Suara berdebum tiba tiba terdengar saat beberapa pekerja di suatu ruangan rahasia milik pemerintah sedang berkerja menyelesaikan masalah bagi kasus baru Yokohama. Semua orang di sana berhenti seketika setelah suara itu terdengar mereka memandang satu sama lain dan saling berbisik heran, bertanya apa itu.
Tapi ketua mereka, si penghianat dari Port Mafia yang kini berkerja sebagai kepala agen Divisi Tindak Khusus; memberi mereka jawaban.
“Datang juga.” Ucapnya tanpa menghentikan perkerjaannya.
“Apa ini?” tanya salah satu bawahannya, panik terdengar di nadanya sekiranya ia ada musuh yang masuk kemari.
“A5158, dan tamu khusus kita.”
Dan setelah si pria berkacamata bulat ini mengakhiri katanya, sebuah pintu melayang seketika dan meninggalkan bunyi yang menarik perhatian banyak orang. Mereka semua melihat pada dua figur yang berdiri di pintu masuk yang mereka buat.
Si lelaki pendek dari Mafia berdiri dengan satu kaki terangkat-jelas sekali ia sehabis menendang pintu itu dan perempuan pink di belakangnya yang tersenyum ramah pada semua orang di dalam ruangan itu.
“Kau berani juga memanggilku seperti kurir ... “ ucap Nakahara Chuuya duluan.
“Oya~ Ango ka? Hisasiburi da nee~” perempuan manis di belakang Chuuya melambaikan tangan dan sukses membuat pria oranye itu mendecih kesal. Ia harusnya tau jika mengajak istri baru teman bodonya ini berarti menambah malu di wajahnya.
Pria bernama Ango itu berdiri dan mengomando pada bawahannya yang juga berdiri, untuk meninggalkan ruangan ini khusus untuk mereka bertiga. Saat semuanya telah pergi, Sakaguchi Ango tanpa membuang waktu mulai berbicara pada kedua tamunya.
“Ini adalah gedung pemerintahan. Kalian tak berharap bisa kabur seenaknya bukan?” Ango memeringati sementara kedua orang ini berjalan masuk.
Chuuya berjalan mulus kedepan sedangkan Himawari membelok dan mendekati suatu meja kerja yang di atasnya terdapat sebungkus donat. Sudah, perhatiannya hanya kepada itu saja.
“Akulah yang memutuskan hal itu, bukan kau.” Si wine mengangkat kepalanya dengan kalem tapi dengan nada suara yang terdengar badass, apalagi dengan netra safir yang berkilau tajam itu.
Hal itu membuat insting-pemburuan-manusia-ikemen-Himawari aktif, “Gako/keren/! Chu kun, aku tak tau kau bisa setampan itu!”
Dengan terkejut dan wajah merahnya yang menahan amarah sekaligus malu, Chuuya kembali menunduk, geram dengan sahabat masa kecilnya ini, “Diamlah Conan! Aku sedang berkerja disini.”
Ango yang melihat drama yang di ciptakan Hima dan diakhiri dengan senyuman seribu watt perempuan yang sibuk memakan donat teman kerjanya itu, membetuli gagang kacamatanya dengan sweetdrop.
“Kembali ke topik kita. Nakahara san, kau mempunyai hutang denganku.”
“Tidak, kaulah yang punya hutang padaku.” Geram Chuuya, kembali ke dirinya lagi.
“Apa maksudnya itu?”
“Jangan bersikap bodoh ... A n g o!!”
BRAK!!
Himawari tiba tiba meraung dengan suaranya yang di tinggikan perlahan dan menyentuh oktaf tinggi saat menyebut nama penghianat suaminya itu. Ia mengepalkan tangan kirinya dan menjatuhkannya kuat hingga menghancurkan meja yang tadinya tempat ia menemukan donat itu. Bahkan lantai di bawahnya sampai berbunyi retak.
Chuuya diam dan membiarkan sahabatnya itu memberikan Ango sikap serius yang jarang sekali ia keluarkan. Nah, ini yang Chuuya inginkan dari maksud mambawa si ratu Dazai bersamanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/169785066-288-k225887.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Reason Living : Dead Apple
Fanfiction[Part ke-2 dari 4 series Reason Living] |DEAD APPLE SPOILER WARNING!!!| Apa yang terjadi pada film perdana Bungo Stray Dogs jika Dazai Himawari turut ambil bagian? Bungo Stray Dogs : Dead Apple © Kafka Asagiri & Sango Harukawa