Batas menjadi lenyap, terbangkitnya ruang ruangan.
Renkarnasi dari kematian, penguasa dari kemampuan pemakan kabut.
Makan, mengaum, dan membuat kerusakan berdasarkan insting.
Ini bukanlah hilangnya kendali, bukan pula singularitas.
Naga adalah wujud sejati dari kekacauan kemampuan spesial.
-Fyodor D.
.
̣́́́́Đêăth Âpplệ̉̉̉
.Sebuah makhluk aneh tiba tiba muncul di sekitar kastil tua, Mukurotoride. Panjang dan besar, bergerak gerak juga mengeluarkan suara.
Makhluk panjang yang berwarna merah itu mengaum besar dan cukup untuk membuat kaget kota sebelah. Tapi ia tak bergerak, ia hanya diam di lautan kabut yang bercampur awan.
Itulah naga yang di bangkitkan kembali oleh Fyodor Dostoyevsky.
“Anomali singularitas meningkat!” di sebuah ruangan kerja pemerintah, seseorang berteriak menginformasikan jika perubahan besar terjadi di radarnya. “lima kali lebih tinggi dari enam tahun lalu. Lima titik lima, dan semakin meningkat!”
Ango yang panik berdiri dan berteriak kepada siapapun, “Dimana lokasi A5158?!”
“Aku ada di sebelah ruangan bodoh!” muncullah suara dari transmisi dengan nada tinggi khas Chuuya. Ango terlonjak, terdiam sejenak saat ia mulai memproses perkataan di pria mafia di sel selnya yang tegang.
“Nakahara san?” si kacamata menoleh dengan heran dan menemukan sumber suara itu sedang bersandar pada dinding di belakangnya. Dengan wajahnya yang tertutup topi, Ango tak bisa membaca raut wajah sang Nakahara.
Saat tak ada suara lagi, Chuuya menyerah dan mengangkat dagunya, membiarkan Ango dan agen lainnya melihat wajah kesedihannya.
“Himawari yang akan menyelamatkan di pemboros perban itu.”
Sebuah suara berbunyi di depan wanitayang setia berdiri di depan pintu, dan disusul cahaya yang menerobos masuk ke dalam bagian dari pesawat militer ini. Sesaat setelah pintu besi dari pesawat itu terbuka, perempuan ini menunduk dan mengambil dua pasang sarung tangan hitam yang ia pinjam dari Chuuya tadi.
Sibuk tengah memasangnya, sebuah suara mengintrupsinya.
“Himawari san ... apa kau yakin kau akan melakukan ini? Maksudku Dazai san sudah pasti hampir berakhir sekarang. Kau tau apa artinya?”
“Aku tak peduli. Aku akan menyelamatkannya apapun keadaan dan caranya. Tidak kah kau mengerti Ango?” Himawari menjawab dengan nada halusnya kepada suara di sebrang sana. Ia melihat kedepan, dimana sebuah naga itu tampak dengan jelas dari kabut yang menyelimutinya.
“Tapi Himawari san, tugas ini terlalu berbahaya untukmu. Kemampuanmu tidak sebanding dengan kekuatan Nakahara san-“
Himawari tak perlu membalas apa apa saat transmisi terputus. Dia sangat yakin di tempat sana, Ango sedang di beri pelajaran oleh si pria oranye karna telah merendahkan dirinya. Tapi Himawari tak mempermasalahkan itu. Menyelesaikan kedua sarung tangannya hingga suara tapak sepatu mengganggunya. Berhenti beberapa kaki di belakangnya.
“Aku tau Ocha masih di dalam sana. Dan tidak ada yang bisa menghentikanku untuk menyelamatkannya,” Hima melirik dengan tajam, “Tidak juga kau, Tsujimura san.”
Agen perempuan berseragam hitam dan bersurai biru panjang itu tertegun dengan wanita pink di depannya ini. Himawari perlahan melepaskan mantel kuning terluarnya yang biasanya ia biarkan tergantung dan menaruhnya sembarangan. Ia tampak sudah siap untuk melawan makhluk raksasa itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reason Living : Dead Apple
Fanfictie[Part ke-2 dari 4 series Reason Living] |DEAD APPLE SPOILER WARNING!!!| Apa yang terjadi pada film perdana Bungo Stray Dogs jika Dazai Himawari turut ambil bagian? Bungo Stray Dogs : Dead Apple © Kafka Asagiri & Sango Harukawa