhnya ini yang ada di dalam. Selama ia membuka pintu tadipun ia tak menyadari jika istri dari senpai faforitnya ini sudah berada di dalam. Himawari memang penuh dengan kejutan.
“Hi-Hima san?” panggil Atsushi dengan nada tak percayanya, Kyouka hanya melotot semenjak ia tau dan mulai terbiasa dengan kelakukan senpainya yang banyak misterinya. Akutawaga berdiri tegap dan menunduk untuk memberikan rasa hormatnya.
Melihat sambutan ini, sebuah senyum kikuk hadir di wajahnya dan ia mengibaskan tangan kanannya seraya berdiri, “Ma ma Aku chan. Aku tidak lagi di Port Mafia loh. Jangan terlalu formal.”
Akutawaga kembali ke posisinya semula, “Aku mendengar soal pernikahan itu. Selamat untuk kalian berdua.” Ia memberitahu.
Hima hanya tersenyum dan mengingat saat pernikahannya, Akutagawa dan Gin tak bisa hadir sebab misi mendadak yang di berikan Mori san.
“Demo Hima san, bagaimana anda bisa kemari?” melihat perban yang ia pakaikan di kepala senpainya, Atsushi kahwatir, “Perban itu, apa anda sudah merasa baikkan?”
![](https://img.wattpad.com/cover/169785066-288-k225887.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Reason Living : Dead Apple
Fanfic[Part ke-2 dari 4 series Reason Living] |DEAD APPLE SPOILER WARNING!!!| Apa yang terjadi pada film perdana Bungo Stray Dogs jika Dazai Himawari turut ambil bagian? Bungo Stray Dogs : Dead Apple © Kafka Asagiri & Sango Harukawa